Kepribadian Tokoh Lucie Kehadiran Dua Keadaan Kepribadian yang Berbeda

22 Seseorang yang memiliki Alter ego dikatakan menjalani kehidupan ganda. https:id.wikipedia.orgwikiAlter_ego. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2015.

4.1.1 Kepribadian Tokoh Lucie

Lucie adalah seorang wanita penggoda yang menyukai seks dan dunia malam. Sifatnya ini dia dapat dari peristiwa yang terjadi di masa lalu Della, ketika Della mendapat pelecehan seksual dari ayahnya. Sifatnya itu tergambar dalam kutipan berikut: ”Ya ‘kan Pak?” Suara Lucie pelan, namun mengintimidasi. Ia mulai memamerkan senjata hebatnya. Pakaiannya mendukung usahanya. Rok mini warna hitam dan kemeja yang kini kancingnya terbuka dua, memperlihatkan kematangannya sebagai seorang wanita. Sepatu berhak dua belas cm-nya terasa menyakitkan, tetapi ia menyukai sensasi rasa itu. Ia terlihat seksi dan bergairah. Wajahnya berbinar dalam rona cerah meski mereka berada dalam pub remang-remang.” Lia, 2011:12. Dari kutipan di atas menggambarkan Lucie sedang menggoda atasannya untuk mendapatkan yang dia inginkan. Dia akan menggunakan segala cara demi mendapatkan keinginannya meskipun cara yang ditempuhnya salah. Ia tidak peduli. Rayuan-rayuan dan taktik ia mainkan dengan terampil. Seperti kutipan di bawah ini: ”Tentu saja. Akan saya pastikan.” Bibir pria itu mulai terbuka. Wajah Lucie yang penuh riasan tebal semakin mendekat. Kecantikannya tertutup berlapis-lapis produk kecantikan. Sekarang pria itu bisa merasakan mulutnya ditempeli sesuatu yang lengket. Lengket dan panas. Lucie sudah menggunakan senjatanya. Pria itu bergetar senang, sudah lama ia tidak merasakan ini. Istrinya selalu sibuk bekerja, ia juga sama sibuknya. Kalau temannya tahu rencana yang telah disusunnya ini, Lucie yakin temannya itu akan sangat kecewa padanya. Namun, apa boleh buat. Ia sendirilah yang menentukan langkah untuk menggapai yang ia mau. 23 Hanya dirinya sendiri yang bisa ia andalkan dan ia yakin dengan kemampuannya. ”Jadi, saya boleh ke Korea?” Lucie menarik senjatanya menjauh, membuat si pria buta oleh keinginan tubuhnya. Lucie tau mengulur waktu bisa membuat pria itu bisa menyetujui apapun yang ia inginkan. ”Pasti Pasti Istri saya selalu nurut, kok.” Napas pria itu pendek-pendek. Tangannya sibuk mencari kenikmatan yang tadi ia rasakan. ”Akan saya cari alasan yang cocok supaya istri saya mau mengirimmu ke sana. Gampang. Sekarang, kamu kembali ke sini.” Lia, 2011:13. Ia merelakan tubuhnya demi mendapatkan kepuasan seksual dan apa yang ia inginkan. Ia merayu atasannya demi pergi jalan-jalan ke Korea secara cuma- cuma. Dengan wajah yang cantik dan ketrampilannya dalam memikat lelaki, ia pun dengan mudah mendapatkan apa yang ia mau. Selain menggoda atasannya, Lucie pernah menggoda tunangan Della sewaktu ia bertansformasi kepribadian. Seperti dalam kutipan di bawah ini: ”Sekamar saja, ya?” Lucie mulai mengeluarkan suaranya yang kata orang sangat menggoda. Pria itu terlihat terperanjat, tetapi berhasil menguasai diri dengan cepat. ”Kau yakin?” Si pria terlihat memikirkan respon yang tepat. ”Lebih enak sekamar berdua.” Lucie memberi alasan. ”Aku tidak terbiasa di penginapan asing seperti ini. Lebih enak kalau ada yang dikenal. Seorang teman.” Si pria tertegun. Belum pernah ia mendapatkan permintaan seperti itu. Setidaknya, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. ”Teman dekat,” lanjut Lucie