yang direncanakan Responden berjumlah 10 orang 26,3 persen menyatakan tidak efisien, karena penyelesaian pekerjaan yang masih banyak membuang-buang waktu
maupun tenaga yang tidak sesuai dengan hasil kerja karyawan.
IV.2. Pembahasan IV.2.1. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka
alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.
a. Hasil Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan pengujian Kolmogorov-Smirmov test. Hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.7. Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov
Unstandardized Residual N
38 Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .18585713
Most Extreme Differences Absolute
.113 Positive
.113 Negative
-.102 Kolmogorov-Smirnov Z
.695 Asymp. Sig. 2-tailed
.720 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pada Tabel IV.7 di atas diketahui bahwa nilai Kolmogorov- Smimov test sebesar 0.695 dan asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.720 lebih besar dari
0.05. Dengan demikian maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji untuk menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel IV.8. Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Kepuasa kerja .627
1.595 Stres kerja
.627 1.595
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.8 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri kepuasan dan stres kerja lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan
demikian persamaan regresi terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada dasarnya untuk menguji data memiliki varians yang tidak sama terjadi heteroskedastisitas yang perlu dihindari, karena dalam
analisis regresi yang diinginkan adalah homoskedastisitas data memiliki varians yang sama.
Universitas Sumatera Utara
1. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan analisis grafik dapat
dilihat pada Gambar IV.1 sebagai berikut:
Gambar IV.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pada Gambar IV.8 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Glejser Hasil uji Glejser dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut:
Tabel IV.9. Hasil Uji Glejser
Unstandardized Standardized
Model Coefficients
Coefficients B
Std.Error Beta
t Sig
Constant -.227
.418 -.542
.591 Kepuasan
.246 .174 .303
1.416 .166
Stres Kerja -.144
.236 -.131
-.612 .545
a.Dependent Variabel:AbsUt Sumber Hasil Penelitian 2010 Data Diolah
Pada Tabel IV.9 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang significan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai
Absolut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas alpha 5.
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. IV.2.2. Hasil Regresi
Hasil regresi menyatakan bahwa kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. Dalam
hal ini pihak PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh telah berhasil dalam meningkatkan produktivitas karyawan dengan melakukan pendekatan terhadap
kepuasan kerja dan stres kerja. Artinya semakin baik kepuasan kerja dan pengelolaan stres kerja maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula produktivitas
karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh.
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.10. Hasil Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
-.219 .430
Kepuasan_Kerja X
1
.565 .172
.482 Stres Kerja X
2
.523 .237
.323 a Dependent Variable: Produktivitas
Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.10 di atas, maka persamaan regresi linier
berganda dalam penelitian adalah: Y = -0,219 + 0,565X
1
+ 0,523X
2
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa Kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
mampu mempengaruhi produktivitas Y karyawan PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap produktivitas
karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh.. Kepuasan kerja sangatlah penting artinya dalam lingkungan perusahaan.
Kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas perusahaan, karena karyawan yang puas akan lebih termotivasi, disiplin dalam
melaksanakan pekerjaannya dan memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik lagi. Kepuasan kerja yang tinggi akan menimbulkan
hubungan yang positif antara karyawan dengan pekerjaannya, sehingga hasil kerja yang optimal dapat dihasilkan dari karyawan yang memiliki kepuasan terhadap
pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien regresi stres kerja positif menunjukkan bahwa karyawan PT. Meiditama Indokosult mengalami stres kerja yang dikarenakan setiap pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan sudah memiliki waktu penyelesaian yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga karyawan merasa adanya beban kerja dalam melaksanakan
pekerjaannya yang kemudian mendorong karyawan untuk dapat berusaha lebih giat lagi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta negatif yang berarti bahwa dengan asumsi variabel lain tidak ada nol maka produktivitas
karyawan akan berkurang atau menurun. Kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
dapat mempengaruhi produktivitas Y karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. Kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap produktivitas Y karyawan PT.
Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh dapat dipengaruhi oleh
kepuasan kerja dan stres kerja yang ada pada kantor tersebut. Nilai koefisien regresi stres kerja positif menunjukkan bahwa karyawan PT.
Meiditama Indokosult mengalami stres kerja yang dikarenakan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan sudah memiliki waktu penyelesaian yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, sehingga karyawan merasa adanya beban keja dalam melaksanakan pekerjaannya yang kemudian mendorong karyawan untuk dapat berusaha lebih giat
lagi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
IV.2.2.1. Koefisien determinasi R-Square Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
terhadap produktivitas Y karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh.
