Kepribadian Tokoh Lady Vampir

49 Setelah ia kehilangan ayah dan ibunya, juga saudara kembarnya, Della hanya hidup sendirian. Teman kerjanya tidak ada yang akrab untuk berbagi cerita dengannya. Ia tertutup. Teman yang ia percaya hanyalah Richard, tunangannya sendiri. Meskipun begitu ia tidak menceritakan semua kehidupannya pada Richard. Dibalik sifat tertutupnya, Della juga merupakan anak yang mudah bergaul. Hal itu tergambar dalam kutipan berikut ini: ”... Della tidak seperti Becca. Percaya dirinya tinggi sekali. Bisa dibilang, jika dalam keramaian, yang akan terlihat duluan adalah Della, bukan Becca. Dia bersinar, mudah bergaul.” Lia, 2011:130. Della lebih menonjol daripada Becca. Della lah yang bersinar, Della lah yang lebih mudah dikenali orang lain. Sifat Della dan Becca sangat bertolak belakang.

4.1.4 Kepribadian Tokoh Lady Vampir

Lady Vampir ini hanya sekali muncul dalam keseluruhan cerita. Lady Vampir adalah sosok vampir yang menyukai darah dan takut pada cahaya matahari. Berikut dalam kutipan: ”If you die, we’ll die.” Suara itu berbisik mengerikan. ”Don’t you dare do that” ”I’m burning” ”No, you don’t. It’s only a lamp” ”It’s a sun. Sunligth I’m burning.” ”Calm down You’re a vampire. Lamp ligth can’t beat you” ”You have saint. He’s your guardian.” ”Yes A saint. He’s here. Holding your hand.” ”He’s hugging you. He’ll save you.” ”Look at him” Lia, 2011:187. 50 Percakapan pada halaman sebelumnya adalah percakapan Lucie dan Lady Vampir. Lady Vampir muncul dan merasakan tubuhnya terbakar terkena cahaya lampu. Vampir identik dengan sinar matahari. Jika terkena sinar matahari, tubuhnya akan terasa seperti terbakar. Lady Vampir yang muncul dalam diri Della merasa tubuhnya terbakar hanya karena sebuah sinar lampu yang menyala di tempat kerja Adriel. Saat itu kepribadian Beccalah yang mendominasi tubuh, lalu Lady Vampir tiba-tiba muncul dan berteriak seakan ia akan mati. Selain identik dengan cahaya matahari, vampir juga identik dengan darah. Hal itu tergambar dalam kutipan di bawah ini: ”Sial Richard tahu ia harus melakukan sesuatu. Kekasihnya berubah menjadi vampir. Dalam pikiran gadisnya, ia adalah seorang vampir. Itu fakta yang harus selalu Richard masukkan ke dalam otaknya meski tidak masuk akal. Mata Richard menyusuri ruangan, mencari barang yang bisa ia gunakan untuk menyelamatkan gadisnya dari kematian. Silet. Tanpa pikir panjang, Richard mengiris jarinya. Cukup dalam. Darah segar langsung keluar dari kulitnya yang terbelah itu. Dilumurkan darahnya ke bibir kekasihnya.” Lia, 2011:190. Richard memberikan darahnya tanpa pikir panjang untuk Lady Vampir yang mengendalikan tubuh kekasihnya. Richard mencari silet lalu mengiris jarinya, ia melumurkan darahnya ke bibir kekasihnya dan Lady Vampir yang haus darah menghisapnya lalu perlahan menjadi tenang. 51

4.2 Dua Identitas atau Keadaan Kepribadian Ini Berulang Mengendalikan