Fungsi sistem pengendalian internal Tujuan sistem pengendalian internal Komponen sistem pengendalian internal

mempermudah prosedur audit. Pengendalian internal agar berjalan efektif memerlukan adanya pembagian tanggung jawab secara khusus tujuannya adalah agar setiap karyawan dapat mengkonsentrasikan perhatian kepada lingkup tanggungjawabnya masing-masing sehingga tidak ada suatu fungsi yang tidak tertangani.

2.1.3. Fungsi sistem pengendalian internal

Menurut Romney dkk 2006 : 230, menyatakan bahwa pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting meliputi: a. Pengendalian untuk pencegahan preventive control, Dibutuhkan untuk mencegah timbulnya suatu masalah sebelum mereka muncul. Misalnya mempekerjakan personil akuntansi yang berkualitas tinggi, pemisahan tugas pegawai yang memadai, dan secara efektif mengendalikan akses fisik atas aset, fasilitas dan informasi. b. Pengendalian untuk pemeriksaan detective control, Dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul. Misalnya pengendalian untuk pemeriksaan adalah pemeriksaan salinan atas perhitungan, mempersiapkan rekonsiliasi bank dan neraca saldo setiap bulan. c Pengendalian korektif corrective control, Dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan. Pengendalian ini mencakup prosedur yang dilaksanakan untuk mengidentifikasikan penyebab masalah, memperbaiki kesalahan atau kesulitan yang ditimbulkan, dan mengubah sistem agar masalah dimasa mendatang dapat diminimalisasikan atau dihilangkan.

2.1.4. Tujuan sistem pengendalian internal

Sedangkan Menurut Mulyadi 2001 : 163, menyatakan bahwa tujuan sistem pengendalian internal dilihat dari definisi sistem pengendalian intern adalah: a. Menjaga kekayaan organisasi b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi c. Mendorong Efisiensi d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.1.5. Prinsip-prinsip pengendalian internal

Menurut Weygant dkk 2007 : 455 “ Prinsip-prinsip pengendalian internal meliputi: pembentukan tanggung jawab, pemisahan tugas, 8 Universitas Sumatera Utara prosedur dokumentasi, pengendalian fisik, mekanik dan elektronik, dan verifikasi internal independent dan pengendalian lainnya”. Menurut Weygant dkk 2007 : 455 menyatakan bahwa Berikut ini adalah penjelasan dari prinsip-prinsip pengendalian internal : a. Karekteristik penting dalam pengendalian internal adalah penyerahan tanggung jawab kepada karyawan tertentu. Pengendalian akan paling efektif jika hanya seseorang yang bertanggung jawab pada sebuah pekerjaan tertentu. b. Pemisahan tugas merupakan hal yang tak terelakan dalam sistem pengendalian internal. Ada dua penerapan yang umum dari prinsip ini yaitu aktivitas-aktivitas terkait seharusnya ditugaskan ke orang yang berbeda-beda dan penciptaan akuntabilitas dengan pencatatan atas asset yang seharusnya terpisah dari penjagaan fisik asset tersebut. c. Dokumen memberikan bukti bahwa transaksi dan peristiwa sudah terjadi. Beberapa prosedur seharusnya ditetapkan untuk dokumen yaitu dokumen seharusnya diberi nomor terlebih dahulu prenumbered, seluruh dokumen dihitung dan penyerahan dokumen ke departemen yang benar sehingga membantu penjaminan pencatatan transaksi tepat waktu. d. Penggunaan pengendalian fisik, mekanik, dan elektronik adalah penting. Pengendalian fisik sangat terkait dengan perlindungan aset. Pengendalian mekanik dan elektronik juga melindungi aset dan sebagian mempertinggi keakuratan dan kebenaran pencatatan akuntansi. e. Verifikasi internal independen sebagian besar pengendalian internal memberikan verifikasi internal independen. Prinsip ini melibatkan tinjauan, perbandingan, dan rekonsilasi data yang dibuat oleh karyawan lain. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari verifikasi internal independen perlu dilakukan: 1. Verifikasi seharusnya dilakukan setiap periodik atau mendadak.

2. Verifikasi seharusnya dilakukan oleh seseorang yang

independen atas karyawan yang bertanggung jawab atas informasi yang terkait.

3. Perselisihan dan pengecualian seharusnya dilaporkan di

tingkat manajemen yang dapat memberikan tindakan korektif. Diperusahaan besar, verifikasi independen sering ditugaskan kepada auditor internal. Auditor internal adalah karyawan yang mengevaluasi secara berkesinambungan tingkat efektivitas sistem pengendalian perusahaan. 9 Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Komponen sistem pengendalian internal

Berdasarkan COSO dalam buku Boynton 2003 : 374, menyatahkan bahwa lima komponen model pengendalian internal yang saling berhubungan : a. Lingkungan pengendalian control environment, menetapkan suasana suatu organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian menjadi pondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya, yang menyedikan disiplin dan struktur. b. Penentuan resiko risk assessment, merupakan pengidentifikasi dan analisis entitas mengenai resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan entitas, yang membentuk suatu dasar mengenai bagaimana resiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian control activities, merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. d. Informasi dan komunikasi information and communication, merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawabnya. e. Pemantauan monitoring, merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu waktu.

2.1.7. Pengertian kas

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Pengendalian Internal atas Pendapatan Retribusi Parkir di Kota Medan

26 179 104

Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas ATM pada PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Cabang Pusat Pasar Medan

11 175 98

Analisis Peranan Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan (Studi Kasus Pedagang Eceran Beras Di Pasar Tradisional Stabat)

10 94 102

Pengawasan Internal Gaji dan Upah pada Perusahaan Daerah(PD) Pasar Kota Medan

0 12 70

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MADUMA KOTA BIMA

6 54 17

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PASAR DAN DESA PD. BPR BANK DAERAH KARANGANYAR.

0 0 15

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 1 18

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 33

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan Chapter III V

0 0 32

Pertanggungjawaban Organ Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan (PD. Pasar) Kota Medan Setelah Lahir Peraturan Daerah Kota Medan No. 10 Tahun 2014 Tentang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

0 0 6