16
dan menyaksikan kematian tersebut ketika individu masih anak-anak. Fausiah, Fitri dan Julianti, 2008:52.
2.3 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, novel Khokkiri belum pernah dianalisis oleh mahasiswa Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara dan di seluruh universitas di Indonesia. Namun, analisis dengan teori gangguan identitas disosiatif sudah pernah
digunakan dalam menganalisis karya sastra, di antaranya sebagai berikut: ”Kepribadian Ganda Tokoh Kartika Dalam Naskah Drama Kartini
Berdarah Karya Amanatia Junda Solikhah”, oleh Dwi Hidayati, skripsi, Universitas Jember 2011. Penelitian ini menganalisis unsur struktural naskah
drama Kartini Berdarah dan menganalisis kepribadian ganda tokoh Kartika dalam naskah drama Kartini Berdarah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori struktural, teori psikoanalisis, dan teori psikologi abnormal kepribadian ganda. Hasil pembahasan berupa unsur struktural mencakup tema, penokohan,
perwatakan, latar, alur, konflik, wawancang, dan kramagung. Faktor penyebab kepribadian ganda yaitu seringnya penggunaan mekanisme pertahanan diri berupa
represi, fiksasi, menarik diri, dan fantasi akibat kondisi eksternal individu yang tidak mendukung dan bentuk kepribadian ganda tokoh berupa munculnya pribadi
Kartini dalam diri Kartika. Selanjutnya dengan teori yang sama diteliti oleh Sinta Fajaria Noni
Hendarti dalam tesisnya yang berjudul ”An Analysis Of Multiple Personality Of The Main Character In Sidney Sheldon’s Novel Tell Me Your Dreams” 2010.
17
Penelitian ini menganalisis kepribadian ganda tokoh utama dan menganalisis penyebab yang dialami tokoh utama yaitu Ashley Patterson. Hasil penelitiannya
yaitu Ashley memiliki tiga identitas berbeda yaitu: selain menjadi Ashley, juga sebagai Allete dan Toni. Kondisi Ahley muncul karena trauma masa kecil yang
dialaminya. Tujuan penulisan Sinta adalah untuk lebih memahami kepribadian ganda yang dialami karakter Ashley dan identitasnya yang lain.
Selain kedua penelitian di atas, saya menemukan satu kajian lagi dengan teori yang sama, ditulis oleh Asep Sundana dalam jurnalnya yang berjudul
”Kepribadian Ganda Tokoh Nawai dalam Rumah Lebah Karya Ruwi Meita: Tinjauan Psikologi Sastra”. Penelitian ini menggunakan teori psikologi sastra,
teori despersonalisasi, dan teori DSM-IV mengenai Dissociative Identity Disorder DID atau disebut juga dengan gangguan kepribadian ganda. Penelitian ini
menganalisis gangguan kepribadian ganda tokoh Nawai dan menganalisis penyebabnya. Hasil penelitian ini adalah tokoh Nawai memiliki lima identitas
dalam dirinya yaitu, dirinya sebagai Nawai, Ana Manaya, Abuela, Si kembar, dan Wilis. Penyebab Nawai mengalami gangguan kepribadian ganda dikarenakan
adanya traumatik masa kecil yang begitu mendalam. Pada kesempatan ini, saya akan meneliti novel Khokkiri karya Lia Indra
Andriana berdasarkan teori psikologi sastra dengan bantuan ilmu psikologi abnormal mengenai gangguan identitas disosiatif atau gangguan kepribadian
ganda.
18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Kaelan 2005:58, metode
deskriptif adalah pencarian makna dengan interpretasi yang tepat dan sistematis. Misalnya dalam hubungannya dengan penelitian masyarakat, serta tatacara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan- hubungan kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dipaparkan sebagai berikut:
3.2 Sumber Data
Sumber data yang akan dianalisis dalam penelitian ini menggunakan Sumber data Primer dan Sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber
data utama yang dipakai peneliti yaitu novel Khokkiri. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah:
Judul novel : Khokkiri
Pengarang : Lia Indra Andriana
Penerbit : Haru
Tebal buku : 300 halaman