Pada tanggal 1 Oktober 1963 dimulailah perkuliahan pada Jurusan Farmasi FIPIA Universitas Airlangga dengan 39 mahasiswa. Untuk tahun ajaran 19631964 ternyata Jurusan Farmasi
merupakan satu-satunya jurusan yang dapat dibuka dengan memanfaatkan pengggunaan fasilitas- fasilitas perkuliahan, praktikum, dan tata usaha yang ada di Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. Pada waktu itu, staf edukatif yang berstatus tenaga tetap ada empat orang apoteker sedangkan staf lain sebagian besar dari Fakultas Kedokteran. Semua staf tata usaha adalah staf
tata usaha Fakultas Kedokteran yang bekerja rangkap. Sebagai modal awal untuk biaya penyelenggaraan pendidikan tahun ajaran 19631964
diperoleh bantuan dari Gubernur Jawa Timur melalui Yayasan Sosial dan Pembangunan Jawa Timur sebesar satu juta rupiah.
3. FIPIA JURUSAN FARMASI MENJADI FAKULTAS FARMASI
Berdasarkan Instruksi Menteri PTIP RI per telegram No. 45Sekmen864 tanggal 23 Juli 1964 yang kemudian dikuatkan dengan SK Menteri PTIP No. 64 tanggal 15 April 1965, Jurusan Farmasi
FIPIA ditingkatkan menjadi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Dengan SK Menteri PTIP No. 9864SEKRETBUP65 tanggal 1 September 1965, ditetapkan
sebagai: Dekan
: Drs. Sutarjadi
Pembantu Dekan I : Ny. Nanizar Zaman Joenoes, Pharm.D.
Pembantu Dekan II : Dra. Ny. Ong Lien Liang
Pembantu Dekan III : Dra. Ny. Moetobingatoen Soeharsono
Dengan demikian Pendidikan Tinggi Farmasi Universitas Airlangga, pada tahun ajaran 19641965 mulai mempunyai dua tingkat, yaitu tingkat I dan II. Sebagai kantor pimpinan dan tata usaha
diperoleh pinjaman dua ruangan kantor dari BNI 1946, jalan Airlangga 4, sehingga pengaturan administrasi sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh tenaga yang diangkat sebagai pegawai pada
Fakultas Farmasi. Pada tahun ajaran 19651966 dipersiapkan pula sarana untuk Pratikum Kimia Organik dan
Kimia Analitik pada tingkat III. Perlu juga dipikirkan usaha-usaha pencarian dana yang sangat diperlukan untuk penyelenggaraan perkuliahan dan praktikum.
Kurikulum Fakultas Farmasi disusun berdasarkan: -
Orientasi tidak saja pada “obat” drug oriented tetapi mulai berorientasi pada penderita clinicallypatient oriented.
- Tahun kuliah dibagi menjadi dua semester. Ada mata kuliah ajaran yang diberikan satu
semester dan ada yang dua semester. Evaluasi diadakan pada akhir tahun dengan kenaikkan tingkat.
- Tiap mata ajaran diperhitungkan berupa sistem unitkredit, sesuai peraturan yang berlaku di
Pendidikan Tinggi University di Amerika Serikat. Pada tanggal 17 Nopember 1964 didirikan suatu yayasan dengan Akta Notaris R. Soebiono
Danoesastro, S.H. yang diberi nama “Yayasan Dana Bantuan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga” dengan tujuan untuk membantu dan memajukan perkembangan Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga dalam arti yang seluas-luasnya, dengan memperhatikan syarat-syarat dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku serta berdasarkan ideologi negara Pancasila.
Langkah pertama yang dilakukan oleh yayasan adalah mengajak orang tua wali mahasiswa untuk mengusahakan serta memikirkan cara-cara pengumpulan dana. Maka terbentuklah
Persatuan Orang Tua Mahasiswa POM yang kemudian banyak berjasa bagi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Ketua POM waktu itu adalah Bapak R. Soetimboel Kartowisastro. Usaha selanjutnya adalah mengundang para pengusaha farmasi di JawaTimur Surabaya pada suatu pertemuan dan
diberikan penjelasan-penjelasan oleh Pengawas Farmasi Jawa Timur maupun oleh Pimpinan
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 8
Fakultas. Gagasan ini mendapat tanggapan yang memuaskan dan beberapa pimpinan perusahaan memberikan pernyataan kesediaan untuk memberikan sumbangan.
