BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian sistem
Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam
melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan memerlukan suatu sistem kerja yang teratur, agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan
pemanfaatan sumber-sumber ekonomi yang tersedia dalam perusahaan. Menurut Marshall dkk 2005 : 1 “Sistem adalah rangkaian dari dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.1.2. Pengertian sistem pengendalian internal
Pengertian pengendalian internal dalam arti luas dapat dibagi dua yaitu pengawasan administratif dan pengawasan akuntansi. Pengawasan
administratif meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur- prosedur yang berhubungan dengan efisiensi usaha dan ketaatan terhadap
kebijakan pimpinan perusahaan. Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubungan
dengan pengamanan harta milik perusahaan serta dapat dipercayanya laporan keuangan.
Pengendalian internal sangat penting dalam perkembangan operasi perusahaan, karena masalah–masalah yang timbul sangat kompleks.
Pengendalian internal yang baik dan memadai sangat diperlukan sesuai
6
Universitas Sumatera Utara
dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia usaha. Istilah pengawasan internal pun mengalami
perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukuan, tetapi mempunyai arti luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan.
Menurut Boynton dkk 2003 : 373 meyatakan bahwa Pengendalian adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan
direksi, manajemen dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan
dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut: keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.
Pengendalian internal merupakan suatu proses, ini berarti alat untuk mencapai suatu akhir, bukan akhir itu sendiri, pengawasan internal
terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap dan terintegrasi dengan tidak ditambahkan kedalam infrastruktur suatu entitas. Pengendalian
internal dilaksanakan oleh orang bukan suatu dewan direksi, manajemen dan personal lainnya.
Menurut Nugroho Widjajanto 2001 : 18 menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Internal adalah sistem pengendalian yang
meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan dengan tujuan untuk: mengamankan
aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong agar kebijakan
manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi. Pengertian sistem pengendalian internal diatas dapat dipahami
bahwa pengawasan internal bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan,
pemborosan dan pencurian yang dilakukan pihak didalam maupun diluar perusahaan, selain itu pengendalian internal juga harus dapat memudahkan
pelacakan kesalahan baik disengaja ataupun tidak, sehingga
7
Universitas Sumatera Utara
mempermudah prosedur audit. Pengendalian internal agar berjalan efektif memerlukan adanya pembagian tanggung jawab secara khusus tujuannya
adalah agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada lingkup tanggungjawabnya masing-masing sehingga tidak ada suatu fungsi
yang tidak tertangani.
2.1.3. Fungsi sistem pengendalian internal