Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 36
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 37
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 38
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 39
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 40
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 41
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 42
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 43
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 44
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 45
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 46
PERATURAN AKADEMIK PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 47
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 48
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 49
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 50
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 51
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 52
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 53
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 54
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 55
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 56
BAB 6 KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SK Rektor Universitas Airlangga nomor: 1411UN32014
4.1 PROFIL LULUSAN
Lulusan program studi Pendidikan Apoteker mempunyai profil: a Care Giver, bDecision Maker, cCommunicator, d Leader, e Manager, f Life
long learner, gTeacher, dan h Researcher.
a. Care-giver .Seorang apoteker mampu memberikan pelayanan kefarmasian dan dapat
berinteraksi secara profesional dengan individu maupun masyarakat. Apoteker harus menunjukkan praktek pelayanan kefarmasian yang berkualitas tinggi secara
berkesinambungan dan terintegrasi dengan semua pihak yang terlibat dalam sistem pelayanan kesehatan termasuk sejawat apoteker yang lain.
b.
Decision-maker .Seorang apoteker dalam melakukan praktek kefarmasian harus
memiliki kemampuan untuk mengevaluasi, mensintesis, dan memutuskan mengambil keputusan, sehingga mampu melakukan pekerjaannya secara benar,
tepat, efektif dalam memanfaatkan semua sumberdaya yang ada contoh: personel, obat, bahan kimia, peralatan, dan prosedur.
c.
Communicator .Seorang apoteker merupakan sosok yang memiliki pengetahuan,
percaya diri serta mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik verbal, non- verbal, kemampuan mendengar dan menulis, sehingga dapat menjembatani
pelayanan kefarmasian antara dokter dan pasien serta tenaga kesehatan lain di saat berinteraksi antar tenaga kesehatan maupun dengan masyarakat.
d.
Leader.Seorang apoteker harus mampu menjadi pemimpin di berbagai bidang dan situasi contoh: di dalam sebuah tim, memiliki sifat kepemimpinan termasuk
dapat berempati, mampu berkomunikasi, membuat keputusan dan mengelola secara efektif serta mampu memimpin di saat keterbatasan tenaga pelayanan
kesehatan, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
e.
Manager .Seorang apoteker harus mampu mengelola semua sumberdaya
kefarmasian manusia, fisik dan keuangan dan informasi; memiliki tanggungjawab yang tinggi dalam menyebarkan informasi tentang obat dan produk
kefarmasian terkait; serta mampu bekerjasama dengan tim sebagai atasan maupun sebagai managerpemimpin di dalam tim pelayanan kesehatan.
f.
Life-long-learner .Seorang apoteker harus memiliki semangat, konsep, prinsip dan
komitmen sebagai seorang farmasis sepanjang waktu dan harus selalu mengikuti serta mempelajari sepanjang karir kefarmasiannya.
g.
Teacher.Seorang apoteker harus memiliki tanggung jawab di dalam mendampingi pendidikan farmasis masa depan, baik sebagai apoteker maupun sebagai guru yang
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 57
diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan dan informasi baru maupun mengembangkan keilmuan yang sudah ada ke tenaga kesehatan dan masyarakat.
h.
Researcher. Seorang apoteker harus memiliki kompetensi dan komitmen untuk melakukan penelitian dan mengambil keputusan strategis dan penuh tanggung
jawab atas semua aspek yang relevan dengan masalah kefarmasian.
4.2. CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN SUB-CAPAIAN PEMBELAJARAN
4.2.1 UMUM
Pada akhir pendidikan, lulusan Program Pendidikan Apoteker diharapkan menunjukkan sikap dan perilaku atau mampu:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia.
4.
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapattemuan original orang lain.
6.
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
4.2.2. PROGRAM SARJANA FARMASI
Pada akhir tahap pendidikan Sarjana Farmasi, lulusan diharapkan mampu:
7. Menerapkan ilmu pengetahuan danatau teknologi di bidang kefarmasian melalui
penalaran ilmiah berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif
Decision Maker, Communicator, Teacher, Researcher
; 7.1.
Membuat sediaan obat, obat tradisional dan kosmetika, yang memenuhi persyaratan proses dan produk farmasi yang benar
7.2. Melakukan pengadaan obat dan membuat sediaan obat dengan memahami
dan menerapkan dasar ilmu tentang obat terkait sifat kimia-fisika, farmakologi, formulasi dan teknologi.
7.3. Melakukan uji khasiat, dinamika, dan kinetika bahan obat dan sediaan obat,
secara in vitro dan in vivo. 7.4.
Memilih obat terbaik atas dasar ilmu kefarmasian yang terintegrasi, untuk tujuan efikasi, keamanan, dan penggunaan obat yang rasional bagi
penderita.
7.5. Mengidentifikasi, memeriksa kemurnian, dan menetapkan kadar obat dan
bahan obat dalam sediaan farmasi dengan pendekatan analisis yang sesuai. 7.6.
Menjelaskan prinsip dasar dan terapan bidang pengembangan obat dan bahan obat kelompok bahan alam dan sintesis.
7.7. Menjelaskan prinsip dasar dan terapan bidang ilmu kedokteran untuk
mendukung pelayanan kefarmasian. Menjelaskan bidang ilmu sosial dasar untuk mendukung profesi pelayanan kefarmasian.
Buku Panduan Pendidikan Prodi Pendidikan Apoteker 20162017 58