sambil mendekati pria itu. Tubuh mereka hanya berjarak beberapa senti. Lucie bisa merasakan napas pria itu menyentuh kepalanya. Pria itu tinggi. Cocok sekali dengan selera Lucie. Cowok tinggi terasa nyaman sekali dipeluk. Iya, itu kriteria sempurna bagi Lucie. Pria yang enak dipeluk. Tinggi badan berbodi bagus, itu syarat penting. Lucie mendesah. ”Teman tidur,” bisiknya, melanjutkan kalimatnya yang sengaja dipotong. Mata pria itu membulat dan jakunnya naik-turun. Lucie tersenyum lebar. Ia tahu hari ini ia akan mendapatkan apa yang ia mau. Ah, jadi wanita itu enak sekali. Sangat gampang meminta orang mengabulkan permintannya.” Lia, 2011:46. 24 Lucie menyiasati Richard untuk tidur dengannya. Ia memberikan isyarat untuk memesan satu kamar. Richard yang mendengarkan alasan Lucie dan ingin menemani kekasihnya Lucie berpura-pura sebagai Della. Lucie sebagai wanita yang menyukai seks melakukan cara apa saja untuk mendapatkan kepuasan seksual. Ia suka sekali menggoda Richard, tidak hanya sekali, hal itu terjadi beberapa kali. Seperti dalam kutipan berikut: ”Gadis itu mengeluarkan tawa kemenangan. ”Tidak tahu siapa aku?” Ia mendekat pada Richard. Kepalanya mendongak ketika kepala mereka hanya berjarak beberapa sentimeter. Ia mulai melingkarkan lengannya pada leher Richard. Dijinjitkan kakinya. ”Kita sudah beberapa kali bertemu, Dok. Tidak ingat? Di penginapan jelek itu?” Richard tertegun. Benar. Sekarang semuanya menjadi masuk akal. Gadis inilah yang ia hadapi saat mereka berdua menginap di penginapan sepulang dari Semarang. Gadis yang menggodanya dan meminta sekamar dengannya. Ya, Tuhan... berapa alter lagi dalam diri Della? Kasihan sekali kekasihnya. Tubuhnya yang kecil harus ditempati begitu banyak orang... juga luka bakar itu. Apa penjelasan logis tentang ini? Sinar lampu yang dapat membakar tubuh seseorang? ”Well... wajahmu menunjukkan kau ingat.” Gadis itu tersenyum menggoda. ”Aku juga memberitahumu tentang Korea. Aku sangat berjasa ‘kan? Membantumu menyelesaikan misteri ini? Hahaha.... Tidak kusangka bakal secepat itu kau mendapatkan informasi tentang kami.” Lia, 2011:208. Paparan di atas menggambarkan Lucie sedang menggoda Richard. Ia ingin mendapatkan hal lebih dari Richard, namun Richard tidak pernah memberikannya. Di sela-sela percakapannya dengan Richard, Lucie selalu mengeluarkan senyum dan tawa menggodanya. Seperti dalam kutipan berikut: ”Hm...hm...” Gadis itu bergumam pelan. ”Siapa namamu?” bisik Richard pelan. Ia mulai mengangkat gadis itu supaya gadis itu tidak perlu berjinjit. Gadis itu tersenyum senang. Ini baru namanya pelukan mesra. Richard sudah berhasil mengambil hatinya. ”Lucie,” jawabnya sambil mengeluarkan tawa menggoda. ”I’m Lucie. No last name, just Lucie.” Lia, 2011:208. 25 Selain sifatnya yang menyukai seks dan menggoda lelaki, Lucie juga merupakan wanita yang berani mengemukakan pendapat secara langsung dan bertindak semaunya. Hal ini ditunjukkan penulis dalam beberapa ucapan Lucie dan tindakan Lucie seperti dalam kutipan berikut ini: ”Gelar sialan” Ia sering mengumpat dan tidak hanya dalam hati. Ia ingin orang yang menetapkan tarif baginya itu mendengar dan tahu kemarahannya. Mana mau ia menyimpan kata-kata makian dalam hatinya sendiri? Menyimpan sumpah serapah dalam hati sama saja dengan menimbun sampah dalam diri sendiri. Temannya mengatakan ia terlalu berani, tetapi Lucie tidak peduli. Memang itu yang