Manfaat Paprika Metode Penetapan Kadar Vitamin C

Kebutuhan tanaman paprika dewasa akan air dalam satu hari rata-rata adalah 0,5-1. Meskipun demikian, kebutuhan tersebut tergantung pada suhu, kelembapan dan sirkulasi udara di sekitar pertanaman. 5. Cahaya Tanaman paparika menghendaki cahaya yang cukup sepanjang hari. Namun, tanaman ini tidak tahan pada sinar matahari yang berlebihan. 6. Kelembaban Tanah harus selalu dalam keadaan lembab terutama pada saat tanaman sedang berbunga. Kalau tanah terlalu kering atau kekeringan, bunga-bunga cabai akan berguguran yang berarti panen terancam gagal.

2.3 Manfaat Paprika

Salah satu jenis radang sendi yang paling umum diderita masyarakat adalah osteoarthritis. Jenis radang sendi yang sering dialami pada manula ini dapat dibantu kesembuhannya dengan asupan vitamin C yang memadai. Salah satu sumber vitamin C adalah paprika Lingga, 2012. Kebutuhan serat harian bagi orang dewasa sebanyak 35ghari. Mengkonsumsi 100 gram paprika akan menyumbang 30 kebutuhan serat harian, sehingga cukup bermakna bagi kesehatan pencernaan. Bila dipadukan dengan makanan lain yang juga banyak mengandung serat, kondisi usus khususnya kolon akan menjadi bersih. Hal ini sangat bermanfaat untuk melindungi kolon dari toksin yang berisiko memicu terjadinya kanker kolon serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi kehidupan mikroflora bermanfaat yang hidup di usus Lingga, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.4 Vitamin

Vitamin merupakan suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai perkecualian adalah vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asalkan kulit mendapat cukup kesempatan kena sinar matahari Winarno, 2002. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu vitamin yang dapat larut dalam air dan vitamin yang dapat larut dalam lemak. Jenis vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K, serta provitamin A yaitu β-karoten. Bahan makanan yang kaya akan vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan Sudarmadji, 1989.

2.4.1 Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C 6 H 8 O 6 . Vitamin C dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192°C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Vitamin C mudah larut dalam air 1 g dapat larut sempurna dalam 3 ml air, sedikit larut dalam alkohol 1 g larut dalam 50 ml alkohol absolut atau 100 ml gliserin dan tidak larut dalam benzena, eter, kloroform, minyak dan sejenisnya. Vitamin C tidak stabil dalam bentuk larutan, terutama jika terdapat udara, logam-logam seperti Cu, Fe, dan cahaya Andarwulan, 1992. Universitas Sumatera Utara Rumu POM, 199 Gambar 1 Vi pengaruh air, dan ka dehidroask dehidroask lanjut men Andarwu Asam asko Gambar 2 Vi terutama sering dise s bangun v 95: . Rumus Ba tamin C A luar yang m atalisator lo korbat yan korbat seca njadi asam ulan, 1992. orbat . Reaksi Per tamin C d sayuran da ebut Fresh F vitamin C d angun Vitam Asam askor menyebabka ogam. Asam g masih m ara kimia sa diketogulon Asam D Asko rubahan Vit dapat ditem an buah-bu Food Vitam dapat dilihat min C rbat bersif an kerusaka m askorbat s mempunyai angat labil nat yang tid Dehidro orbat tamin C Si mukan di a uahan, terut min Budiya t pada gam fat sangat s an seperti s sangat muda keaktifan dan dapat m dak memili Asam di ilalahi, 1985 alam hamp tama buah- nto, 2004. mbar 1 di ba sensitif terh suhu, oksige ah teroksida sebagai vit mengalami ki keaktifan iketogulona 5. pir pada se -buahan se awah ini D hadap peng en, enzim, asi menjadi itamin C. A perubahan n vitamin C at A Ok emua tumb egar. Karen Ditjen garuh- kadar asam Asam lebih C lagi Asam ksalat buhan na itu Universitas Sumatera Utara Jumlah vitamin C yang terkandung dalam tanaman tergantung pada varietas dari tanaman, pengolahan, suhu, masa pemanenan dan tempat tumbuh Counsell, 1981.

2.4.2 Fungsi Vitamin C

Salah satu fungsi utama vitamin C berkaitan dengan sintesis kolagen. Kolagen adalah sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan ikat, tulang, gigi, pembuluh darah dan mempercepat proses penyembuhan Wardlaw, 2003. Kekurangan asupan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Bila terjadi pada anak 6-12 bulan, gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Pada anak yang giginya telah keluar, gusi membengkak, empuk dan terjadi pendarahan. Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan vitamin C dalam makanannya. Gejalanya ialah pembengkakan dan perdarahan pada gusi, gingivalis, luka lambat sembuh sehingga mudah berdarah dan mengalami infeksi berulang. Akibat yang parah dari keadaan ini ialah gigi menjadi goyah dan dapat lepas Bobroff, 2010; Winarno, 2002. Kebutuhan harian vitamin C bagi orang dewasa adalah sekitar 60 mg, untuk wanita hamil 95 mg, anak-anak 45 mg, dan bayi 35 mg, namun karena banyaknya polusi di lingkungan antara lain oleh adanya asap-asap kendaraan bermotor dan asap rokok maka penggunaan vitamin C perlu ditingkatkan hingga dua kali lipatnya yaitu 120 mg Silalahi, 2006.

