Perumusan Hipotesis

5. Fokus pada karyawan dan kinerja perusahaan

Sumber daya manusia sebagai aset memegang peranan sangat besar dalam organisasi karena secanggih apapun perangkat komputer software maupun hardware dalam menerima masukan (input), mengolah

(proces), dan menyajikan (output) berbagai kebutuhan data dan informasi jika tidak didukung sumber daya (brainware) yang memadai, maka kecanggihan peralatan tersebut tidak memiliki manfaat secara fungsional sebagaimana mestinya. Sebaik dan sesempurna apapun suatu perencanaan organisasi, sebaik dan secanggih apapun teknologi yang digunakan jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang cakap, terampil, kreatif, cerdas, dan kualifaid di bidangnya, maka dalam proses pencapaian tujuan- tujuan organisasi akan banyak mengalami masalah (Almasdi, 1996).

Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa perusahaan yang berjenis manufaktur dengan mengimplementasikan TQM akan lebih dapat

perusahaan tanpa mengimplementasikan TQM terkait dengan hubungannya dengan karyawan, kepuasan pelanggan, kinerja operasional dan kinerja bisnis. Sun (2000) melakukan pengujian hubungan antara infrastruktur implementasi manajemen seperti kualitas kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kualitas informasi akan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja bisnis.

Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Fokus pada karyawan berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.

6. Fokus pada pemasok dan kinerja perusahaan

Proses hubungan perusahaan dengan pemasok seperti fenomena sosial yang lain, merupakan proses yang dinamis dan rumit yang tidak dapat dijelaskan secara menyeluruh jika hanya berlandaskan satu perspektif teori (Bensaou dan Venkatraman, 1995). Untuk mengelola proses ini lebih baik, dibutuhkan pemahaman komprehensif dari berbagai aspek fenomena hubungan perusahaan dengan pemasok dan konsep untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi dari proses tersebut.

Dalam cooperative orientation, perusahaan dan pemasok menganggap masing-masing sebagai partner, masing-masing saling membantu sebanyak mungkin. Cooperation orientation berarti komitmen jangka panjang, kerja sama dalam peningkatan kualitas, dukungan oleh perusahaan dalam manajemen pemasok, teknologi dan pengembangan kapasitas. Orientasi ini menggunakan sedikit pemasok pada item tertentu. Jika volume meningkat, pemasok mendapatkan pesanan lagi yang menggerakkan pada operasi volume tinggi dengan biaya yang lebih rendah. Jika kontrak jangka panjang dalam jumlah besar, pemasok bahkan membangun fasilitas baru dan merekrut karyawan baru, merelokasi pabrik sehingga dekat dengan pabrik perusahaan (Krawjewski dan Ritzman, 2002).

Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa fokus pada pemasok berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis penelitian ini:

H6: Fokus pada pemasok berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.

7. Alat dan teknik serta kinerja perusahaan

Hackman dan Wageman (1995) menyatakan bahwa sarana inti merupakan suatu alat sebagai kerangka kerja untuk mengindentifikasi dan mengetahui permasalahan dan keinginan pelanggan terkait dengan kualitas produk yang dapat memberikan pengujian untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi proses perubahan pada perusahaan yang bersangkutan.

Terziovski dan Samson (1999) menemukan bahwa sarana inti manajemen yang terdapat dalam TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja operasional. Huarng dan Chen (2002) melaporkan bukti bahwa alat dan teknik memiliki hubungan positif dengan kinerja bisnis perusahaan kecil dan menengah di Taiwan. Demikian juga, Valmohammadi (2011) menyatakan bahwa alat dan teknik berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja organisasi of Iranian Manufacturing SMEs. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H7: Alat dan teknik berpengaruh positif pada kinerja perusahaan.