Gambar di atas merupakan cara lain untuk menggambarkan fungsi produksi yang menggunakan kombinasi faktor produksi tidak sebanding, di mana modal dan
teknologi dianggap tetap. Sumbu horisontal menunjukkan jumlah input tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah produksi yang dihasilkan. Tahap I
menunjukkan penggunaan tenaga kerja yang masih sedikit dan apabila diperbanyak tenaga kerjanya menjadi L2 maka total produksinya akan meningkat dari Q
1
menjadi Q
2
produksi rata-rata dan produksi marjinalnya juga turut meningkat. Berdasarkan asumsi hukum yang semakin berkurang dari produksi tersebut
diketahui bahwa naiknya kapasitas produksi akan menambah jumlah tenaga kerjanya. Naiknya jumlah tenaga kerja akan meningkatkan produksi sehingga perusahaan akan
menetapkan spesialisasi terhadap produk tertentu yang dikuasainya. Naiknya kapasitas produksi yang terus menerus tanpa dibarengi penambahan input faktor
produksi pada titik tertentu akan menyebabkan turunnya produksi sehingga permintaan juga akan menurun dan pada gilirannya perkembangan usaha juga akan
berkurang. Walaupun masih terjadi peningkatan produksi namun semakin lama akan semakin lebih kecil peningkatan produksinya sehingga pada titik tertentu akan
mengalami kerugian.
2.9. Penelitian Sebelumnya
Djamhari 2006 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sentra UKM menjadi klaster dinamis. Hasil penelitian menyatakan bahwa manfaat
dari klaster UKM antara lain adalah mengurangi biaya transportasi dan transaksi,
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif, dan memungkinkan terciptanya inovasi. Hasil penelitian Djamhari menyebutkan bahwa klaster UKM
merupakan salah satu cara terbaik untuk mengorganisasikan industri satu negara, sehingga lebih memudahkan perumusan kebijakan pemerintah karena lebih
terintegrasi dan terfokus. Tumbuhnya klaster pada sektor-sektor lain akan memungkinkan kerja sama antar kluster industri dan memungkinkan saling
ketergantungan. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pertumbuhan UKM tergantung pada kemitraan UKM antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil
yang saling membutuhkan. Fadly 2006 meneliti tentang kajian faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan Usaha UKM di Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan variabel bebas kemampuan diri usia dan pendidikan, penjualan, harga, modal usaha, desain,
kemampuan bersaing dan jenis usaha. Hasil analisa data diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi perkembangan UKM yaitu pengadaan bahan baku, peningkatan
skill tenaga kerja, stabilitas harga, jumlah produksi dan lama berusaha. Syafrijal 2003 meneliti tentang Analisis faktor-fakor yang mempengaruhi
pertumbuhan industri kecil di wilayah segitiga industri di Jawa Timur. Variabel bebas yang digunakan yaitu ketersediaan bahan baku, jumlah pekerja, keterampilan, alat
produksi teknologi, modal sendiri, modal pinjaman, intensitas, manajemen dan intensitas promosi. Hasil pembahasan diketahui bahwa secara bersama-sama
ketersediaan bahan baku, jumlah pekerja, ketrampilan, alat produksi teknologi, modal sendiri, modal pinjaman, intensitas manajemen, intensitas promosi
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan industri kecil di wilayah segitiga industri di Jawa Timur.
Nurung, Sumantri, Indahyana 2003 meneliti tentang analisis produksi, pendapatan dan pemasaran UKM ikan asin di Desa Kandang Kecamatan Selebar
Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal berpengaruh nyata terhadap produksi ikan asin pada tingkat kepercayaan 99, sedangkan faktor
produksi seperti lama penjemuran berpengaruh tidak signifikan nyata terhadap produksi ikan asin. Pendapatan rata-rata dari pengolahan ikan asin adalah
Rp. 762.969 per bulan. Bentuk saluran pemasaran ikan asin adalah pengolah, pedagang pengumpul desa, pedagang pengecer luar kota, pedagang pengecer dan
konsumen. Bambang 2007 meneliti tentang Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Industri Kecil di Wilayah Segitiga Industri di Jawa Timur Kondisi di Masa Krisis: Surabaya, Sidoarjo, Gresik. Hasil pembahasan diketahui bahwa
dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan alat analisis regresi linear berganda maka didapatkan hasil bahwa kelancaran persediaan bahan, jumlah pekerja,
keterampilan kerja, ketersediaan alat produksi dan pertumbuhan modal sendiri, pertumbuhan modal pinjaman, intensitas manajeman, intensitas kegiatan promosi
adalah variabel-variabel yang secara bersama signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kecil di kawasan segitiga industri Surabaya, Sidoarjo dan
Gresik; serta kesulitan yang dihadapi antara lain penyediaan modal kerja, pemenuhan modal investasi perluasan usaha maupun kesulitan dalam menyalurkan
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
barang-barang produksinya ke pasar serta kesulitan dalam pembukuan SDM yang berpendidikan. Dalam penelitian ini juga didapatkan suatu simpulan bahwa
pengembangan industri kecil di kawasan segitiga industri di Jawa Timur perlu untuk terus dibina dan dikembangkan karena tingkat keunggulan serta potensinya yang
cukup tinggi baik dari kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja serta hasil yang dicapainya, maupun dari segi kontribusi industri kecil di kawasan ini terhadap
PDRB Jatim.
2.10. Kerangka Pemikiran