ia rasakan, tidak perlu membohongi diri sendiri dan orang lain. Lagi pula, bosnya tidak pernah ambil pusing dengan sikapnya yang seenaknya sendiri itu. Selama bayarannya murah, umpatan Lucie pun diterima sebagai angin lalu.” Lia, 2011:10. Lucie sering sekali mengumpat dalam setiap ucapannya seperti dalam kutipan di atas. Ia mengatakan ”sialan” sebagai ungkapan kekesalannya pada bosnya. Tidak hanya itu, kutipan di bawah ini, ia juga mengungkapkan kekesalannya dengan mengatakan ”sialan” lagi. ”Lamarannya ditolak. Impiannya terlalu tinggi. Biro-biro perjalanan itu sudah memiliki nama besar. Standard mereka tingi dalam merekrut pegawai. Mereka mensyaratkan minimal lulusan S1 untuk bisa bergabung dengan mereka. Ijazah sialan Lucie mengumpat dalam hati....” Lia, 2011:11. Lucie tidak suka menyimpan kekesalannya sendiri, ia lebih suka mengeluarkan sumpah serapahnya agar hatinya tenang. Pada kutipan di bawah ini, Lucie mengeluarkan semua emosi dan kekesalannya pada Richard: ”Apa maksudmu?” Kini Richard berteriak tidak sabar ”Hah” Gadis itu mendengus. ”Seakan kau tidak tahu saja. Kau mencoba menghilangkan siapa? Becca? Aku? Dasar Bodoh Ambang batas kesabaran kami sudah cukup tinggi Siapa yang kau inginkan? Della? Egois... Egois... kau tahu Adriel juga memiliki hak yang sama denganmu” Richard semakin bingung. Satu yang pasti, gadis di depannya bukanlah Della, bukan Becca, dan juga bukan si Vampir. Ia tidak terlihat akrab 26 dengan adiknya juga. Gadis itu memanggil nama Adriel bukan dengan nama Koreanya. Sekarang, Richard memilih mendengarkan dalam diam. ”Salah perhitungan, heh?” Gadis itu kembali meyunggingkan senyum mengejek. ”Lady itu shadow. Dia tidak cukup kuat. Tetapi gara-gara obat brengsekmu yang menekan kelompok ligth dan storm, si shadow kecil bisa keluar. Dia hanya keluar semalam, dan lihat apa yang terjadi Wajahku terbakar Dasar Vampir Mengapa dia harus keluar? Memang benar-benar tidak punya otak Tidak bisa membedakan mana lampu dan matahari Mana ada vampir yang kalah dengan lampu? Lady jelas tidak boleh keluar lagi” Lia, 2011:217. Lucie terus mengungkapkan kekesalan dan amarahnya dengan sumpah serapahnya seperti kata ”brengsek”, ”bodoh” dan ”tidak punya otak” yang ia katakan untuk Richard. Ia marah karena obat penenang yang diberikan oleh dokter Freddy membuat vampir keluar dan wajahnya terbakar. Lucie tidak segan- segan mengungkapkan apa yang ia rasakan ketika mengeluarkan pendapat. Ia mengungkapkannya dengan lantang tanpa basa-basi. Seperti dalam kutipan berikut ini: ”... Seumur-umur Lady hanya keluar dua kali. Pertama kali karena melihat darah, yang kedua..., ehm... lupa. Intinya Lady tidak pernah keluar. Obat bodoh itu yang bikin Lady keluar. Dasar nyusahin Aku yakin si dokter tidak percaya kalau kami ini punya kepribadian ganda. Dia sedang mencoba-coba memberikan terapi untuk kasus lain. Obat penenang... bah Emangnya kami apaan? Psikopat gila?” Lia, 2011:215. Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya. Psikopat tidak sama dengan gila skizofreniapsikosis karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan 27 mental. Menurut penelitian sekitar 1 dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80 lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan. https:id.wikipedia.orgwikiPsikopat. