yang terkait dengan peningkatan produksi perikanan terutama pada daerah yang memiliki potensi dan sudah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan perikanan
Minapolitan. Lingkup kegiatan DAK Kelautan dan Perikanan adalah: a penyediaan dan
rehabilitasi sarana dan prasarana produksi perikanan tangkap, b penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana produksi perikanan budidaya, c penyediaan dan
rehabilitasi sarana dan prasarana pengolahan, peningkatan mutu dan pemasaran hasil perikanan, d penyediaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana
pemberdayaan ekonomi masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil yang terkait dengan konservasi dan pengembangan perikanan, e penyediaan sarana dan
prasarana pengawasan, dan f penyediaan dan pengadaan sarana dan prasarana penyuluhan perikanan.
13. Sarana Perdagangan; arah kebijakannya adalah untuk meningkatkan
ketersediaan sarana perdagangan untuk memperlancar arus barang antar wilayah serta meningkatkan ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok, terutama di
daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, pulau-pulau kecil terdepan, paska bencana, dan daerah pemekaran.
Lingkup kegiatan DAK Sarana Perdagangan adalah: pembangunan dan pengembangan sarana distribusi perdagangan Pembangunan dan peningkatan
sarana metrologi legal.
14. Transportasi Perdesaan; arah kebijakannya adalah untuk meningkatkan
ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan transportasi, serta mengembangkan keperintisan transportasi darat, sungai, danau, dan laut di
daerah perdesaan, pengembangan sarana dan prasarana transportasi perdesaan yang diprioritaskan untuk untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan Kawasan
Khusus, KAPET, Kawasan Kerjasama Antar Daerah, Pertanian, Perikanan, dan Pariwisata, dan pulau-pulau terpencil serta daerah tertinggal di wilayah Indonesia
Bagian Timur, dan meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah Desa dan kapasitas kelembagaan serta keberdayaan masyarakat di perdesaan.
Lingkup kegiatan DAK Transportasi Perdesaan adalah: a jalan poros desa pembangunan jalan yang menghubungkan Pusat Sentra Produksi dan
Jaringan Jalan Primer, b angkutan perdesaan: pemberian bantuan sarana transportasi angkutan barang yang sesuai dengan karakteristik daerah dan subsidi
angkutan barang, seperti bus perintis, bus air, motor tempel, dll, c subsidi operasi: biaya operasi pada saat pengoperasian awal angkutan perdesaan melalui
kerjasama antara Pusat dan Pemda, dan d peningkatan kelembagaan pengelolaan sarana dan prasarana transportasi perdesaan.
15. Konservasi Sumber Daya Hutan, Tanah, dan Air; arah kebijakannya adalah
untuk meningkatkan fungsi DAS, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan daya dukung sumber daya hutan, tanah dan air. Kebijakan tersebut
dicapai dengan mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap sumber daya hutan, tanah dan air yang berada dalam DAS dengan melaksanakan rehabilitasi lahan
kritis, meningkatkan penyelenggaraan Hutan Lindung, Tahura, dan Hutan Kota
I.3-16
yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupatenkota, serta dukungan terhadap pembentukan KPH.
Lingkup kegiatan DAK Konservasi Sumberdaya Hutan, Tanah, dan Air adalah: 1. Kegiatan Vegetatif yaitu untuk; rehabilitasi lahan kritis, pengelolaan dan
pengamanan Hutan Lindung dan Tahura termasuk pengamanan, penyuluhan kepada masyarakat. 2. Kegiatan Non vegetatif yaitu: pembuatan bangunan
konservasi tanah dan air berupa dam penahan, dam pengendali, Gully Plug, sumur resapan, embung air dan bangunan lainnya, penyuluhan, dan dukungan terhadap
pembentukan KPH dengan peningkatan pembentukan kelembagaannya
16. Lingkungan Hidup; arah kebijakannya adalah untuk mendukung pencapaian
target Prioritas Nasional 9 RPJM 2010-2014 yaitu penurunan beban pencemaran dan penurunan tingkat polusi sebesar 50, mendorong pengendalian pencemaran
air di daerah dengan memperkuat pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal SPM bidang Lingkungan Hidup Daerah, mendorong penurunan polusi terutama polusi
udara dari kendaraan bermotor sumber bergerak, mendorong penguatan kapasitas kelembagaan institusi pengelola lingkungan hidup di daerah,
menunjang percepatan penanganan masalah lingkungan hidup di daerah. Lingkup kegiatan DAK Lingkungan Hidup adalah: a pemantauan kualitas air
melalui kegiatan: pembangunan gedung laboratorium, penyediaan sarana prasarana pemantauan kualitas air, pembangunan laboratorium lingkungan
bergerak, b pengendalian pencemaran melalui kegiatan: pembuatan teknologi biogas, unit pengelola sampah 3R, pembangunan IPALmedik dan UKM,
penegakan hukum, penindakan pencemar, c penurunan polusi udara melalui kegiatan: pengadaan alat pemantau kualitas udara, pemantauan emisi gas buang
kendaraan bermotor, pengadaan alat pembuat asap cair, pengadaan alat pembuat briket arang, penegakan hukum dan penindakan pencemar.
17. Perubahan Iklim; arah kebijakannya adalah untuk mendukung target prioritas