Statuta Roma mengatur 4 jenis kejahatan, yaitu : a.
Genosida b.
Kejahatan terhadap kemanusiaan c.
Kejahatan perang d.
Agresi Mahkamah ini beroperasi sekitar tahun 2003, sebab Statuta Roma baru
bisa berlaku efektif sesuai pasal 126 pada hari ke- 60 setelah Ratifikasi Negara yang ke-60 juga. Mahkamah ini berkedudukan di Den Haag Belanda dengan
Juridiksinya kejahatan paling serius yang menjadi perhatian masyarakat intenasional secara keseluruhan seperti genosida, kejahatan terhadap perang,
kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi. Karena Mahkamah ini didirikan berdasarkan Statuta Multilateral yaitu kesepakatan secara universal,
maka ia bukan merupakan organ daripada PBB. Akan tetapi Dewan Keamanan PBB berperan penting dalam operasional mahkamah ini atas dasar
kewenangannya memprakarsai suatu penyidikan pelanggaran berat Hak Asasi Manusia yaitu masuk kedalam yuridiksi mahkamah ini.
Dengan adanya Statuta Roma 1998 ini, diharapkan dapat memberi keadilan dalam menyelesaikan adanya pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi
Manusia yang terjadi di dunia. Negara-negara di dunia telah belajar dari masa lalu mengenai krisis kemanusiaan yang terjadi seperti pada masa Nazi, yang mana
dibawah kepemimpinan Adolf Hitler, Nazi secara brutal membantai warga negaranya maupun warga dari Negara-negara jajahannya. Dan juga yang terjadi di
beberapa Negara yaitu di Bosnia, Rwanda, Yugoslavia, bahkan juga pernah terjadi di Negara kita sendiri Indonesia. Kasus Tanjung Priuk dan kasus Timor-Timor,
telah melahirkan tekanan dari dunia intenasional untuk penyelesaian masalah ini. Dan kini, Indonesia telah memiliki Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
mengenai Hak Asasi Manusia serta telah membentuk pengadilan HAM AdHoc. Hal ini dilakukan agar kedaulatan Negara dihormati secara un iversal.
International Criminal Court ICC yang lahir dari Statuta Roma hanya sebagai pelengkap dari hukum nasional, ataupun Negara tersebut tidak dapat
menyelesaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut menjadi tanggung jawab Negara pada jaminan atas penegakan hukum terhadap pelanggaran prinsip-prinsip HAM, dan
apabila Negara membiarkan ketiadaan penegakan hukum atau bahkan menjadi
bagian dari pelanggaran HAM tersebut maka Negara telah melakukan tindakan yang dilakukan sebagai impunitas impunity
1
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak kodrati yang dimiliki semua manusia sejak ia dilahirkan dan setiap pelanggaran yang dilakukan
atasnya merupakan suatu kejahatan berat, dimana masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah masalah bagi setiap manusia dan masyarakat internasional. Maka
dengan ini penulis memilih judul : “Tinjauan Pelanggaran HAM Dan Prinsip Kedaulatan Impunity Dilihat Dalam Hukum Internasional Di Negara
Ukraina.
Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran yang menjadi ancaman bagi Hak
Asasi Manusia? 2.
Bagaimana reaksi dan tanggapan dunia internasional terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia serta cara penyelesaiannya?
3. Beberapa masalah pelanggaran HAM terhadap masyarakat Ukrania dilhat
menurut hukum internasional
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari skripsi ini adalah : 1.
Untuk memenuhi dan melengkapi syarat dalam mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada jurusan Hukum Internasioanl pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
1
LG. Saraswati dkk,”Hak Asasi Manusia. teori hukum dan kasus”, Filsafat UI Press, 2006, hlm. 195
2. Untuk mengetahui dan dan memahami lebih dalam bentuk-bentuk
pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia seperti kejahatan terhadap kemanusiaan, pemusnahan missal genocide, kejahatan perang, agresi, dan
pelanggaran-pelanggaran yang mengancam keberadaan Hak Asasi Manusia. 3.
Untuk mengetahui kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat Ukrania. 4.
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi internasional dalam mengatasi kerusuhan yang terjadi pada masyarakat
Ukrania
Manfaat Penulisan
Dalam penulisan skripsi ada 2 dua manfaat yang diperoleh yaitu : 1.
Secara teoritis Guna mengembangkan basis ilmu pengetahuan hukum internasional
khususnya terkait mengenai tinjauan yuridis pelanggaran HAM terhadap masyarakat Ukrania dilihat dari hukum internasional
2. Praktis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran secara yuridis tentang adanya pelanggaran HAM terhadap masyarakat Ukrania ditinjau dari Hukum
internasional, dan juga terhadap kepada almamater Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sebagai bahan masukan terhadap sesama rekan-
rekan mahasiswa yang menekuni jurusan hukum internasional
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan penelusuran kepustakaan degan membaca literatur buku yang terkait dan juga informasi yang ada khususnya di lingkungan Universitas
Sumatera Utara, maka tulisan skripsi menyangkut mengenai pelanggaran HAM