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2015. Lucie tidak suka dianggap seperti psikopat gila. Psikopat lebih parah dari penyakit skizofrenia. Pada kutipan di bawah ini, Lucie masih saja mengatakan sesuatu sesuka hatinya, ”tolol”, ”bodoh”. ”Tolol” Suara Della tiba-tiba berubah menjadi kasar. ”Sudah kuberi kesempatan malah bertindak bodoh” Lucie. Richard mundur kebelakang saat Lucie menuding dengan foto masih di tangannya. ”Gelarmu dokter tapi kau bertindak seperti tidak berpendidikan” Lia, 2011:241. Lucie yang memberikan kesempatan kepada Richard dengan membangunkan Della, merasa kesal dengan tindakan Richard yang menunjukkan foto Della dalam foto kecelakaan yang dialaminya dengan kakaknya, Becca. Lucie mengatakan ”Kalian semua sialan” sebagai ungkapan kemarahannya pada Richard dan Adriel yang terus bertanya siapa pemilik tubuh Della yang asli, seperti kutipan berikut: ”Kau pikir aku akan memberi tahu kalian?” Lucie mencemooh. Tidak ada yang bersuara. Richard dan Adriel menatap Lucie dengan ekspresi kehausan akan informasi. Lucie membuka mulut, hendak bersuara. Tidak jadi. Kedua pria iu menatapnya dengan penuh harap. ”Kalian semua sialan” Ia berkata dengan kasar, tetapi tidak ada nada marah dari ucapannya. Ia mengangkat bahunya cuek. ”Oke, bawa aku ke Laura. Aku juga sudah capek. Lebih baik semuanya diselesaikan.” Lia, 2011:244. 28 Lucie juga memunyai sifat positif. Ia adalah teman bercerita yang menyenangkan. Hal ini membuat Laura merasa sedang mengobrol dengan seorang teman, bukan pasien. Laura adalah mantan pacar Richard yang berprofesi sebagai psikiater di Australia. Laura lah yang membantu Richard dan Adriel untuk menyembuhkan Della. Berikut dalam teks: ”You know, I can keep your secret from Richard. You have my promise. As a friend.” Lucie menunjukkan kelingkingnya, berjanji kepada Laura. Se’s lonely. Laura memutuskan. Dia hanya menginginkan teman. Laura menyilangkan kelingkingnya sambil tersenyum. Ia mulai bercerita dengan antusias dan Lucie mendengarkan dengan sama antusias dengannya. Dalam sesi ini, Laura belum bisa menjadi dokter, ia menyadari kegagalannya. Namun ia cukup puas. Ia mendapatkan seorang teman. Lucie adalah gadis yang sangat menyenangkan.” Lia, 2011:214. Penggalan kutipan di atas, menggambarkan sifat Lucie. Ia adalah teman yang menyenangkan. Ia menyukai Laura, sebagai teman, bukan sebagai seorang dokter, dan Laura juga sebaliknya ia menyukai Lucie. Di sesi terapi yang pertama ini Laura dan Lucie hanya saling mengobrol untuk saling memahami antara pasien dan dokter. ”Lucie tersenyum. ”Mudah sekali membuatmu senang,” ucapnya. ”Becca tidak pernah memanggilmu begitu ‘kan? Tahu tidak, dalam hati dia ingin sekali memanggilmu Oppa, tapi dia tahu diri. Dia lebih tua darimu... berapa? Tiga tahun? Dia pikir rasanya aneh sekali kalau memanggilmu, yang jelas-jelas lebih muda, dengan sebutan Oppa. Gadis itu... terlalu banyak khawatir. Kau harus menjaganya.” Lucie membicarakan Becca seakan-akan Becca adalah temannya, bukan satu tubuh dengannya. Ekspresi wajahnya tenang sekali saat membicarakannya, seperti seseorang yang sangat nyata—bukan sebuah kepribadian yang tercipta karena pribadi yang asli melarikan diri dari keadaan yang tidak mampu ia tangani.” Lia, 2011:220. Berdasarkan penggalan teks di atas, Lucie menceritakan Becca kepada Adriel dengan tenang dan riang. Seolah-olah Becca adalah temannya sendiri. 