Pengertian kas Prosedur akuntansi penerimaan kas

2.1.6. Komponen sistem pengendalian internal

Berdasarkan COSO dalam buku Boynton 2003 : 374, menyatahkan bahwa lima komponen model pengendalian internal yang saling berhubungan : a. Lingkungan pengendalian control environment, menetapkan suasana suatu organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian menjadi pondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya, yang menyedikan disiplin dan struktur. b. Penentuan resiko risk assessment, merupakan pengidentifikasi dan analisis entitas mengenai resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan entitas, yang membentuk suatu dasar mengenai bagaimana resiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian control activities, merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi information and communication, merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawabnya. e. Pemantauan monitoring, merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu waktu.

2.1.7. Pengertian kas

Kas Menurut Mulyadi 2001 : 163 adalah “Kas diartikan sebagai alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya”. Sedangkan menurut Zaki Baridwan 2008 : 83 adalah “Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas”. 10 Universitas Sumatera Utara Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan kas adalah uang atau alat pertukaran yang digunakan sebagai alat pembayaran financial. Menurut Bastian 2006 : 119 menyatakan bahwa Secara umum Prosedur kas bertujuan untuk: a. Memberikan prosedur yang baku atas aktivitas yang berkaitan dengan perolehan mengenai kas dari pengakuan sampai proses penerimaannya. b. Mendapatkan data atau catatan yang akurat tentang kas sesuai dengan input dari masing-masing dinasunit kerja. c. Mendukung pembuatan keputusan personel yang mengendalikan fungsi kas. Kas diakui sebesar nilai nominal dari uang tunai yang dapat dipersamakan dengan uang tunai, serta rekening giro di bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Perubahan kas dipengaruhi oleh dua aktivitas, yaitu penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi transaksi- transaksi yang mengakibatkan bertambahnya saldo kas tunai dan rekening bank milik entitas pemerintah daerah, baik yang berasal dari pendapatan tunai, penerimaan piutang, penerimaan transfer, penerimaan pinjaman, maupun penerimaan lainnya. Penerimaan kas dicatat harian pada saat terjadinya sebesar nilai nominal yang diterima.

2.1.8. Prosedur akuntansi penerimaan kas

Menurut Abdul Halim 2007 : 78 menyatakan bahwa Prosedur akuntansi penerimaan kas meliputi: serangkaian proses, baik manual maupun komputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan transakasi danatau kejadian keuangan, hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas pada SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah danatau SKPKD Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah. 2.1.8.1. Fungsi yang terkait dalam prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan 11 Universitas Sumatera Utara Kerja Perangkat Daerah, sedangkan pada SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi SKPKD. 2.1.8.2. Dokumen yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD danatau SKPKD terdiri dari: a. Surat ketetapan pajak daerah, digunakan untuk menetapkan pajak yang dibuat oleh PPKD. b. Surat Ketetapan Retribusi Daerah SKRD, digunakan untuk menetapkan retribusi daerah atas wajib retribusi yang dibuat oleh pengguna anggaran. c. Surat Tanda Bukti Penerimaan STBP, digunakan untuk mencatat setiap penerimaan pembayaran dari pihak ketiga yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan. d. Surat Tanda setoran STS, digunakan untuk menyetor penerimaan daerah yang diselenggarakan oleh bendahara penerimaan pada SKPD. e. Bukti transfer, merupakan dokumen atau bukti atas transfer penerimaan daerah. f. Nota kredit bank, dokumen atau bukti dari bank yang menunjukan adanya transfer uang masuk ke rekening kas. g. Buku jurnal penerimaan kas, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk 12 Universitas Sumatera Utara mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang berhubungan dengan penerimaan kas. h. Buku besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk memosting semua transakasi atau kejadian selain kas dari jurnal penerimaan kas ke buku besar untuk setiap rekening aset, kewajiban, ekuitas dana, pendapatan, belanja, dan pembiayaan. i. Buku besar pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat semua transaksi atau kejadian yang berisi rincian akun buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu. 2.1.8.3. Penjelasan uraian prosedurnya sebagai berikut : a. Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK- SKPD, sedangkan SKPKD dilaksanakan oleh fungsi akunatnsi pada SKPKD. b. Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD berdasarkan bukti transakasi penerimaan kas melakukan pencatatan kedalam jurnal penerimaan kas, disertai rekening lawan asal penerimaan kas tersebut. c. Bukti transaksi penerimaan kas mencakup surat tanda bukti pembayaran STBP, surat tanda setoran, 13 Universitas Sumatera Utara bukti setoran, nota kredit, dan bukti penerimaan lainnya. d. Fungsi akuntansi pada PPK-SKPD danatau fungsi akuntansi pada SKPKD secara periodik atau berkala melakukan posting ke buku besar. e. Jika dianggap perlu, fungsi akuntansi pada PPK- SKPD danatau fungsi akuntansi pada SKPKD dapat membuat buku besar pembantu yang berfungsi sebagai rincian buku besar dan berlaku sebagai kontrol. f. Pencatatan kedalam jurnal penerimaan kas, buku besar, dan buku besar pembantu dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada PPK-SKPD danatau fungsi akuntansi pada SKPKD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. g. Pada akhir periode, fungsi akuntansi pada PKK- SKPD danatau fungsi akuntansi pada SKPKD menyusun laporan keuangan.

2.1.9. Aktivitas pengendalian kas

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pengendalian Internal atas Pendapatan Retribusi Parkir di Kota Medan

26 179 104

Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas ATM pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Pusat Pasar Medan

11 175 98

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada Perusahaan Daerah(PD) Pasar Kota Medan

0 12 70

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MADUMA KOTA BIMA

6 54 17

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PASAR DAN DESA PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR.

0 0 15

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 1 18

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 33

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Chapter III V

0 0 32

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 6