Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR Analisa Biaya

19 Berat Molekul 98,08 gr gmol Titik Leleh 10,49 C Titik Didih 340 C Specific Gravity 1,834 Warna Tidak Berwarna Wujud Cair Pada proses esterifikasi katalis yang banyak digunakan pada awalnya adalah katalis homogen asam donor proton dalam pelarut organik, seperti H 2 SO 4 , HF, H 3 PO 4 , R-SO 3 H, dan PTSA. Katalis H 2 SO 4 dalam reaksi esterifikasi adalah katalisator positif karena berfungsi untuk mempercepat reaksi esterifikasi yang berjalan lambat. H 2 SO 4 juga merupakan katalisator homogen karena membentuk satu fase dengan peraksi. Adapun pemilihan penggunaan asam sulfat H 2 SO 4 sebagai katalisator dalam beberapa reaksi esterifikasi dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah : 1. Asam sulfat selain bersifat asam juga merpakan agen pengoksidasi yang kuat. 2. Dapat larut dalam air pada kepekatan 3. Konsentrasi ion H + berpengaruh terhadap kecepatan reaksi. 4. Karena afinitasnya terhadap air, maka asam sulfat dapat menghilangkan bagian terbesar uap air dan gas yang basah, seperti udara lembab [11].

2.4 Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR

Metode spektofotometri inframerah IR digunakan untuk menentukan gugus fungsional suatu senyawa melalui prinsip absorpsi cahaya inframerah oleh molekul dalam senyawa yang dianalisis [11]. Sebagaimana radiasi Infra merah, dilewati sampel, panjang gelombang spesifik diserap yang menyebabkan ikatan kimia dalam material mengalami getaran seperti peregangan, pemborongan, dan pembengkokan. Gugus fungsional ada di dalam suatu molekul yang ditujukan untuk mengabsorbsi radiasi infra merah dalam range panjang gelombang yang sama tanpa memperhatikan struktur lain dalam Tabel 2.5 Sifat Fisika dan Kimia Asam Sulfat [10] Universitas Sumatera Utara 20 molekul dan puncak spektrum diperoleh dari absorpsi energi getaran ikatan yang berubah dalam daerah infra merah. Suatu spectrum infra merah diukur dengan menghitung intensitas radiasi infra merah sebelum dan sesudah melewati sampel, dan spektrum di plot dengan Y-axis sebagai absorbansi dan X-axis sebagai panjang gelombang. Untuk tujuan kuantitatif diperlukan yntuk memplot spektrum dalam unit absorbansi [29].

2.5 Spektrofotometer Serapan Atom SSA

Spektrofotometer Serapan Atom merupakan salah satu metode analisis berdasarkan pada pengukuran banyaknya intensitas sinar yang diserap oleh atom – atom bebas dari logam yang dianalisis. Pada umumnya analisis Spektrofotometri Serapan Atom digunakan untuk menetapkan unsur – unsur logam dalam batu – batuan, tanah, tanaman, makanan, minuman, termasuk daging serta bahan – bahan lainnya [30]. Ada lima dasar komponen dalam instrumen serapan atom : 1. Sumber cahaya yang memancarkan spektrum elemen 2. Suatu sel absorpsi yang mana atom sampel di produksi nyala, graphite furnace, MHS cell, FIAS cel, FIMS cell. 3. Suatu monokromator untuk dispersi cahaya 4. Suatu detektor, yang mengukur intensitas cahaya dan menguatkan signal 5. Suatu tammpilan yang menunjukkan pembacaan setelah diproses oleh instrumen elektronik [31].