29 Adriel mendengarkannya dengan senang hati, seolah-olah ia mendapatkan narasumber yang pas untuk mencari informasi tentang wanita yang ia cintai. Lucie juga menyukai travelling ia memunyai pekerjaan impian, menjadi sebuah guide, tapi pekerjaan itu belum bisa ia capai. Ia ingin bekerja sambil melampiaskan hobinya ke tempat-tempat wisata. Hal ini ia ungkapkan dalam kutipan berikut ini: ”... Pekerjaan impiannya adalah guide di sebuah agen perjalanan. Sambil bekerja, ia bisa melampiaskan hobinya. Mengunjungi daerah-daerah wisata sekaligus mencari teman baru sebanyak-banyaknya....” Lia, Haru 11. Penulis, dalam hal ini lebih banyak menceritakan secara langsung apa yang disukai dan tidak disukai oleh tokohnya. Dalam beberapa teks penulis menceritakan watak tokoh secara tersurat. Seperti dalam kutipan berikut ini juga, alasan Lucie untuk datang ke Australia selain untuk terapi: ”... Aku bersedia datang ke Australia karena aku tahu dokter tua itu tidak percaya pada kami. Dan lagi... Australia... siapa yang menolak perjalanan gratis kemari?...” Lia, 2011:226. Penggalan kutipan sebelumnya menggambarkan Lucie yang menyukai jalan-jalan. Ia ingin ke Australia untuk berwisata sekaligus alasan utamanya untuk melakukan terapi dengan Laura. Lucie menginginkan perjalanan gratis dan perjalanan itu ia dapatkan dengan ikut bersama Richard dan Ardriel. Selain kedua sifatnya itu, Lucie juga suka menari. Ia suka menari dalam pub-pub yang ia singgahi pada saat malam hari. Dunia malam memang dunianya, menari juga dunianya. Seperti dalam kutipan berikut: 30 ”Malam ini, Lucie siap masuk ke dunianya yang sudah ia bangun sejak ia masih remaja. Musik yang memekakkan telinga membuat debaran jantung Lucie meningkat. Dipejamkan matanya dan mulai mengikuti irama musik. Lantai dansa yang ia injak terasa mengundang sekali. Ia mulai menggoyangkan tubuhnya. Lucie menari. Tariannya bagus. Ah, bukan, kurang tepat. Tariannya memesona. Tarian dengan gerakan menggoda. Lucie tahu yang ia lakukan. Ia sudah mempelajari tarian-tarian seksi tersebut sejak lama. Ia mempelajarinya diam-diam, seorang diri di dalam kamar. Tidak ada yang mengajarinya. Tidak juga lahir dari bakat. Ia berlatih setiap malam dari beberapa video yang ia download di internet. Malam-malam penantiannya menunggu ayahnya tidur terbayar sudah. Gerakkannya menghipnotis sebagian besar pria di kelab malam itu. Ia tahu ia akan mendapat banyak pujian begitu tariannya selesai. Ia menikmatinya....” Lia, 2011:31. Kutipan yang diambil dari bab empat tersebut menggambarkan bahwa Lucie memang sangat menyukai menari. Tarian-tariannya bagus dan memesona. Menghipnotis beberapa pria di kelab. Ia menyukai pujian dan menikmatinya. Selain di balik sifat negatifnya itu, Lucie sangat menyayangi Becca, namun membenci Della. Lucie sangat menyukai Becca, ia melindungi dan menyayangi Becca, tetapi tidak pada Della. Ia membenci Della, membenci semua kesempurnaan Della yang tanpa cacat. Seperti dalam kutipan di bawah ini: ”Aku Lucie. Aku sudah memberitahumu ‘kan?” Ia tersenyum samar. ”Lalu ada Della—aku tidak suka dia—dan Becca. Aku storm, Becca shadow, dan Della light. Itu nama yang aku ciptakan. Kami tiga besar.” Laura mengangguk, ada kelompok dengan klasifikasi masing-masing. Ia perlu menanyakan hal itu dengan lebih detail, namun tidak sekarang. ”Mengapa kau tidak suka Della?” Lucie tertawa mengejek. ”Wanita itu... huh Dia jenis wanita yang tidak bisa bersenang-senang Pekerjaannya mulus tanpa cela, kehidupannya bagus, bahkan tunangannya