LATAR BELAKANG Pembuatan Gliserol Tribenzoat Dengan Proses Esterifikasi Menggunakan Katalis H-Zeolit Teraktivasi Oleh Asam Sulfat

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gliserol merupakan salah satu hasil samping produksi biodiesel yang mempunyai jumlah paling banyak dibandingkan dengan hasil samping lainnya [1]. Gliserol biasanya diperoleh sebanyak 10 dari berat total produksi biodiesel [2] sehingga pengolahan gliserol lebih lanjut dapat meningkatkan nilai ekonominya. Seiring dengan peningkatan produksi biodiesel maka produksi gliserol juga meningkat. Pada tahun 2010 gliserol diperkirakan diproduksi sekitar 1,2 juta ton dimana lebih dari separuhnya berasal dari produksi biodiesel [3]. Karena peningkatan luar biasa dalam penelitian dan permintaan untuk produksi biodiesel, surplus gliserol sebagai produk samping telah terakumulasi di pasar. Hal ini menyebabkan kelimpahan gliserol di pasar, serta peningkatan harga biofuel. Gliserol digunakan sebagai material dasar untuk produksi pada zat tambahan makanan, bahan - bahan kosmetik, dan surfaktan. Namun pasar ini tidak cukup untuk mengkonsumsi semua gliserol yang dihasilkan dari industri biodiesel. Situasi ini telah mendorong penelitian yang baru, mudah, dan berkelanjutan pada konversi gliserol serta penggunaannya. Untuk mengisi kesenjangan antara keberlangsungan dan pemanfaatan kelebihan gliserol tersisa, esterifikasi gliserol merupakan salah satu alternatif [4] Proses esterifikasi gliserol adalah salah satu metode yang banyak digunakan untuk memproduksi produk turunan gliserol. Dalam reaksi esterifikasi dihasilkan bermacam – macam ester yang mempunyai banyak kegunaan dan bernilai lebih tinggi. Produk dari konversi gliserol ini bersifat ramah lingkungan dan terbarukan karena bukan merupakan turunan dari minyak bumi [3]. Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 2 Tabel 1.1. Penelitian – Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Penelitian Terdahulu 1. Abdurrakhman, dkk., 2013 Judul Penelitian : Studi Awal Proses Pembuatan Gliserol Tribenzoat Dari Gliserol Dan Asam Benzoat Dengan Menggunakan Katalis Asam Klorida Bahan Baku: Gliserol 90 dan Asam Benzoat Pelarut : Metanol Metode : Esterifikasi dengan katalis asam klorida Hasil : Yield tertinggi sebesar 71,87 pada rasio mol asam benzoat : gliserol 3,5 :1, katalis 7, dan suhu 65 o C , kecepatan pengaduk 100 rpm dan waktu 60 menit 2. Nuryoto, dkk., 2011 Judul Penelitian : Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol dengan Asam Asetat Menggunakan Katalisator Indion 225 Na Bahan Baku : Gliserol teknis 83 dan Asam Asetat p.a 99.8 Temperatur : 60 – 100 C Metode : Esterifikasi dengan katalisator indion 225 Na yang telah diaktivasi dengan HCl 5 Hasil : Konversi tertinggi sebesar 41,7 pada 100 C dengan perbandingan pereaksi 7 gmol asam aseatat gmol gliserol,konsentrasi katalisator 3 berat asam asetat pada kecepatan pengaduk 100 rpm. Konstanta Laju reaksi dalam rentang temperatur 333-373 K ditunjukkan oleh : 3. Patel dan Sukriti, 2014 Judul Penelitian : A Green and Sustainable Approach for Esterification of Glycerol Using 12-Tungstophosporic Acid Anchored to Different Supports : Kinetics and Effect of Support Bahan Baku : gliserol dan asam asetat Metode:Esterifikasi gliserol dengan menggunakan asam 12-tungstofosfor yang disintesis menjadi katalis. Hasil : Yield tertinggi sebesar 95 pada rasio mol asam asetat : gliserol 5:1, katalis 7 , dan suhu 120 o C , kecepatan pengaduk 100 rpm, jumlah katalis dengan katalis TPANb 2 O 5 0,2 gram,               s 1 T 7,955.56 exp 3,344x10 k 5 r Universitas Sumatera Utara 3 waktu 240 menit. 4. Prasetyo,dkk., 2012 Judul Penelitian : Proses Reaksi Gliserol dan Asam Benzoat Dengan Menggunakan Katalis Asam Sulfat. Bahan Baku : gliserol dan asam benzoat Metode:Esterifikasi gliserol dengan asam benzoat menggunakan katalis asam sulfat Yield tertinggi sebesar 64,165 pada rasio mol asam benzoat : gliserol 3:1, katalis 0,3 ml, dan suhu 60 o C , kecepatan pengaduk 200 rpm dan waktu 30 menit. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan diatas, maka akan dilakukan kajian dengan mengunakan asam benzoat sebagai asam karboksilat dan akan menghasilkan gliserol tribenzoat tribenzoin. Dalam penelitian ini digunakan asam benzoat karena dari penelitian - penelitian sebelumnya jarang sekali menggunakan asam benzoat untuk mengkonversikan gliserol menjadi gliserol tribenzoat tribenzoin. Kegunaan tribenzoin gliserol tribenzoat sangat banyak, baik untuk keperluan bahan makanan maupun non makanan. Aplikasi pemanfaatan tribenzoin antara lain dapat digunakan sebagai bahan plasticizer pada edibel coating makanan, bahan plasticizer yang aman pada pewarna kuku serta bahan untuk meningkatkan sifat adhesive dan water resistance pada tinta printer [5]. Dalam esterifikasi biasanya digunakan alkohol berupa metanol dan etanol. Metanol CH 3 OH mempunyai keuntungan lebih mudah bereaksi atau lebih stabil dibandingkan dengan etanol C 2 H 5 OH karena metanol memiliki satu ikatan karbon sedangkan etanol memiliki dua ikatan karbon sehingga lebih mudah memperoleh pemisahan gliserol dibanding dengan etanol [6]. Selain itu, pemakaian alkohol lain seperti etanol dan isopropanol dapat membentuk sistem azeotrop dengan air pada bagian metanolwater rectification [7]. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan alkohol berupa metanol. Reaksi esterifikasi umumnya menggunakan katalis asam homogen seperti asam sulfat H 2 SO 4 [8]. Penggunaan katalis homogen ini menimbulkan permasalahan pada produk yang dihasilkan, misalnya katalis terikut di produk, yang Universitas Sumatera Utara 4 harus dilakukan separasi lagi [9]. Katalis heterogen asam mempunyai potensi yang cukup besar untuk menggantikan katalis homogen asam karena memiliki sifat –sifat seperti mempunyai sistem pori yang saling berhubungan satu sama lain, sisi asam kuat yang cukup dan permukaan yang hidrofobik [8]. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menggunakan katalis heterogen yaitu zeolit. Seperti diketahui zeolit mempunyai struktur berongga dan biasanya ini diisi oleh air dan kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki ukuran pori yang tertentu. Sebelum digunakan sebagai katalis, zeolit alam terlebih dahulu diaktivasi [9]. Dalam penelitian ini zeolit yang didapatkan berbentuk H-Zeolit yang akan digunakan sebagai katalis heterogen. Faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi adalah waktu reaksi, pengadukan, katalisator, dan suhu reaksi [10]. Dalam penelitian ini, akan diperlihatkan pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi esterifikasi yaitu rasio katalisator dan penggunaan kembali recycle katalisator.

1.2 PERUMUSAN MASALAH