Keterbatasan sistem pengendalian internal pemerintah

f. Pelanggaran ganda atas kas dan pembukuan, dengan rekonsiliasi yang dilaksanakan oleh seseorang diluar bagian akuntansi. Ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas dalam struktur organisasi, sehingga ada pemisahan tugas antara pemegang dana kas dan yang melakukan pencatatan, hal ini dilakukan untuk melindungi kas. Kas yang diterima harus langsung disetorkan maksimal dalam waktu 1x24 jam di hari yang sama pada saat menerima kas. Adanya catatan ganda untuk kas baik di bank dan pembukuan agar bisa melakukan rekonsiliasi. Pengendalian semacam ini cenderung lebih banyak diselewengkan oleh perusahaan besar dengan banyak karyawan. Perusahaan kecil dengan beberapa karyawan umumnya mendapat kesulitan dalam memisahkan sepenuhnya tugas-tugas akuntansi dan penanganan kas.

2.1.10. Keterbatasan sistem pengendalian internal pemerintah

Berkaitan dengan konsep dasar sistem pengendalian internal yang dipengaruhi oleh manusia sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, keberadaan sebuah sistem pengendalian internal tidak dimaksudkan untuk meniadakan semua peluang terjadinya kesalahan atau pelanggaran. Dengan kata lain, tetap ada unsur keterbatasan atau kelemahan atas sistem pengendalian intern dalam organisasi tersebut, sebaik apapun sistem pengendalian internal itu dirancang. Keterbatasan atau kelemahan tersebut meliputi: 2.1.10.1. Pertimbangan yang kurang matang Efektivitas pengendalian seringkali dibatasi oleh adanya keterbatasan manusia dalam pengambilan keputusan. Suatu keputusan diambil oleh manajemen umumnya didasarkan pada 17 Universitas Sumatera Utara pertimbangan-pertimbangan yang antara lain mencakup informasi yang tersedia, waktu yang ada dan beberapa variabel lain baik intern maupun ekstern. Dalam kenyataannya sering dijumpai bahwa beberapa keputusan yang diambil dengan kondisi keterbatasan waktu dan informasi akan memberikan hasil yang kurang efektif dibandingkan dengan apa yang diharapkan. 2.1.10.2. Kesalahan dalam menerjemahkan perintah Walaupun pengendalian telah dirancang dengan sebaik- baiknya, namun kegagalan dapat terjadi yang disebabkan adanya pegawai yang salah menerjemahkan suatu perintah. Kesalahan dalam menerjemahkan suatu perintah dapat disebabkan dari ketidaktahuan atau kecerobohan pegawai yang bersangkutan. Terjadinya kegagalan dapat lebih besar jika kesalahan menerjemahkan perintah dilakukan oleh seorang pimpinan. 2.1.10.3. Pengabaian manajemen Suatu pengendalian intern dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam organisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki sistem pengendalian yang memadai, pengendalian tersebut tidak akan mencapai tujuannya jika pegawai atau bahkan pimpinan mengabaikan pengendalian. Pengabaian tersebut dapat terjadi antara lain karena adanya kepentingan di luar organisasi, seperti kepentingan pribadi seorang pimpinan. 18 Universitas Sumatera Utara 2.1.10.4. Adanya kolusi Kolusi merupakan salah satu ancaman dari pengendalian yang efektif. Walaupun pemisahan tugas dan fungsi telah dilakukan namun jika manusianya melakukan suatu kecurangan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan tertentu selain organisasi, maka pengendalian yang sebaik apapun tidak akan dapat mencegah terjadinya suatu tindakan yang merugikan organisasi

2.2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dimaksudkan sebagai konsep untuk menjelaskan dan mengungkapkan katerkaitan antara variabel yang akan diteliti, berdasarkan batasan dan rumusan masalah, berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa untuk mengurangi tindakan kecurangan yang terjadi pada suatu perusahaan, penerapan sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas harus efektif. Sistem pengendalian intern penerimaan kas adalah suatu susunan yang didalamnya meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga penerimaan saldo dalam kas. Untuk lebih menyederhanakan kerangka pemikiran tersebut maka dibuatlah kerangka konseptual seperti pada gambar dibawah ini: Gambar 2 : Kerangka konseptual Sumber : Malthis 2001, Manullang 2001 Sistem Pengendalian Internal X Penerimaan Kas Y 19 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pengendalian Internal atas Pendapatan Retribusi Parkir di Kota Medan

26 179 104

Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas ATM pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Pusat Pasar Medan

11 175 98

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada Perusahaan Daerah(PD) Pasar Kota Medan

0 12 70

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MADUMA KOTA BIMA

6 54 17

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PASAR DAN DESA PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR.

0 0 15

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 1 18

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 33

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Chapter III V

0 0 32

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 6