2.5 Metode Penetapan Kadar Vitamin C

Ada beberapa metode dalam penentuan kadar vitamin C yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Metode Iod reduksi y reduksi io lebih keci langsung d De mengguna pada saat t Me mengukur lain selain mempuny dengan iod A Gambar 3 b. Metode La berwarna Apabila 2 titrasi iodim dium akan ang lebih k odum +0,53 il +0,116 v dengan iodi eteksi titik akan indika tercapainya enurut And r kandungan n vitamin C yai titik akh din. sam askorb . Reaksi ant e titrasi 2,6-d arutan 2,6-d biru sedan 2,6-diklorof metri mengoksid kecil diban 5 volt, kare volt diband ium Andarw k akhir ti ator amilum a titik akhir darwulan n vitamin C C yang jug hir yang sa at tara vitamin diklorofeno diklorofenol ngkan dala fenol indof dasi senyaw ndingkan io ena vitamin dingkan iod wulan, 1992 itrasi pada m yang akan titrasi Roh 1992, me C dalam bah ga bersifat ama dengan Asa n C dan Iod ol indofenol l indofenol am suasana fenol diredu wa-senyawa odium dima n C mempun dium sehin 2; Rohman, a iodimetr n memberik hman, 2007 etode iodim han pangan pereduksi. n warna ti am dehidro in Rohman dalam sua a asam aka uksi oleh a yang memp ana dalam nyai potens ngga dapat , 2007. ri ini dila kan warna . metri tidak n, karena ad Senyawa-s tik akhir ti askorbat n, 2007. asana netral an berwarn asam askor punyai pote hal ini po sial reduksi dilakukan t akukan de a biru kehit k efektif u danya komp senyawa ter itrasi vitam l atau basa na merah m rbat maka ensial otesial yang titrasi engan taman untuk ponen rsebut min C akan muda. akan Universitas Sumatera Utara menjadi tidak berwarna, dan bila semua asam askorbat sudah mereduksi 2,6- diklorofenol indofenol maka kelebihan larutan 2,6-diklorofenol indofenol sedikit saja sudah akan terlihat terjadinya warna merah muda Sudarmadji, 1989. Titrasi vitamin C harus dilakukan dengan cepat karena banyak faktor yang menyebabkan oksidasi vitamin C misalnya pada saat penyiapan sampel atau penggilingan. Oksidasi ini dapat dicegah dengan menggunakan asam metafosfat, asam asetat, asam trikloroasetat, dan asam oksalat. Penggunaan asam-asam di atas juga berguna untuk mengurangi oksidasi vitamin C oleh enzim-enzim oksidasi yang terdapat dalam jaringan tanaman. Selain itu, larutan asam metafosfat-asetat juga berguna untuk pangan yang mengandung protein karena asam metafosfat dapat memisahkan vitamin C yang terikat dengan protein. Suasana larutan yang asam akan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dalam suasana netral atau basa Andarwulan, 1992; Counsell, 1981. Metode ini lebih baik dibandingkan metode iodimetri karena zat pereduksi lain tidak mengganggu penetapan kadar vitamin C. Reaksinya berjalan kuantitatif dan praktis spesifik untuk larutan asam askorbat pada pH 1-3,5. Untuk perhitungan maka perlu dilakukan standarisasi larutan 2,6-diklorofenol indofenol dengan vitamin C standar Andarwulan, 1992; Sudarmadji, 1989. Universitas Sumatera Utara Cl Cl O N OH + O O H OH O O H O H Cl Cl N H OH OH + O O O O O H O H 2,6 Diklorofenol indofenol Vitamin C Tidak As. Dehidro- Merah Muda Berwarna askorbat Gambar 4. Reaksi Asam Askorbat dengan 2,6-Diklorofenol Indofenol c. Metode Spektrofotometri Ultraviolet Metode ini berdasarkan kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang maksimum pada 265 nm dan A 1 1 = 556a . Oleh karena vitamin C dalam larutan mudah sekali mengalami kerusakan, maka pengukuran dengan cara ini harus dilakukan secepat mungkin. Untuk memperbaiki hasil pengukuran, sebaiknya ditambahkan senyawa pereduksi yang lebih kuat daripada vitamin C. Hasil terbaik diperoleh dengan menambahkan larutan KCN sebagai stabilisator ke dalam larutan vitamin Andarwulan, 1992.

2.6 Analisis Kembali Vitamin C yang Ditambahkan pada Sampel Analisis Recovery