2.5.1 Keuntungan Metode Spektrofotometer Serapan Atom

Penentuan logam biasanya menggunakan metode spektrofotomer serapan atom karena metode ini dapat digunakan untuk penentuan unsur tunggal dan penentuan logam dalam konsentrasi rendah. Adapun beberapa keuntungan lain dari metode spektofotometer Serapan Atom SSA dalam penentuan kadar logam adalah : 1. Metode analisis SSA dapat menentukan hampir keseluruhan unsur logam. 2. Metode analisis SSA dapat menentukan logam dalam skala kualitatif karena lampu yang digunakan satu untuk setiap logam. Universitas Sumatera Utara 21 3. Analisis unsur logam langsung dapat ditentukan walau sampel dalam bentuk campuran. 4. Analisis unsur logam dengan metode SSA didapat hasil kuantitaif. 5. Analisis dapat diulangi beberapa kali dan akan selalu diperoleh hasil yang sama [32].

2.6. Analisa Biaya

Analisa biaya dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan melalui penelitian ini bersifat ekonomis. Bahan-bahan yang digunakan dibagi menjadi tiga bahagian, yaitu bahan untuk sintesis katalis H- Zeolit, bahan untuk mensintestis gliserol tribenzoat, pemurnian gliserol tribenzoat. Bahan-bahan yang digunakan untuk sintesis katalis H-Zeolit terdiri dari, zeolit alam, asam sulfat, aquadest. Sintesis Katalis H-Zeolit dibuat berdasarkan 30 gram zeolit alam, sehingga semua bahan dihitung per 30 gram zeolit alam. Berikut ini adalah tabel jumlah bahan baku yang digunakan untuk mensintesis katalis H- Zeolit: Tabel 2.6. Keterangan Jumlah Bahan Baku untuk Sintesis Katalis H – Zeolit Bahan Jumlah Hargasatuan Rp Harga Rp Zeolit Alam 30 gram 15.000,00kg 450,- Asam Sulfat teknis 600 ml 3.250ml 27.300,- Aquadest 200 ml 5.200l 2.000,0 Total Rp 29.750 Diasumsikan bahwa 30 gram zeolit alam akan menghasilkan 30 gram katalis H-Zeolit juga maka harga 1 gram katalis H - Zeolit = Rp 29.750 30 gram = Rp 992gram ≈ Rp 1.000 gram Bahan baku untuk esterifikasi terdiri dari, gliserol CH 3 OH, asam benzoat CH 3 COOH, aquadest H 2 O dan metanol CH 3 OH. Asan benzoat yang digunakan dilarutkan dalam metanol dengan volume sebesar 190 ml. Berikut ini adalah tabel penggunaan untuk pembuatan gliserol tribenzoat: Universitas Sumatera Utara 22 Tabel 2.7 Keterangan Jumlah Bahan Baku Esterifikasi Bahan Jumlah Hargasatuan Rp Harga Rp Gliserol 90 10 ml 200.000l 2.000 Asam Benzoat 66,88 gram 100gr 6.680 Metanol CH 3 OH 190 ml 23.400l 4.446 Total 13.126 Dalam pemurnian gliserol tribenzoat hanya digunakan aquadest sebanyak 300 ml sebagai larutan pencuci. Maka biaya dalam pemurnian gliserol tribenzoat : Aquadest : 300 ml x Rp. 5.200l = Rp. 1.560,- Biaya total : Rp 29.750 + Rp. 13.126 + Rp. 1.560 = Rp. 44.436,- Untuk penggunaan katalis 5 = 0,631 gram = Rp. 1000gram x 0,631 gram = Rp. 631 Sehingga total biaya untuk katalis 5 = Rp 631 + Rp. 13.126 + Rp. 1.560 = Rp. 15.317,- Dari penelitian diperoleh berat gliserol tribenzoat pada penambahan katalis 5 adalah 47,072 gram. Ini berarti harga gliserol tribenzoat = Rp. 325 gram = 325.000,- Biaya Pasaran Produk gliserol tribenzoat : 64 USD Kg = Rp. 851.936,- Ini menunjukkan bahwa biaya produksi gliserol tribenzoat ini di bawah harga pasaran produk gliserol tribenzoat, sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dihasilkan ekonomis. Universitas Sumatera Utara 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian