Pengertian Struktural TINJAUAN PUSTAKA

xviii Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 1995 : 694 Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam bahasa Arab novel disebut dengan al-qissatu. Jaudah19991 :41 mendefinisikan novel sebagai berikut: Al-qissatu bimafh ūmihā al-hadīsu hiya majmū‛atun min al -hadāsi yuhkīhā al- kātibu wa tata‛allaqu tilka al -ahdāsu bisyakhsiyyātin insāniyyatin mukhtalifatin mutabāyinatin, fi tasarrufātiha wa asālībi hayātihā, ‛alā nahwi mā tatabāyyan u hay ātu al-nāsi ‘ala wajhi al-ardi ‘novel adalah kumpulan peristiwa yang diceritakan oleh peneliti dan peristiwa-peristiwa tersebut terkait erat dengan kepribadian manusia itu yang beraneka ragam, berlainan karena tindakannya, dan yang beragam sikap dan gaya hidupnya, sebagaimana keberagaman tingkah laku manusia di seluruh penjuru dunia’.

2.2 Pengertian Struktural

Penelitian sastra seharusnya bertolak dari interprestasi dan analisis karya sastra itu sendiri Wellek dan Warren, 1989 : 157. Pendekatan yang bertolak dari dalam karya sastra itu disebut pendekatan objektif. Analisis struktural adalah bagian yang terpenting dalam merebut makna di dalam karya sastra itu sendiri. Karya sastra mempunyai sebuah sistem yang terdiri atas unsur yang saling berhubungan. Untuk mengetahui kaitan antar unsur dalam karya sastra itu sangat tepat jika penelaahan teks sastra diawali dengan pendekatan struktural. Strukturalisme sering digunakan oleh peneliti untuk menganalisis seluruh karya sastra dimana kita harus memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Struktur yang membangun sebuah karya sastra Universitas Sumatera Utara xix sebagai unsur estetika dalam dunia karya sastra antara lain alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat Ratna, 2004:19-94 Analisis struktur dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik yang bersangkutan.Nurgiyantoro, 2000: 37. Menurut Stanton dan Kenny dalam Nurgiyantoro, 1995 : 67, tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tokoh menurut Nurgiyantoro 1995: 173 adalah pelaku, sekaligus penderita kejadian dan penentu perkembangan cerita baik itu dalam cara berfikir, bersikap, berperasaan, berperilaku, dan bertindak secara verbal maupun non verbal. Latar menurut Sudjiman 1991 : 44, adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Alur menurut Stanton dalam Nurgiyantoro, 1995 : 113, adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Adapun Aminuddin 2000: 80-81 menambahkan bahwasanya dalam memahami watak tokoh utama, pembaca dapat menelusurinya lewat 1 tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya, 2 gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungannya maupun cara berpakaian, 3 menunjukkan bagaimana prilakunya, 4 melihat bagaimana tokoh it berbicara tentang dirinya, 5 memahami bagaimana jalan pikirannya, 6 melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya, 7 melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya, 8 melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain itu memberikan reaksi terhadapnya, dan 9 melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lainnya.

2.3 Pengertian Semiotik