Pengertian Sosiolinguistik Pengertian Peristiwa Tutur

bernyayi bersama, dan makan bersama. Kegiatan tersebut dapat ditafsirkan maknanya.

2.1.3 Pengertian Sosiolinguistik

Kata sosiolinguistik merupakan gabungan dari kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga serta proses sosial yang ada di dalam masyarakat Chaer dan Agustina, 1995:3. Linguistik adalah ilmu bahasa atau bidang yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian sosiolinguistik merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa di dalam masyarakat. Appel dalam Suwito, 1992:2 mengatakan, sosiolinguistik memandang bahasa sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial yang terjadi dalam situasi kongkret. Dengan demikian, dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat secara internal, tetapi dilihat sebagai sarana interaksikomunikasi di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat, seseorang tidak lagi dipandang sebagai individu yang terpisah, tetapi sebagai anggota dari kelompok sosial. Oleh karena itu, bahasa dan pemakaiannya tidak diamati secara individual, tetapi dihubungkan dengan kegiatannya di dalam masyarakat atau dipandang secara sosial. Dipandang secara sosial, bahasa dan pemakaiannya dipengaruhi oleh faktor linguistik dan faktor nonlinguistik. Faktor linguistik yang mempengaruhi bahasa dan pemakaiannya terdiri dari fonologi, morfologi, sistaksis, dan semantik. Di samping itu, faktor nonlinguistik yang mempengaruhi bahasa dan pemakaiannya terdiri dari faktor sosial dan faktor situasional. Faktor sosial yang mempengaruhi bahasa dan pemakaiannya terdiri dari status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, dan lain-lain, sedangkan faktor situasional yang mempengaruhi bahasa dan pemakaiannya terdiri dari siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, di mana, dan masalah apa Fishman dalam Suwito 1982:3.

2.1.4 Pengertian Peristiwa Tutur

Dalam setiap komunikasi interaksi linguistik, manusia saling menyampaikan informasi, baik berupa gagasan, maksud, pikiran, perasaan, maupun emosi secara langsung. Hubungannya dengan peristiwa tutur adalah berlangsungnya atau terjadinya interaksi linguistik dalam suatu ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yakni penutur dan mitra tutur denga satu pokok tuturan dalam waktu, tempat dan situasi tertentu Chaer dan Agustina 1995:61. Menurut seseorang sosiolinguistik terkenal Hymes 1972, bahwa suatu peristiwa tutur harus memenuhi delapan komponen tutur yang diakronimkan menjadi SPEAKING. Kedelapan komponen tersebut adalah Setting and Scene, Participant, Ends, Act Sequences, Key, Instrumentalities, Norms of Interaction and interoretation, dan genres. Setting berhubungan dengan waktu dan tempat pertuturan berlangsung sementara scene mengacuh pada situasi, tempat. Dan waktu terjadinya pertuturan. Waktu, tempat, dan situasi yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang berbeda. Participants adalah peseta tutur, atau pihak-pihak yang terlibat dalam pertuturan, yakni adanya penutur dan mitra tutur. Status sosial partisipan menentukan ragam bahasa yang digunakan, misalnya seorang jaksa dalam persidangan akan berbeda ragam bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan anak-anaknya di rumah. Ends mengacu pada maksud dan tujuan penuturan. Dalam ruang seminar misalnya, penyaji berusaha menjelaskan maksud yang dibuatnya, sementara pendengar peserta sebagai mitra tutur berusaha mempertanyakan makalah yang di sajikan penutur. Act Sequences berkenaan dengan bentuk ujuran dan isi ujaran. Bentuk berkaitan dengan kara-kata yang digunakan, sementara isi berkaitan dengan topik pembicaraan. Key berhubungan dengan nada suara tone, peristiwa spirit, sikap atau cara manner saat sebuah tuturan diujarkan, misalnya dengan gembira, santai, dan serius. Instrumentalities berkenaan denga saluran channel dan bentuk bahasa the form of speech yang digunakan dalam pertuturan. Saluran misalnya, oral, tulisan, isyrat, baik berhadap-hadapan maupun melalui telepon untuk yang saluran oral, tulisan bisa juga dalam telegraf. Norms Of Interaction and Interpretation adalah norma-norma atau aturan yang harus dipahami dalam berinteraksi. Norma interaksi dicerminkan oleh tingkat oral atau hubungan sosial dalam sebuah masyarakat bahasa. Genre mengacu pada bentuk penyampaian, seperti narasi, pepatah, doa, dan sebagainya Chaer dan Agustin 1995:64. Keseluruhan komponen serta peranan komponen-komponen tutur yang dikemukakan Hymes dalam sebuah peristiwa berbahasa itulah yang disebut dengan peristiwa tutur speech event.

2.1.5 Pengertian Mangongkal Holi