BAB III KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
A. Kondisi Umum
1. Ekonomi Dunia
Krisis keuangan resesi global yang berlangsung sejak paruh kedua tahun 2008 berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia terutama negara-negara maju. Ekonomi negara-
negara maju memasuki resesi dalam paruh kedua tahun 2008. Dalam keseluruhan tahun 2009, meskipun terdapat perbaikan pada paruh kedua tahun 2009, ekonomi AS, Jepang, dan Eropa
berturut-turut turun 2,4 persen, 5,2 persen, dan 2,1 persen.
Langkah bersama di tingkat global yang ditempuh untuk meredam pengaruh krisis keuangan dan resesi global secara bertahap mulai memperbaiki tingkat kepercayaan terhadap
sistem keuangan global dan mencegah ekonomi dunia dari kemungkinan terjadinya depresi global.
Membaiknya tingkat kepercayaan terhadap keuangan global tercermin dari membaiknya credit default swap dan yield surat-surat utang pemerintah yang melonjak tajam, meningkatnya
kembali indeks saham global yang merosot tajam sejak bulan Juli 2008, naiknya cadangan devisa pada banyak negara yang berkurang tajam pada triwulan IV2008, serta menguatnya kembali nilai
tukar mata uang yang melemah oleh pengeringan likuiditas global.
Perekonomian global secara bertahap kembali meningkat dari kemungkinan penurunan ekonomi yang tajam. Ekonomi Asia mengalami perbaikan sejak triwulan II2009 digerakkan oleh
Cina. Pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat hingga menjadi 6,1 persen pada triwulan I2009 kembali meningkat hingga menjadi 10,7 persen pada triwulan IV2009. Pemulihan
ekonomi di Asia yang cepat juga terjadi pada kelompok negara industri baru dan Asia Tenggara.
Di negara-negara maju, pemulihan ekonomi berlangsung lebih lambat. Ekonomi Amerika Serikat dan Jepang baru membalik secara berarti pada triwulan IV2009; sedangkan kawasan
Eropa lebih lambat dengan beberapa negara masih mengalami resesi dengan ketahanan fiskal yang melemah.
Pemulihan ekonomi dunia yang secara bertahap mulai berjalan juga tercermin dari meningkatnya kembali harga komoditi primer. Indeks harga komoditi primer yang merosot
hingga titik terendah pada bulan Februari 2009, secara bertahap mulai membaik. Harga komoditi primer pada bulan Februari 2010 meningkat 44,4 persen dibandingkan dengan bulan yang sama
tahun sebelumnya.
Membaiknya ekonomi dunia dan meningkatnya harga komoditi dunia kembali mendorong inflasi secara bertahap di berbagai negara. Proses deflasi yang terjadi di negara-negara maju dan
berkembang secara bertahap berkurang dan menuntut kebijakan moneter di beberapa negara untuk memberi perhatian pada stabilitas ekonominya.
Secara keseluruhan dalam tahun 2010 dan 2011, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,9 persen dan 4,1 persen, membaik dari penurunan ekonomi sebesar 0,8 persen pada tahun 2009.
Volume perdagangan dunia yang turun sebesar 12,3 persen pada tahun 2009 diperkirakan tumbuh kembali sebesar 5,8 persen dan 6,3 persen pada tahun 2010 dan 2011.
I.3-1
2. Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2009 dan Perkiraan Tahun 2010