T erbatasnya ketersediaan Sumber Daya Air membuat manusia berfikir untuk
membuat suatu bangunan penahan air waduk, bendung, dll, yang bertujuan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim
kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian Daerah Irigasi merupakan
representatif dalam sistem irigasi pada daerah irigasi.Pengertian Daerah Irigasi adalah kesatuan wilayah atau hamparan tanah yg mendapat air dr satu jaringan
irigasi. Penerapan Manajemen Irigasi
Masalah setelah daerah irigasi dibangun dan untuk memanfaatkan sumber daya air yang terbatas, adalah bagaimana cara pengelolaan sistem irigasi tersebut
sehingga dapat selalu berfungsi dan memberikan pelayanan yang berkelanjutan. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul di kemudian hari di butuhkan penerapan
manajemen irigasi yang baik, dan pengelolaan sistem irigasi yang baik pula, di antaranya pemeliharaan bangunan irigasi secara berkala, renovasi bangunan yang
rusak atau sudah tak layak untuk menghindarkan terhambatnya supply air, atau berlebihannya air yang mengalir, sehingga air yang mengalir tidak di gunakan secara
optimal.
2.2.5 Sistem Irigasi dan Klasifikasi Jaringan Irigasi
Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu:
irigasi tetes drip irrigation,
irigasi curah sprinkler irrigation,
irigasi saluran terbuka open ditch irrigation, dan
irigasi bawah permukaan subsurface irrigation. Dalam perkembangannya, irigasi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
1. Irigasi sistem gravitasi
Sistem irigasi ini, sumber air dari air yang ada dipermukaan bumi yaitu sungai, waduk dan danau di dataran tinggi.Pengaturan dan pembagian air irigasi
menuju ke petak-petak yang membutuhkan, dilakukan secara gravitatif.
Universitas Sumatera Utara
2. Irigasi sistem pompa
Sumber air yang dapat dipompa untuk keperluan irigasi diambil dari sungai, atau dari air tanah.Pengaturan dan pembagian air irigasi menuju ke petak-petak
yang membutuhkan, dilakukan dengan menggunakan bantuan pompa.
3. Irigasi pasang surut
Irigasi pasang surut, suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat peristiwa pasang surut air laut.Areal yang dimanfaatkan untuk
tipe irigasi ini ialah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang surut air laut. Air genangan yang berupa air tawar dari sungai akan
menekan dan mencuci kandungan tanah sulfat masam dan akan dibuang pada saat air laut surut.
Adapun klasifikasi jaringan irigasi bila ditinjau dari cara pengaturan, carapengukuran aliran air dan fasilitasnya, dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu :
1. Jaringan irigasi sederhana tradisional
Pada jaringan irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atau diatur sehingga air lebih akan mengalir ke sluran pembuang. Persediaan air
berlimpah dan kemiringan saluran berkisar antara sedang dan curam.
2. Jaringan irigasi semi teknis semi intensif
Pada jaringan ini, bangunan bendungannya terletak di sungai lengkap dengan pintu pengambilan tanpa bangunan pengukur di bagian hilirnya.Beberapa
bangunan permanen dibangun di jaringan saluran. Sistem pembagian samadengan irigasi sederhana. Bangunan pengambilan untuk mengairi daerah
yang lebih luas dari pada daerah layanan jaringan irigasi sederhana.
3. Jaringan irigasi teknis intensif
Salah satu prinsip jaringan irigasi teknis adalah pemisahan antara saluran irigasipembawa dengan saluran pembuangpematus.Saluran pembawa
mengalirkan air irigasi ke petak-petak irigasi dan saluran pembuang mengalirkan kelebihan air dari petak-petak irigasi.Jaringan irigasi teknis
memungkinkan dilakukannya pengukuran aliran, pembagian air irigasi dan pembuangan air lebih efisien.
Universitas Sumatera Utara
Sistem Jaringan Irigasi
Dalam suatu jaringan irigasi dapat dibedakan adanya empat unsur fungsionalpokok yaitu :
- Bangunan-bangunan utama head works dimana air diambil darisumbernya,
umumnya sungai atau waduk. -
Jaringan pembawa berupa saluran yang mengalirkan air ke petak-petaktersier. -
Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem pembuangankolektif; air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan ke petak-petak irigasi
dankelebihan air ditampung di dalam suatu sistem pembuangan dalam petaktersier.
- Sistem pembuangan yang ada diluar daerah irigasi untuk membuangkelebihan
air ke sungai atau saluran-saluran alam.
2.3 Irigasi di Sumatera Utara
Berikut adalah daerah irigasi Propinsi Sumatera Utara menutur Kepmen PU 390KPTSM2007 tentang Penetapan Status daerah irigasi yang pengelolaannya
menjadi wewenang dan tanggungjawab pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kabupatenkota.
Tabel 2.5 Jumlah dan Luas Daerah Irigasi di Sumatera Utara
No. Daerah Irigasi
Jumlah DI Luas Ha
A Kewenangan Pemerintah Pusat
12 54.499
B Kewenangan Propinsi
64 78.168
C Kewenangan KabupatenKota
932 182.723
Total 1008
315.390
Universitas Sumatera Utara