juga sangat tampan. Ah, untuk bagian ini aku harus bilang Becca lebih beruntung.” Lia, 2011:213. Ketidaksukaan Lucie kepada Becca tergambar dalam kutipan di atas. Lucie tidak menyukai Della dengan segala kesempurnaannya. Ia mengkritik 31 kehidupan Della. Ia lebih menyayangi dan melindungi Becca. Kebencian Lucie pada Della tergambar lagi dalam kutipan di bawah ini: ”... Della, di lain pihak, adalah light. Percaya diri, sukses, pusat perhatian, dan menyebalkan. Itulah dia, si gadis bersinar. Sorry, Richie, tapi aku benci kekasihmu. Dia tidak terjangkau. Kehidupannya sempurna. Aku tidak suka wanita itu. Tidak bercacat dan penuh kemunafikan. Ah, tepat sekali... munafik.” Lucie tersenyum samar.” Lia, 2011:227. Richie adalah panggilang untuk Richard, tunangan Della. Lucie memberikan kesempatan untuk Richard bersama Della, namun Richard menyia- nyiakan hal tersebut dengan menunjukkan foto yang dimenangkan ayahnya oleh sebuah ajang penghargaan fotografi. Foto tersebut menggambarkan seorang gadis yang berada di bawah bus dengan kemiringan bus yang akan menimpa gadis tersebut. Gadis tersebut adalah Becca, saudara kembar Della. Ketakutan Della melihat gambar itu membuat dirinya menghilang dan bersembunyi, lalu digantikan oleh Lucie. Seperti dalam kutipan berikut: ”Menunjukkan foto itu memang tindakan yang bodoh... bagi Della. Tapi bagiku, itu tidak masalah. Itu membuktikan kalau Della wanita pengecut. Tidak salah lagi....” Lia, 2011:242. Komentar Lucie di atas, memperlihatkan kebenciannya lagi. Ia mengatakan bahwa Della adalah pengecut karena tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Della berlindung padanya, maka Lucielah yang keluar menggantikannya. Perlindungan dan sayang Lucie pada Della, terlihat pada kutipan berikut: ”Lucie terlihat lebih tenang. ”Becca tidak tahu apa-apa. Secara kasar, kau bisa dibilang tidak becus. Dia seharusnya bergantung kepada orang lain, tetapi ia tidak mau. Kau harus melihatnya berjuang. Di hari pertamanya 32 bekerja di tempat Oppa, dia bertanya padaku, apa yang harus dia lakukan. Sepanjang hari itu detak jantungnya meningkat. Kalau aku tidak mendorongnya tetap keluar, dia pasti sudah pergi. Dia tidak takut sakit, kau pasti menyukainya. Dia menyukai hal-hal kecil yang bahkan tidak kita sadari. Dia bisa menangis saat seseorang membencinya padahal ia tidak bersalah. Dia merasakan luapan bersalah itu dan ingin memperbaikinya meski tidak tahu caranya. Lia, 2011:250-251. Lucie menceritakan Becca kepada Adriel dengan sangat hati-hati. Ia menceritakan Becca seolah-olah Becca adalah orang lain, sahabatnya yang sangat ia sayangi. Oppa adalah panggilan Lucie kepada Adriel untuk menyenangkan hati Adriel. Ia menyampaikan panggilan ini karena Becca sangat ingin memanggil Adriel dengan sebutan Oppa, namun ia tidak bisa karena dalam aturan bahasa Korea, Oppa adalah panggilan untuk wanita yang lebih muda kepada laki-laki yang lebih tua. Rasa sayang Lucie kepada Becca digambarkan lagi pada teks berikut, saat Lucie akan meninggalkan Becca: ”Kau sudah mengerti, Sayang? Suara Lucie begitu lembut. Sebuah bisikan yang semakin menggali dada Becca, menimbulkan semakin banyak lagi kekosongan. Becca membuka mulutnya, bibirnya berkedut. Ia mencoba menahan tangisnya lagi. Ia tidak mau menangis. Sudah cukup ia menangis. Ia ingin Lucie pergi dan tidak membahas ini lagi. Ia tidak mau. Becca...? Hanya itu yang Lucie katakan. Hanya