Uji F Uji Serempak Uji t Uji Parsial

reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.6 0.6 dapat diterima, maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. III.9. Metode Analisis Data a. Model Analisis Data Hipotesis Model analisis data yang dipergunakan pada hipotesis adalah analisis regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut : Dimana: Y = Produktivitas Karyawan X 1 = Kepuasan Kerja X 2 = Stres kerja a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien Regresi e = Term of error

b. Uji F Uji Serempak

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu kepuasan kerja dan stres kerja secara serempak terhadap produktivitas karyawan PT. Mediatama di Banda Aceh dengan tingkat keyakinan 95 α = 5. e X b X b a Y 2 2 1 1 + + + = Universitas Sumatera Utara Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: b , b : H 2 1 o = artinya kepuasan kerja dan stres kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. b , b : H 2 1 a ≠ artinya kepuasan kerja dan stres kerja secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H o diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 H o ditolak a H diterima jika F hitung tabel F pada α = 5 1 1 2 2 − − − = k n R k R F hitung Sugiono, 2005 Dimana 2 R = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

c. Uji t Uji Parsial

Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu kepuasan kerja dan stres kerja secara parsial terhadap karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Kriteria pengujian hipotesa secara parsial adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara b : H i o = artinya kepuasan kerja dan stres kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT.Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. b : H i a ≠ artinya kepuasan kerja dan stres kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. Nilai hitung t akan dibandingkan dengan tabel t . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H o diterima jika tabel t - ≤ hitung t ≤ tabel t pada α = 5 H o ditolak a H diterima jika hitung t tabel t - atau hitung t tabel t pada α = 5 2 1 2 p p r n r t − − = Sugiono,2005 Dimana : t = Nilai hitung t rp = Korelasi parsial yang ditemukan n = Jumlah sampel III.10. Pengujian Asumsi Klasik. Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. III.10.1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat model regresi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali Universitas Sumatera Utara 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel penggganggu atau residual berdistribusi normal. Pada penelitian ini untuk menganalisis residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Dasar pengambilan keputusan Suliyanto,2005: a. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z ≤ Z-tabel, atau nilai signifikansi variabel residual α , maka data residual terdistribusinormal. b. Jika nilai kolmogorov-Smirnov Z Z-tabel, atau nilai signifikansi variabel residual α , maka data residual terdistribusi tidak normal. III.10.2. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara bebasnya. Menurut Prastito 2004, multikolinieritas adalah keadaan dimana variabel- variabel independen dan persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF variance Inflation Factor dan Nilai Tolerance. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinieritas Suliyanto,2005 : a. Jika nilai VIF 10 atau nilai Tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara b. Jika nilai VIF 10 atau nilai Tolerance 0,10 Maka tidak terjadi multikolinieritas. III.10.3. Uji Heteroskedastisitas Menurur Ghozali 2005, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji model jika variance dari residual pengamatan regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis grafik dan uji glejser. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tetentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan Y adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. Dasar pengambilan keputusan untuk heteroskedastisitas dengan analisis grafik. a. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. b. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, makamengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati dalam Ghozali 2005. Dengan persamaan regresi: t t t V X U + + = β α Dimana: t U = Nilai absolut residual t X = Variabel bebas t V = Variabel gangguan Dasar pengambilan keputusan uji Glejser Ghozali, 2005: Jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut U t AbsUt atau probalitas signifikansi variabel independen tingkat kepercayaan α = 5, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut U t AbsUt atau probabilitas signifikansi variabel independen tingkat kepercayaan α = 5, maka terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN