BAB I PENDAHULUAN
1.1. U m u m
Perwujudan konsistensi antara Perencanaan dengan Penganggaran tercermin pada implementasi pelaksanaan
Program dan Kegiatan dalam Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD dengan alokasi anggaran
belanja yang termuat di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Dokumen KUA serta PPAS dengan
APBD merupakan rangkaian dokumen yang disusun secara konsisten dari setiap tahapan mulai dari tahap
awal perencanaan dan berakhir di penganggaran. Konsistensi tidak dimaknai secara sempit, namun hal yang
terpenting adalah bagaimana target kinerja dapat diwujudkan secara konsisten sebagaimana telah
ditetapkan pada RKPD, KUA dan PPAS maupun pada APBD. Sebagaimana Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN, bahwa RKPD disusun sebagai
pedoman penyusunan Rancangan APBD, yang selanjutnya dengan mendasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, bahwa Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara PPAS disusun dengan
1
mengacu pada RKPD. Berdasarkan pada ketentuan dimaksud, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah
menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Provinsi Jawa Timur tahun 2016 yang ditetapkan melalui
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 tahun 2015 dan ditindaklanjuti dengan
Nota Kesepakatan
antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Provinsi
Jawa Timur tanggal 28 September 2015 Nomor 18807NK0132015 dan Nomor 16007NK0602015
tentang Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KUA Tahun Anggaran 2016 serta Nota
Kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan DPRD Provinsi Jawa Timur tanggal 28 September
2016 Nomor
18808NK0132015 dan
16008NK0602015 tentang
Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara PPAS Tahun Anggaran 2016.
Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2016 tersebut menjadi dasar penyusunan Raperda tentang
APBD Tahun Anggaran 2016. Filosof penyusunan Rancangan APBD Tahun
Anggaran 2016 menggunakan acuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 yang merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan
berbasiskan pada prestasi kinerja. Hal ini sangat penting,
2
karena target kinerja dari setiap belanja yang dialokasikan akan bermuara pada bentuk-bentuk layanan
publik yang bersifat agregat dengan muaranya diharapkan mampu meningkatkan sebesar-besarnya
untuk kesejahteraan masyarakat. Tahun 2016 merupakan tahun kedua
pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014- 2019 yang mengamanatkan target kinerja agregat dari
pelaksanaan pembangunan Jawa Timur ke dalam 8 delapan Indikator Kinerja Utama yang ingin dicapai,
yaitu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Menurunkan Indeks Gini, Meningkatkan Pemerataan Pendapatan versi
Bank dunia, Pengentasan Kemiskinan, Penanganan Pengangguran,
Peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia, Peningkatan Indeks Pembangunan Gender serta
Peningkatan Kualitas Lingkungan melalui penurunan BOD dan COD kualitas air di daerah hulu aliran sungai.
Indikator Kinerja Utama tersebut merupakan representasi dari 5 lima Misi Pembangunan Jawa Timur Tahun 2014-
2019. Memperhatikan target capaian Indikator Kinerja
Utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 dan capaian sampai dengan Tahun 2015
berjalan, maka ditetapkan target kinerja pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Target Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
3
Filosof dari pencapaian target kinerja dimaksud adalah kolaborasi antara sumber daya pemerintah dan masyarakat.
Dengan konsepsi demikian, maka peran belanja Pemerintah Provinsi merupakan mobilisator dari sumber daya masyarakat
yang ada dalam rangka pemenuhan hak dasar masyarakat serta pertumbuhan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan
sebagaimana 3 tiga strategi umum pembangunan pada RPJMD 2014-2019, yaitu: 1 Pembangunan berkelanjutan
berpusat pada rakyat people centered development yang inklusif dan mengedepankan partisipasi rakyat participatory
based development, 2 Pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin pro-poor growth, yang di dalamnya
secara implisit termasuk strategi pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment dan 3 Pengarusutamaan gender pro-
gender. Sehingga diharapkan belanja Pemerintah Provinsi mampu menstimulir pencapaian target kinerja utama di Tahun
2016. Sejalan dengan hasil evaluasi, kondisi aktual serta prediksi
ke depan sampai dengan tahun 2019 serta untuk mengimplementasikan visi dan misi Jawa Timur, maka
4
No Indikator Kinerja Utama
Target
1 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
6,26 – 6,33 2
Indeks Gini 0.355 - 0.352
3 Pemerataan Pendapatan Versi Bank
Dunia Proporsi Kelompok 40 bawah
20.90 - 20.95 4
Tingkat Kemiskinan 11,72 - 11,22
5 Tingkat Pengangguran Terbuka
4,12 - 4,03 6
Indeks Pembangunan Manusia 74,38 - 75,43
7 Indeks Pembangunan Gender
68,40 - 69,00 8
Kualitas Air Sungai a. BOD mgl
3.57 - 3.55 b. COD mgl
10.84 - 10.80
penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2016 mengacu pada tema RKPD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016 adalah “Percepatan Pembangunan Infrastruktur Untuk Meningkatkan Daya Saing Menghadapi
MEA Akhir 2015” yang dijabarkan ke dalam unsur pokok tema yaitu:
A. Percepatan Pembangunan Infrastruktur
1. Infrastruktur Ekonomi, ruang lingkup meliputi antara lain:
a. Infrastruktur Pekerjaan Umum yang meliputi Pembangunan Jalan Provinsi dan JLS, Jaringan irigasi,
serta moda transportasi untuk percepatan konektivitas intra Jawa Timur dan Jatim – Eksternal.
b. Infrastruktur utilitas publik untuk menjamin kelangsungan pasokan energi listrik dan gas, jaringan
telekomunikasi untuk menunjang Jawa Timur sebagai super corridor.
2. Infrastruktur Sosial, ruang lingkup meliputi antara lain: a. Infrastruktur Pendidikan difokuskan pada sarana dan
prasarana sekolah dan perpustakaan. b. Infrastruktur Kesehatan difokuskan pada peningkatan
sarana dan prasarana rumah sakit dan revitalisasi puskesmas.
c. Perumahan, Air Minum dan Sanitasi. 3. Infrastruktur AdministrasiInstitusi, ruang lingkup
meliputi antara lain: a. Penegakan Hukum, Keamanan dan Ketertiban.
b. Kontrol AdministrasiSistem Pengendalian Internal.
5
c. Koordinasi, Integrasi, Sinergi dan Sinkronisasi. d. Pengembangan fungsi dan peran Kebudayaan.
B. Daya Saing
1. Daya Saing Regional Provinsi, ruang lingkup meliputi: a. Mempertahankan stabilitas makro ekonomi.
b. Perencanaan Pemerintahan dan Institusi. c. Tata Kelola Keuangan, Fasilitasi Dunia UsahaBisnis
efsiensi dan Ketenagakerjaan Produktivitas dan fleksibilitas pasar tenaga kerja.
d. Kualitas Hidup dan Pembangunan Infrastruktur.
2. Daya Saing Sektor teknis, ruang lingkup meliputi: a. Standardisasi Produk barang di sektor
PrimerPertanian standar proses dan standar produksi
b. Standardisasi produk barang di sektor SekunderIndustri Khususnya produk IKMUMKM
c. Standardisasi produk Jasa services pendidikan, kesehatan, dll
d. Standardisasi SDM tenaga trampil.
1.2 Kinerja Makro Ekonomi dan Kinerja Makro Sosial