Penetapan Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Pusat Penelitian Biologi Bogor adalah paprika kuning Capsicum annuum L., paprika jingga Capsicum annuum L., paprika hijau Capsicum annuum L. dan paprika merah Capsicum annuum L. termasuk suku Solanaceae Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 33.

4.2 Penetapan Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga,

Paprika Hijau, dan Paprika Merah Hasil penetapan kadar vitamin C dari paprika kuning, paprika jingga, paprika hijau, dan paprika merah dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Diagram Batang Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga, Paprika Hijau dan Paprika Merah. Penetapan kadar vitamin C dilakukan secara volumetri dengan 2,6- diklorofenol indofenol. Data hasil penetapan kadar vitamin C dari paprika kuning, paprika jingga, paprika hijau, dan paprika merah dapat dilihat pada Tabel 2. 93.01 122.75 28.02 140.32 20 40 60 80 100 120 140 160 paprika kuning paprika jingga paprika hijau paprika merah Kadar Vitam in C m g100 g Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga, Paprika Hijau dan Paprika Merah. No Sampel Kadar Vitamin C mg100 g 1. Paprika Hijau 28,02 ± 0,38 2. Paprika Kuning 93,07 ± 0,38 3. Paprika Jingga 122,75 ± 0,47 4. Paprika Merah 140,32 ± 0,13 Hasil analisis kemudian dilanjutkan dengan pengujian beda nilai rata-rata antar paprika, yaitu uji F dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui apakah variasi antar populasi sama atau berbeda menggunakan software SPSS. Tabel 3. Uji F Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga, Paprika Hijau, dan Paprika Merah. Jumlah Kuadrat Df Rata-Rata Kuadrat F Sig. Antar Kelompok Dalam Kelompok Total 43859,290 2,477 43861,767 3 20 23 14619,763 0,124 118034,582 0,000 Dari Tabel 3, diperoleh F hitung sebesar 118504,582 dan F tabel sebesar 3,10 dimana F hitung F tabel . Hal ini menunjukkan bahwa kadar vitamin C antara paprika kuning, paprika jingga, paprika hijau, dan paprika merah berbeda secara statistik. Karena terdapat perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan analisis Duncan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Analisis Beda Nilai Rata-Rata Kadar Vitamin C dari Paprika Kuning, Paprika Jingga, Paprika Hijau dan Paprika Merah. Duncan sampel percobaan N Subset for alpha = 0.05 1 2 3 4 paprika hijau 6 28.0183 paprika kuning 6 93.0650 paprika jingga 6 122.7517 paprika merah 6 140.3183 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 Tabel 4 bertujuan untuk mencari atau menguji kelompok mana yang memiliki perbedaan atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan kelompok lainnya. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kadar vitamin C antara paprika kuning, paprika jingga, paprika hijau, dan paprika merah. Faktor lingkungan yang menjadi syarat tumbuh paprika adalah tanah atau media, suhu, air, cahaya, dan kelembaban Prihmantoro, 1995. Berdasarkan syarat tumbuh paprika, maka daerah Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat merupakan daerah yang cocok sebagai daerah pertanian paprika di mana desa ini termasuk ke dalam zona iklim sedang dan iklim sejuk yang cocok untuk perkebunan dan tanaman hortikultura dan memenuhi syarat tumbuh paprika. Semua bahan pangan yang diolah akan mengalami derajat kehilangan vitamin tertentu tergantung cara pengolahannya. Pada umumnya, diinginkan suatu pengholahan pangan yang dapat meminimumkan kehilangan zat gizi dan menghasilkan produk yang aman dikonsumsi. Disamping proses pengolahan, Universitas Sumatera Utara kondisi-kondisi sebelum pengolahan dilakukan dapat mempengaruhi kandungan zat-zat gizi Andarwulan, 1992. Menurut Counsell dan Hornig 1981, kadar vitamin C ini dapat berbeda- beda dikarenakan beberapa faktor seperti varietas, pengolahan, suhu, masa pemanenan dan yang terakhir adalah tempat tumbuh. Paprika warna hijau ini bila dibiarkan di pohon akan terus menjadi buah paprika yang berwarna merah, kuning, jingga Anonim a , 2009. Paprika hijau menandakan belum matang, paprika kuning dan jingga setengah matang dan paprika merah sudah matang. Proses pengolahan seperti pemotongan dan lamanya waktu pengolahan dapat mempengaruhi kadar vitamin C dalam bahan pangan seperti buah-buahan. Pada penetapan kadar vitamin C dari paprika, penyiapan larutan sampel melewati beberapa tahap pengolahan seperti pemotongan dan penggilingan blender yang memakan waktu lebih kurang 10 menit sehingga dapat mengalami penurunan kadar vitamin C dari paprika. Dalam penelitian, digunakan bagian daging buah sedangkan bijinya dibuang. Hal ini disebabkan dalam pemakaiannya sehari-hari seperti dijadikan salad, diisi nasi atau daging dan sebagainya, bagian biji tidak digunakan. Perlakuan berbeda dalam pemipetan supernatan pada setiap sampel, yaitu 6 ml untuk paprika hijau dan 4 ml untuk paprika merah, kuning dan jingga bertujuan untuk menghasilkan nilai titik akhir titrasi TAT yang diharapkan, berdasarkan orientasi yang dilakukan. Menurut Andarwulan 1992, semua bahan pangan yang diolah akan mengalami derajat kehilangan vitamin. Vitamin C bersifat mudah larut dalam air, Universitas Sumatera Utara akibatnya sangat mudah hilang akibat luka di permukaan atau pada waktu pemotongan bahan pangan. Dalam “processed food”, kehilangan terbanyak terjadi akibat degradasi kimiawi. Dalam bahan pangan yang kaya akan vitamin C seperti buah-buahan, kehilangan biasanya berhubungan dengan reaksi kecoklatan non- enzimatik.

4.3 Uji Perolehan Kembali