Dalam periode ini perlu dipersiapkan laboratorium kimia tingkat III yang harus sudah dapat dipergunakan dalam bulan September 1965. Direktur RSUD dr. Soetomo meminjamkan untuk
sementara salah satu ruangan di kompleks RSUD dr. Soetomo yang pada waktu itu di jalan Pemuda. Ruangan itu memerlukan perbaikan-perbaikan serta sarana untuk praktikum. Untuk
memperoleh biaya, diajukan suatu rencana anggaran “crash program 1965” kepada Menteri PTIP. Berdasarkan suatu perjanjian tertulis dari Pembantu Menteri PTIP dalam bidang Administrasi dan
Keuangan, maka dalam rangka kerja sama BNI 1946 dengan Universitas Airlangga, diusahakan kredit pinjaman dari BNI 1946. Usaha tersebut memberikan hasil sehingga dapat disiapkan
Laboratorium Kimia dengan peralatan sangat sederhana dengan kapasitas 10 mahasiswa. Di samping pemecahan masalah di bidang pendidikan telah pula mulai dipikirkan dan dilaksanakan
kegiatan penelitian pelaksanaan proyek penelitian, kegiatan ilmiah melibatkan staf pengajar dan mahasiswa dalam “Seminar Nasional Penggalian Sumber Alam Indonesia untuk Farmasi”, dan
kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa pemberian ceramah ilmiah maupun ilmiah popular serta penyuluhan tentang obat dan bahan narkotika.
Tahun ajaran berikutnya, merupakan tahun-tahun yang penuh dengan cobaan dengan pecahnya peristiwa G 30 S PKI, perkuliahan dan praktikum berhenti selama lebih kurang tiga
bulan. Atas keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, pada tahun ajaran 19651966
diperpanjang sampai akhir tahun 1966. Mulai tahun 1967 tahun ajaran dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi diubah dan disesuaikan dengan tahun kalender, yaitu dimulai bulan Januari dan
diakhiri bulan Desember setiap tahunnya. SK Mendikbud No. 720I-SPKT 167 tanggal 1 Oktober 1966 menetapkan kembali pimpinan sebagai
berikut : Dekan
: Drs. Sutarjadi
Pembantu Dekan I : Ny. Nanizar Zaman Joenoes, Pharm.D.
Pembantu Dekan II : Dra. Ny. Ong Lien Liang
Pembantu Dekan III : Dra. Ny. Moetobingatoen Soeharsono
Untuk tahun ajaran berikutnya, dengan sudah adanya Tingkat IV atau Tingkat Sarjana Farmasi, diperlukan tambahan-tambahan fasilitas perkuliahan dan praktikum di samping juga penambahan
staf edukatif dan non-edukatif. Juga perlu tambahan laboratorium untuk tingkat sarjana karena sifatnya khusus beserta peralatan-peralatan, bahan-bahan kimia, dan keperluan lainnya.
4. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA DI JALAN KAPASARI
Dengan adanya pengambilalihan sekolah-sekolah asing Cina sebagai akibat dari peristiwa G- 30-S-PKI, atas permohonan Pimpinan Fakultas dan Rektor Universitas Airlangga, Prof. Moh. Toha,
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga terhitung mulai tanggal 6 Oktober 1966 ditunjuk oleh PANGDAM VIII Brawijaya selaku PEPELRADA Jawa Timur untuk menempati dan menggunakan
gedung bekas sekolah asing di jalan Kapasari No. 3 – 5 bersama-sama dengan Akademi Wartawan Surabaya AWS dan Sekolah Menengah Farmasi SMF.
Gedung ini memerlukan perbaikan-perbaikan cukup besar di samping perlu diisi sarana pendidikan. Usaha penyiapan ruang kuliah dan praktikum dilaksanakan dengan mendapat bantuan
sepenuhnya dari Persatuan Orang Tua Mahasiswa POM. Pada perayaan Catur Warsa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bulan Agustus 1967,
semua ruangan perkuliahan dan laboratorium diresmikan penggunaannya oleh Rektor Prof. Dr. Eri Soedewo yang sekaligus melantik 5 orang Sarjana Muda Farmasi yang pertama kali.
Gedung yang luasnya kurang lebih 769 m
2
terdiri dari ruangan Pimpinan Fakultas Farmasi, Ruang Perpustakaan, Laboratorium Ilmu Resep dan Steril, Laboratorium Ilmu ResepFarmasi,
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 9