Penetapan Kadar Vitamin C dari Larutan Sampel Uji Perolehan Kembali Recovery

metafosfat-asetat sampai garis tanda, dihomogenkan, kemudian disaring, filtrat pertama dibuang ± 20 ml.

3.4.4 Penetapan Kadar Vitamin C dari Larutan Sampel

Dipipet 4 ml larutan sampel untuk paprika kuning, paprika jingga, dan paprika merah, dan dipipet 6 ml larutan sampel untuk paprika hijau lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambah 5 ml asam metafosfat- asetat. Dititrasi dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu yang mantap sebagai titik akhir titrasi. Dilakukan penetapan blanko Ditjen POM, 1995. Menurut AOAC 2002, kadar vitamin C dapat dihitung dengan rumus: Kadar vitamin C mgg = Bs Vp Vl Vb Vt     Kesetaraan Keterangan: Vt : Volume titrasi ml Vb : Volume blanko ml Vl : Volume labu tentukur ml Vp : Volume pemipetan ml Bs : Berat sampel g Contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 44.

3.4.5 Uji Perolehan Kembali Recovery

Uji perolehan kembali yang dilakukan adalah akurasi dan presisi. Akurasi adalah ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini digunakan metode standar adisi. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat ditemukan Harmita, 2004. Prosedur uji perolehan kembali recovery dengan metode adisi dilakukan sebagai berikut: Dikerjakan dengan prosedur yang sama seperti penetapan kadar vitamin C dalam sampel dengan penambahan vitamin C baku yaitu 2,8 mg dengan cara sebanyak 28 mg vitamin C baku dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan ditambahkan asam-metafosfat asetat sampai garis tanda konsenrasi 0,28 mg100 ml , lalu di pipet sebanyak 10 ml yang ditambahkan pada sampel yang ditimbang seksama dan dilakukan enam kali pengulangan. Rumus perhitungan persen recovery Harmita, 2004: Recovery = 100 X C A B  Keterangan: A = Kadar vitamin C sebelum penambahan baku vitamin C B = Kadar vitamin C setelah penambahan baku vitamin C C = Kadar vitamin C baku yang ditambahkan Data hasil analisis perolehan kembali persen recovery dapat dilihat pada lampiran 10, halaman 51. 3.4.6 Analisis Data Secara Statistik 3.4.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan