c. Koordinasi, Integrasi, Sinergi dan Sinkronisasi. d. Pengembangan fungsi dan peran Kebudayaan.
B. Daya Saing
1. Daya Saing Regional Provinsi,  ruang lingkup meliputi: a. Mempertahankan stabilitas makro ekonomi.
b. Perencanaan Pemerintahan dan Institusi. c. Tata   Kelola   Keuangan,   Fasilitasi   Dunia   UsahaBisnis
efsiensi   dan   Ketenagakerjaan   Produktivitas   dan fleksibilitas pasar tenaga kerja.
d. Kualitas Hidup dan Pembangunan Infrastruktur.
2. Daya Saing Sektor  teknis, ruang lingkup meliputi: a. Standardisasi   Produk   barang   di   sektor
PrimerPertanian   standar     proses   dan   standar produksi
b. Standardisasi   produk   barang   di   sektor SekunderIndustri Khususnya produk IKMUMKM
c. Standardisasi   produk   Jasa     services   pendidikan, kesehatan, dll
d. Standardisasi SDM tenaga trampil.
1.2    Kinerja Makro Ekonomi dan Kinerja Makro Sosial
Melewati   paruh   pertama   tahun   2015,   perekonomian nasional   dan   Jawa   Timur   masih   menghadapi   iklim
eksternal   yang   tidak   menentu   dan   tantangan   kebijakan ekonomi   dalam   negeri   yang   meningkat.   Implikasi   dari
kondisi tersebut adalah melambatnya perekonomian Jawa
6
Timur.   Beberapa   hal   yang   terindikasi   menyebabkan perlambatan   ini   antara   lain   dari   sisi   internal   adalah
menurunnya   daya   beli   masyarakat,   sikap   investor   yang cenderung  wait   and   see  serta   tekanan   pada   sektor   riil
akibat kebijakan moneter Bank Indonesia dengan BI Rate yang relatif tinggi 7,5 persen yang berujung pada suku
bunga   kredit   yang   tinggi.   Dalam   sistem   ekonomi   yang terbuka, perekonomian domestik sangat dipengaruhi oleh
kondisi   perekonomian   global.   Perlambatan   dan   gejolak perekonomian   global   turut   mempengaruhi   kinerja
pertumbuhan   ekonomi   nasional   dan   Jawa   Timur. Permintaan   terhadap   ekspor   mengalami   penurunan
seiring   dengan   melambatnya   perekonomian   maupun menurunnya permintaan di negara tujuan ekspor utama
Jawa Timur seperti Jepang, Amerika Serikat dan Tiongkok.
1.2.1Pertumbuhan Ekonomi a.Pertumbuhan  Ekonomi  Jawa  Timur  Triwulan
II                        Tahun 2015
Trend Pertumbuhan ekonomi Jawa  Timur selama tahun 2015 triwulan I dan triwulan II masih lebih
baik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional.   Perekonomian   Jawa   Timur   triwulan   II-
2015 yang diukur berdasarkan Produk   Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 418,17 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai  Rp. 329,65 triliun.
Pada   triwulan   I   pertumbuhan   ekonomi   Nasional mencapai   4,72   persen,   sementara   Jawa   Timur
mencapai   5,19   persen   angka   diperbaiki,
7
selanjutnya   pada   triwulan   II   disaat   kondisi ekonomi  secara   Nasional  melambat,  Jawa   Timur
masih   mampu   tumbuh   sebesar   5,25   persen. Grafk perbandingan pertumbuhan ekonomi Jawa
Timur   dan   Nasional   sampai   dengan   Triwulan II-2015 disajikan pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Perbandingan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
dan Nasional sampai dengan Triwulan II-2015
Sumber: BPS Jatim
Pertumbuhan   pada   triwulan   II-2015   terjadi   pada seluruh   lapangan   usaha,   kecuali   Kategori
Penyediaan   Listrik   dan   Gas   yang   mengalami kontraksi   sebesar   0,56   persen.   Pertambangan
dan Penggalian merupakan lapangan usaha yang mengalami   pertumbuhan   tertinggi   sebesar   7,38
persen,   diikuti   oleh   Kategori   Penyediaan Akomodasi   dan   Makan   Minum   sebesar   7,15
persen   dan   Kategori   Jasa   Pendidikan   sebesar 7,11 persen.
8
Gambar 1.2 Sumber Pertumbuhan PDRB
Menurut Lapangan Usaha
Bila dilihat
dari
penciptaan   sumber   pertumbuhannya,   lapangan usaha   Industri   Pengolahan   memiliki   sumber
pertumbuhan tertinggi sebesar                             1,56 persen,   diikuti   Kategori   Perdagangan   Besar   dan
Eceran,   dan   Reparasi   Mobil   dan   Sepeda   Motor sebesar   1,18   persen;   dan   Kategori   Pertanian
sebesar                  0,68 persen. Ekonomi Jawa Timur triwulan II-2015 mengalami
pertumbuhan   2,83   persen   bila   dibandingkan triwulan   sebelumnya   q-to-q.   Dari   sisi   produksi
pertumbuhan   ini   terutama   didukung   oleh Kelompok   Usaha   Pertanian,   Kehutanan   dan
Perikanan yang mengalami pertumbuhan sebesar 6,18 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Sub   Kategori   Perkebunan,   karena   pada   triwulan ini di Jawa Timur mulai terjadi musim panen tebu,
diikuti                           Sub Kategori Kehutanan 61,25 persen, dan Sub Kategori Peternakan 6,02 persen.
Hampir   semua   lapangan   usaha   mengalami pertumbuhan positif, di antaranya Pertambangan
dan   Penggalian   8,66   persen;   Industri Pengolahan 1,36 persen; Pengadaan Listrik dan
9
Gas   2,72   persen;   Perdagangan   Besar   dan Eceran,   dan   Reparasi   Mobil   dan   Sepeda   Motor
3,50 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,96 persen; Administrasi Pemerintahan
5,02 persen; dan                    Jasa Lainnya 2,88 persen. Sementara itu Kategori                   Jasa
Keuangan   dan   Asuransi   serta  Real   Estate mengalami   kontraksi   masing-masing   sebesar
1,00 persen dan                0,34 persen.
b. Pertumbuhan