2. Untuk mengetahui dan dan memahami lebih dalam bentuk-bentuk
pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia seperti kejahatan terhadap kemanusiaan, pemusnahan missal genocide, kejahatan perang, agresi, dan
pelanggaran-pelanggaran yang mengancam keberadaan Hak Asasi Manusia. 3.
Untuk mengetahui kejahatan kemanusiaan terhadap masyarakat Ukrania. 4.
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi internasional dalam mengatasi kerusuhan yang terjadi pada masyarakat
Ukrania
Manfaat Penulisan
Dalam penulisan skripsi ada 2 dua manfaat yang diperoleh yaitu : 1.
Secara teoritis Guna mengembangkan basis ilmu pengetahuan hukum internasional
khususnya terkait mengenai tinjauan yuridis pelanggaran HAM terhadap masyarakat Ukrania dilihat dari hukum internasional
2. Praktis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran secara yuridis tentang adanya pelanggaran HAM terhadap masyarakat Ukrania ditinjau dari Hukum
internasional, dan juga terhadap kepada almamater Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sebagai bahan masukan terhadap sesama rekan-
rekan mahasiswa yang menekuni jurusan hukum internasional
D. Keaslian Penulisan
Berdasarkan penelusuran kepustakaan degan membaca literatur buku yang terkait dan juga informasi yang ada khususnya di lingkungan Universitas
Sumatera Utara, maka tulisan skripsi menyangkut mengenai pelanggaran HAM
terhadap masyarakat Ukrania dilihat dari aspek hukum internasional, sehingga keaslian tulisan ini dapat dipertanggungjawabkan.
E. Tinjauan Kepustakaan
Berdasarkan konvensi-konvensi internasional seperti Deklarasi Sedunia tentang HAM Universal Of Human Rights pada tahun 1948, The Declaration of
Independence, dan masih banyak lagi, tetapi yang akan banyak yang dipakai adalah Statuta Roma, sedangkan dari dalam negeri, saat ini pengaturan mengenai
Hak Asasi Manusia di Indonesia sudah ada yaitu Undang-Undang No. 39 Tahun 1999, dan juga Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Peradilan Hak Asasi
Manusia. Kedua undang-undang ini ditetapkan setelah banyaknya tekanan dunia
internasional kepada Indonesia untuk menyelesaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Tanjung Priok dan Timor-Timor.
Pada dunia internasional, sudah banyak konvensi-konvensi internasioanl mengenai Hak Asasi Manusia yang disepakati bersama. Baik itu seperti Deklarasi
se-Dunia tentang HAM Universal of Human Rights pada tahun 1948, ataupun kesepakatan bersama dalam skala regionalbenua.
Dan pada tahun 1998 negara-negara di dunia telah menyepakati bersama Statuta Roma, yang membahas mengenai kejahatan serius seperti kejahatan
terhadap kemanusiaan, pemusnahan missal genocide, kejahatan perang, dan agresi. Dimana Statuta Roma melahirkan suatu peradilan dunia yaitu Intenasional
Criminal Court ICC yang bertugas untuk mengadili kejahatan-kejahatan yang mengancam Hak Asasi Manusia. ICC bekerja sama dengan Dewan Keamanan