Validitas Alat Ukur Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur

E. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar, 2004. Dalam aplikasinya, validitas dinyatakan oleh koefisien validitas. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar angka 0.50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan daripada koefisien validitas itu kurang dari 0.275 yang biasanya dianggap tidak memuaskan. Di dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses telaah soal. Pendapat profesional diperoleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur

Dalam praktek pengukuran, ada 2 syarat ilmiah yang harus dimiliki suatu alat ukur agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. a. Daya beda aitem Daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem merupakan parameter paling penting pada skala psikologi Azwar, 2000. Daya beda aitem dapat membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak memiliki atribut yang tidak diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien r ix yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0,3. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r ix 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2000. Prinsip yang dijadikan dasar pemilihan aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur skala seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Pada penelitian ini teknik analisa daya beda aitem yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi product moment. b. Reliabilitas Menurut Hadi 2000, reliabilitas alat ukur menunjukkan keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. Realibilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama, reliabilitas alat ukur ini mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2000. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada Universitas Sumatera Utara sekelompok individu sebagai subjek penelitian. Teknik ini dipandang ekonomis dan praktis Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach. Nantinya, pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari Skala Kecerdasan Adversitas. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15 for Windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas r xx’ yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati angka satu menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki Azwar, 2000.

F. Hasil Uji Coba Alat ukur