Tabel IV.11. Nilai Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.726
a
.528 .501
.19109 a Predictors: Constant, Stres Kerja, Kepuasan_Kerja
b Dependent Variable: Produktivitas Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.11 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0.528. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepuasan kerja dan stres kerja memiliki
kemampuan menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh sebesar 52,8. Sedangkan sisanya
sebesar 47,2 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
IV.2.2.2. Uji secara serempak Uji F Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F, yaitu :
b ,
b :
H
2 1
o
= kepuasan dan stres kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult
Banda Aceh
Universitas Sumatera Utara
b ,
b :
H
2 1
a
≠ kepuasan dan stres kerja secara serempak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult Banda
Aceh. Dengan kriteria pengambilan keputusan: terima Ho jika F
hitung
tabel
F pada
α= 5 dan tolak Ho jika F
hitung
tabel
F pada
α = 5 . Hasil pengujian hipotesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.12
sebagai berikut:
Tabel IV.12. Hasil Uji Serempak
Model Sum of Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.428 2
.714 19.547
.000
a
Residual 1.278
35 .037
Total 2.706
37 a Predictors: Constant, Stres Kerja, Kepuasan_Kerja
b Dependent Variable: Produktivitas Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.12 di atas diperoleh F
hitung
sebesar 19,547 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai
tabel
F pada tingkat kepercayaan 95
α = 5 maka diperoleh nilai
tabel
F = 3,26. Dengan demikian F
hitung
tabel
F yaitu 19,547
3,26. Maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berati bahwa kepuasan kerja X
1
dan stres kerja X
2
secara bersama-sama atau secara serempak berpengaruh highly significant terhadap produktivitas karyawan pada PT.Meidiatama Indokonsult Banda
Aceh. Hal ini juga dapat dilihat signifikansi pada uji F yaitu 0,000 yang lebih kecil daripada
α = 0,05. Makna highly significant menunjukkan bahwa kepuasan dan stres
Universitas Sumatera Utara
kerja berpengaruh sangat nyata terhadap produktivitas karyawan pada PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh.
Kepuasan kerja dan stres kerja sangat menentukan dalam produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh. Besarnya tingkat pengaruh
kedua variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi pihak PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh sebagai upaya meningkatkan produktivitas karyawan, dengan
senantiasa mempertimbangkan setiap indikator kepuasan kerja maupun stres kerja yang menjadi kebutuhan setiap karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda
Aceh. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Robbins dan Judge 2008 yang berdasarkan hasil penelitian, stres kerja dengan tingkat tertentu akan menstimulasi
tubuh untuk dapat meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi, karyawan atau individu kemudian sering melakukan tugas mereka dengan lebih baik, lebih intensif,
atau lebih cepat, dengan kata lain stres kerja pada taraf tertentu akan mampu meningkatkan produktivitas karyawan namun bila dibiarkan berlarut dapat
menurunkan tingkat produktivitas kerja. Robbins dan Judge juga menyatakan bahwa positif atau negatif suatu stres kerja terkait persepsi individu tersebut terhadap stres
kerja, bagi karyawan yang melihat stres kerja sebagai hal yang positif maka akan mampu mengelola stresnya dengan baik dan cenderung akan meningkatkan
produktivitas kerja mereka.
Universitas Sumatera Utara
IV.2.2.3. Uji secara parsial Uji t Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F, yaitu :
b :
H
i o
= kepuasan kerja dan stres kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan PT.Meidiatama Indokonsult Banda Aceh.
b :
H
i a
≠ kepuasan kerja dan stres kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas karyawan PT. Meidiatama indokonsult Banda Aceh.
Dengan kriteria pengambilan keputusan: H
o
diterima jika
tabel
t -
≤
hitung
t ≤
tabel
t pada
α = 0,05 2 H
o
ditolak
a
H diterima jika
hitung
t
tabel
t -
atau
hitung
t
tabel
t pada
α =0,052 Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.13
berikut:
Tabel IV.13. Hasil Uji Parsial
Unstandardized Standardized
Model Coefficients
Coefficients B
Std.Error Beta
t Sig
Constant -.219
.430 .509 .614
Kepuasan X
1
.565 .172
.482 3.288
.002 Stres Kerja X
2
.523 .237
.323 2.204
.034 a.Dependent Variabel: Produktivitas karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.13 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: Pada Tabel IV.13 diperoleh nilai
hitung
t setiap variabel bebas. Nilai
hitung
t akan
dibandingkan dengan nilai
tabel
t pada tingkat kepercayaan 95
α = 0,05 2. Nilai
tabel
t = 2,03. Pengaruh parsial dari variabel kepuasan diperoleh dengan nilai
hitung
t
Universitas Sumatera Utara
sebesar 3,288 dengan demikian
hitung
t
tabel
t yaitu 3,288 2,03 maka menolak H
o
dan menerima H
a,
yang berarti bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh high significant terhadap peningkatan produktivitas karyawan PT.Meidiatama Indokonsult
di Banda Aceh, hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja merupakan variabel yang dapat menentukan tingggi rendahnya produktivitas karyawan di perusahaan.
