begitu berlebihan sehingga mengganggu kesehatan fisik, kebahagiaan pribadi, hubungan interpersonal atau kemampuan untuk berfungsi secara sosial.”
Dalam hal ini, penulis berpijak pada konsep etos kerja. Menurut www.posindonesia.co.id, etos kerja mengandung beberapa pengertian, yaitu:
1. Keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang, sekelompok orang atau sebuah institusi.
2. Etos kerja merupakan perilaku khas suatu komunitas atau organisasi, mencakup motivasi yang menggerakkan, karakteristik utama, spirit dasar,
pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi- aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, standar-standar.
3. Sehimpunan perilaku positif yang lahir sebagai buah keyakinan fundamental dan komitmen total pada sehimpunan paradigma kerja yang
integral.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian a.
Mengetahui bagaimana sikap dan perilaku hatarakisugi workaholic yang terjadi pada masyarakat Jepang.
b. Mengetahui bagaimana etos kerja masyarakat Jepang.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
a. Menambah pengetahuan tentang kebudayaan pada masyarakat Jepang,
khususnya hatarakisugi. b.
Menambah wawasan tentang etos kerja dan semangat kerja keras bangsa Jepang.
1.6 Metode Penelitian
Penelitian sastra memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, disamping juga berpengaruh positif terhadap pembinaan dan
pengembangan sastra itu sendiri Tuloli dalam Suwardi Endraswara, 2008:10. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang termasuk dalam
cakupan penelitian kualitatif. Menurut Moleong 2005:6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Metode deskriptif adalah suatu metode yang dipakai untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji, dan menginterperetasi data. Menurut
Koentjaraningrat dalam Exe Citra 2006:12, penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memberi gambaran secermat mungkin mengenai individu, keadaan, gejala,
atau kelompok tertentu. Dengan menggunakan metode deskriptif ini, peneliti akan menjelaskan
mengenai perilaku hatarakisugi di Jepang. Pendekatan sosiologi sastra sociology of literature
juga digunakan untuk menunjukkan adanya perilaku hatarakisugi
Universitas Sumatera Utara
dalam komik. Pendekatan ini bergerak dan melihat faktor sosial yang menghasilkan karya sastra pada suatu masa tertentu. Jadi, pendekatan ini melihat
faktor sosial sebagai mayornya dan sastra sebagai minornya. Dengan demikian peneliti bergerak dari faktor-faktor sosial untuk memahami faktor-faktor sosial
yang terkandung dalam karya sastra Sangidu, 2007:27. Teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yaitu dari
buku-buku maupun majalah-majalah yang berkaitan dengan hatarakisugi workaholic
dan semangat kerja keras masyarakat Jepang dan juga dari internet. Referensi-referensi ini akan dibaca dan dicari hubungan yang berkaitan dengan
pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOMIK DAN HATARAKISUGI