satu kata itu dan Becca, dengan badan yang lemas, bangkit dari kursinya, beranjak keluar dari kamar. Becca berhasil keluar, mendominasi tubuh mereka. Lucie yang menyuruhnya keluar hanya dengan memanggil namanya.” Lia, 2011:255- 256. Percakapan di atas adalah percakapan Becca dan Lucie. Hal ini memang sulit untuk dibayangkan. Dalam proses fusi atau penyatuan semua kepribadian menjadi satu, penderita gangguan identitas disosiatif akan dihadapkan pada sebuah cermin untuk berinteraksi pada kepribadian mereka yang lain. 33 Kepribadian yang sepakat untuk melakukan hipnotis akan mulai melakukan terapi dengan prosedur yang sudah ditentukan. Lucie yang berbicara pada Becca dan menunjukkan lembaran demi lembaran ingatan yang ada dalam ingatannya dan ingatan Della. Lucie menunjukkan kepada Becca beberapa lembaran ingatan untuk mengatakan kepada Becca bahwa diri mereka tidak nyata. Namun, Becca menolak dan mencoba untuk keluar. Lucie memberikan kesempatan kepada Becca untuk keluar dan menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan. Setelah menyelesaikan urusannya. Lucie kembali memutarkan memori-memori yang dimiliki Della kepada Becca. Ia menunjukkannya kepada Becca dengan tujuan Becca mau menerima kenyataan. Pada saat terapi terakhir, Lucie memutuskan untuk pergi dan memperlihatkan semua rekaman ingatannya pada masa lalu. Seperti dalam kutipan berikut: ”Aku sudah menunjukkannya padamu, Becca. Aku tercipta karena sebuah kekeliruan. Pelecehan seksual atas diriku sendiri. Aku jijik dengan diriku sendiri. Kau tercipta untuk membantu kami, aku dan Della. Kau mengurus surat- surat kami. Identitas kami tetap ada karenamu, Lucie. balas Becca. Aku tidak suka diriku yang seperti itu. Aku tidak membantu kalian, Sayang. Itu untukku sendiri. Aku memang suka melakukannya. Tapi kalau bukan untuk kami, kau pasti memilih pria yang lebih muda dan lebih tampan dari para petinggi ganjen itu. Lucie tertawa. Kau benar. Aku memang mengorbankan diriku untuk membantu kalian, tapi aku ihklas karena aku sayang padamu. Dan juga Della? Meski enggan, Lucie menambahkan, Dan juga Della. Tapi aku tetap harus pergi. Ayolah, Luce. Kau bisa berubah. Suara tawa Lucie. Kau begitu lugu, Sayang. Aku tidak bisa berubah. Inilah aku. Satu bagian dari Della yang menciptakan gadis maniak seks. Aku sudah mengenalnya sejak aku masih kecil. Tidak bisa diubah. Tapi kau akan mati. 34 Aku menghilang, Becca. Kalau itu yang kau maksud. Aku memang tidak nyata. Aku tidak bisa meninggal. Tapi kau harus bersamaku. Tidak, Sayang. Aku percaya kau bisa melakukannya sendiri. Aku tahu kau bisa. Kau mampu, Becca. Bergabunglah dengan Della. Aku tahu kau sayang padanya. Bagaimana kalau aku tidak mau bergabung? Jangan membohongi dirimu sendiri. Aku tahu kau sudah berpamitan pada Ji Ho. Dia pemuda yang baik. Benar. Tapi... Becca tetap memprotes. Ini selamat tinggal, Becca. Aku akan merindukanmu, Lucie. Aku tahu. Aku tahu. Aku juga akan merindukanmu.” Lia, 2011:271. Lucie sudah memutuskan untuk pergi dan mengajak Becca untuk bersatu dengan Della. Kutipan di atas, menceritakan alasan Lucie tercipta. Lucie sangat menyayangi Becca, hingga saat terakhirnya pun ia meminta dan membujuk Becca untuk bergabung bersama Della agar proses terapi berhasil. Ia memberikan dukungan kepada Becca untuk melakukan hal yang benar. Ia tahu sebenarnya Becca juga akan menurutinya.

4.1.2 Kepribadian Tokoh Becca