9. Penghargaan Recognition Recognition menunjukkan penilaian guru terhadap perhatian, prestise dan
penghargaan dari supervisor, rekan kerja, siswa dan orangtua. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam Skala Kepuasan
Kerja Guru yang diberikan, artinya semakin tinggi penerimaan dan penilaian guru terhadap faktor-faktor dari kepuasan kerja seperti, evaluasi, hubungan rekan kerja,
tanggung jawab, dan pengakuan. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam Skala Kepuasan Kerja Guru yang diberikan, artinya semakin
rendah penerimaan dan penilaian guru terhadap faktor-faktor dari kepuasan kerja seperti, evaluasi, hubungan rekan kerja, tanggung jawab, dan pengakuan.
C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan totality objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu Lubis, 2002. Hadi 2000 mengemukakan bahwa semua
individu yang memiliki generalisasi keadaan atau kenyataan yang sama disebut dengan populasi, sedangkan individu yang diselidiki yang merupakan bagian dari
populasi disebut sampel. Sehubungan dengan hal ini, yang perlu mendapat perhatian bahwa sampel harus mencerminkan keadaan populasinya, agar sampel
dapat digeneralisasikan terhadap populasinya. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru SLB di Kota Medan. Jumlah SLB yang ada di kota Medan adalah 9
sekolah, yang terdiri dari TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALBSMKLB Nomor Pokok Sekolah Nasioanal, 2010. Selain itu, berdasarkan hasil observasi,
Universitas Sumatera Utara
perkiraan jumlah guru SLB yang ada di kota Medan kurang lebih sebanyak 150 orang.
2. Metode pengambilan sampel
Pengambilan sampel atau sampling adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara benar dari suatu populasi, sehingga
dapat digunakan sebagai wakil bagi populasi tersebut. Teknik sampling menurut Kerlinger dalam Hasan, 2002 adalah cara yang digunakan untuk mengambil
sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar benar-
benar mewakili populasi. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik probability sampling secara Quota Sampling, dimana jumlah subyek yang akan diselidiki harus ditetapkan terlebih dahulu. Siapa sampel yang akan
diberikan skala, diserahkan sepenuhnya oleh tim yang akan mengumpulkan data. Setiap sampel yang akan diberikan skala harus memenuhi kriteria-kriteria yang
telah ditentukan terlebih dahulu. Sampel yang sulit untuk dihubungi atau tidak bersedia untuk mengisi skala tidak akan diperhatikan. Ciri utama dari teknik quota
sampling adalah bahwa jumlah subyek yang telah ditetapkan akan dipenuhi. Apakah subyek-subyek itu mewakili populasi atau sub-populasinya tidak menjadi
faktor penentu dalam teknik quota sampling Hadi, 2000. Pemilihan sampel dari populasi ini didasarkan pada faktor kesediaan dan kemudahan dijumpainya
sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu. Selain itu, peneliti juga
Universitas Sumatera Utara
mengalami kesulitan untuk mengetahui jumlah pasti dari keseluruhan guru SLB yang ada di kota Medan.
Adapun SLB di Kota Medan terdiri dari 25 sekolah , mulai dari TK sampai SMASMK dan terdiri dari berbagai jenis pendidikan mulai dari SLB-A sampai
dengan SLB-E. Peneliti akan mengambil sampel sebanyak 100 orang secara acak dari 9 SLB yang ada di Kota medan. Alasan peneliti menggunakan sampel yang
dimulai dari TK-LB sampai SMA-LB adalah terbatasnya jumlah guru yang ada. Pada beberapa SLB, ada guru kelas yang mencakup SD sampai dengan SMA,
sehingga peneliti tidak dapat memisahkan sampel berdasarkan tingkatan sekolah, yaitu TK, SD, SMP dan SMASMK. Karakteristik sampel yang akan digunakan
adalah: a. Guru kelas yang mengajar di SLB.
Tanggung jawab pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah terletak ditangan pendidik, yaitu guru SLB. Guru SLB merupakan salah satu
komponen pendidikan yang secara langsung mempengaruhi tingkat keberhasilan anak berkebutuhan khusus dalam menempuh perkembangannya
Ineupuspita, 2008. b. Usia guru minimal 20 tahun. Menurut Kumar 2007, usia menjadi salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasa kerja. Selain itu, banyak penelitian yang kontradiktif yang menggambarkan hubungan antara usia dan kepuasan
kerja.
Universitas Sumatera Utara
D. Alat Ukur yang Digunakan