GAMBARAN UMUM DALAM PERKEMBANGAN HAM MENURUT HUKUM INTERNASIONAL BEBERAPA MASALAH PELANGGARAN HAM TERHADAP MASYARAKAT UKRAINA DILIHAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK ASASI MANUSIA

A. Sejarah Penegakan HAM Untuk memahami hakikat Hak Asasi Manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian dasar tentang hak. Secara defenif hak merupakan unsur normative yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebasan kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Sejarah perkembangan HAM dimulai bersamaan dengan ditandatanganinya Magna Charta 1215 Magna Charta ditandatangani oleh Raja John Lockland, yang didalamnya tentang jaminan-jaminan perlindungan kaum kemenangan para bangsawan dan gereja. 3 “Earls and barons shall be fined by their equal and only in proportion to the measure of the offence” magna charta selalu dipandang sebagai kemenangan para bangsawan atas Raja Inggris. Walaupun hanya kemenagan bagi kaum bangsawan atas kekuasaan absolute kerajaan inggris, hal ini dapat dikatakan sebagai langkah awal suatu kebebasan dan kemerdekaan seseorang. Pasal 21 Magna Charta menyebutkan bahwa : 4 3 Scott Davidson, Hak-hak asasi manusia, 1994, Jakarta, Graffiti, hal.2 4 Azyumardi Azra, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat MADANI, Jakarta, Tim ICCE, UIN, Kencana Pranada Media Group, Hal. 22 Yang artinya bahwa para pangeran dan baron akan dihukum didenda berdasarkan atas kesamaan dan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya. Selanjutnya pada pasal 40 ditegaskan bahwa tidak seseorangpun menghendaki kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau keadilan. Kemudian dikenal adanya Petition Of Rights 1628 yang ditandatangani oleh Raja Carles I di Inggris. Dimana Raja Carles I sudah berhadapan dengan utusan yang duduk di parlemen house of common. Petition of Rifghts adalah kemengan bagi pihak rakyat, maka terjalinlah jalinan antara hak-hak asasi manusia dengan demokrasi. Setelah Magna Charta pada tahun 1215 dan Petition of Rights pada tahun 1628, diikuti lahirnya Bill of Rights di Inggris pada tahun 1689. Bill of Rights timbul karena adanya Revolusi Gemilang Glorius Revolution. Pada masa ini timbul pandangan adagium yang intinya bahwa manusia sama dimuka hukum equality before law 5 Untuk mewujudkan hal diatas, maka lahirlah beberapa teori. Seperti teori kontrak social oleh J.J Reseau, teori trias politika oleh Montesquieu, teori hukum kodrati oleh John Locke, dan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan oleh Thomas Jafferson di Amerika Serikat. . Asas persamaan ini harus dapat diwujudkan betapapun besarnya resiko yang dihadapi. Karena hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. Bill of Rights yang menyatakan dirinya bukan sebagai deklarasi undang- undang yang ada dan bukan merupakan undang-undang baru. Bill of Rights menundukkan monarki dibawah kekuasaan parlemen, dengan menyatakan bahwa kekuasaan raja untuk membekukan dan memberlakukan seperti yang diklaim raja adalah illegal. Bill of Rights juga melarang pemungutan pajak dan pemeliharaan tetap pasukan pada masa damai oleh raja tanpa persetujuan parlemen. 6 5 Ibid, hal 203 6 Masyhur Effendi, Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasional , 1994, Jakarta, Ghalia Indonesia, hal. 35