Pengaruh parsial dari variabel stres kerja di peroleh dengan nilai t
hitung
sebesar 2,204 dengan demikian t
hitung
t
tabel
yaitu 2,204 2,03 maka menolak H
o
dan menerima H
a
, yang berarti stres kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Hal ini dapat dilihat dari adanya
kecenderung pihak perusahaan untuk mendesak para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sebelum batas waktu yang telah ditentukan, sehingga memacu
karyawan untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Pengaruh stres kerja yang positif ini dapat dilihat dari kemampuan karyawan dalam melaksanakan dan menyelesaikan
tugasnya. Karyawan dalam melakukan pekerjaannya tidak hanya memiliki satu tugas saja tetapi lima sampai sepuluh paket kerja tender dan lima paket kerja penunjukan
langsung yang harus diselesaikan dengan jangka waktu kerja yang berbeda antara satu paket kerja dengan paket kerja lainnya yang semuanya harus selesai sebelum
tanggal jatuh tempo, bila tidak demikian maka perusahaan akan rugi karena tidak bisa melakukan penarikan anggaran untuk setiap paket kerja yang telah dilaksanakan.
Dalam hal melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan, karyawan tidak sepenuhnya bekerja sendiri, ada tim kerja yang akan membantu satu sama lainnya,
Universitas Sumatera Utara
semua pekerjan sudah ada porsinya masing-masing, dan karyawan sangat tahu yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya dari setiap pekerjaan yang ada. Jadi dalam
melaksanakan pekerjaan adanya saling membantu antar karyawan, divisi dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Untuk usulan proyek dan persiapan dokumen-
dokumen untuk proyek-proyek tender, semua pekerjaan ini biasanya dilakukan bersama dengan tim, dari proses persiapan dokumen sampai pengumuman hasil
membutuhkan waktu sampai 4 bulan kerja, mulai dari awal tahun atau bulan Januari. Namun kadang kala bisa lebih dari 4 bulan tergantung kepada konsumen dalam
melakukan lelang paket kerjanya. Karyawan masih dapat bekerja dengan baik dan produktivitasnya bagus dengan beban kerja seperti yang tergambarkan di atas, namun
bila beban kerja karyawan sudah overload dari yang biasa dialami oleh karyawan maka kemampuan karyawan untuk dapat menyelesaikankan pekerjaan tidak
maksimal yang membawa dampak pada penurunan produktivitasnya. Secara parsial variabel kepuasan kerja berpengaruh dominan daripada variabel
stres kerja. Artinya, variabel kepuasan kerja lebih menentukan dalam produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult di Banda Aceh dibandingkan dengan variabel
stres kerja. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT.Meidiatama Indokonsult Banda Aceh puas terhadap komponen gaji yang diterima,
pekerjaan saat ini, pengawasan, kelompok kerja dan kondisi kerja, dengan demikian karyawan akan berusaha untuk lebih meningkatkan hasil kerja ataupun
produktivitasnya. Dalam hal ini stres kerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas
Universitas Sumatera Utara
karyawan, namun kontribusinya tidak sebesar variabel kepuasan kerja terhadap produktivitas karyawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Yuli 2006 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja job satisfaction merupakan salah satu komponen yang
mendukung tercapainya produktivitas karyawan di dalam organisasi. Robbins dan Judge 2008 juga menyatakan bahwa dari segi kepuasan kerja pekerjaan itu sendiri,
gaji atau upah, kenaikan jabatan, pengawasan, dan rekan sekerja, dengan menikmati pekerjaan itu sendiri merupakan hal yang paling berkaitan erat dengan tingkat
kepuasan kerja yang tinggi secara keseluruhan. Pekerjaan yang menarik akan memberikan pelatihan, variasi dan kebebasan, serta kontrol, yang akan memberikan
kepuasan bagi sebagian besar karyawan. Robbins dan Judge 2008 juga menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dengan produktivitas
karyawan, organisasi yang memiliki karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif dibandingkan dengan organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang
puas. Stres selain dapat berdampak positif namun juga bisa negatif, kebanyakan orang menganggap stres sebagai hal yang negatif, ini juga didukung oleh pernyataan
Robbins dan Judge 2008 bahwa stres yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan dan adanya perubahan dalam
tingkat produktivitas, kemangkiran dan perputaran karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, kepuasan dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh
sangat signifikan terhadap produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Hal ini berarti bahwa kepuasan dan stres kerja yang dirasakan oleh
karyawan mampu mempengaruhi produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial, kepuasan
kerja merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan karena variabel kepuasan kerja lebih menentukan dalam meningkatkan
produktivitas karyawan PT. Meidiatama Indokonsult Banda Aceh. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap gaji dan tunjangan lainnya yang
diberikan oleh perusahaaan, merasa puas terhadap pekerjaan dan pengawasanya serta hubungan yang baik dalam kelompok kerja dan kondisi kerja yang nyaman.
V.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan bahwa produktivitas karyawan sangat ditentukan oleh kepuasan kerja, oleh karena itu disarankan kepada perusahaan untuk fokus di
dalam meningkatkan kepuasan kerja seperti untuk pekerjaan, agar variasi tugas tidak hanya disesuaikan dengan kemampuan karyawan saja tetapi juga kemampuan
90
Universitas Sumatera Utara