Tokoh Utama Gangguan Identitas Disosiatif GID

10 penelitian kehidupan pengarang untuk memahami karyanya, dan 3 penelitian karakter pada tokoh yang ada dalam karya yang diteliti.

2.1.3 Tokoh Utama

Tokoh cerita character, menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 1995:165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh dalam karya fiksi dapat dibedakan dalam beberapa jenis penamaan berdasarkan dari sudut mana penamaan itu dilakukan. Berdasarkan perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus. Tokoh utama dalam analisis ini berdasarkan pada pendapat Nurgiyantoro 1995:176, tokoh utama terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh yang disebut pertama adalah tokoh utama cerita central character, main character, sedang kedua adalah tokoh tambahan peripheral character. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan.Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh utama adalah yang dibuat sinopsisnya, yaitu dalam kegiatan pembuatan sinopsis, sedang tokoh tambahan biasanya diabaikan. 11

2.1.4 Gangguan Identitas Disosiatif GID

Davison dan Neale dalam Fausiah, fitri, dan Julianti 2008:39 mengatakan bahwa gangguan disosiatif adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perubahan perasaan individu tentang identitas, memori, atau kesadarannya. Individu yang mengalami gangguan ini memperoleh kesulitan untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting yang pernah terjadi pada dirinya, melupakan identitas dirinya bahkan membentuk identitas baru. Menurut DSM-IV-TR The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th edition text revision dalam Davison, Gerald dkk, 2006:258 gangguan identitas disosiatif GID sebelumnya disebut gangguan kepribadian ganda GKG adalah gangguan disosiatif yang dramatis yaitu penderita memanifestasikan dua atau lebih identitas berbeda. Ada juga ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang penting yang tidak dapat dijelaskan.

2.2 Landasan Teori