lxix
saya dari jauh, berupaya keras tanpa hasil mencari sesuatu jalan untuk melindungi dari ancamannya”Al-Sa’dawi, 2000: 135
Tanda semiotik pada kutipan diatas yaitu pada kata al-quwwadu
‘germo’ maksudnya disini adalah Marzouk merupakan bentuk ikon, gambaran seorang laki-laki yang menginginkan Firdaus. Dalam Kamus Bahasa Indonesia
1995 : 314 germo adalah pemburu atau induk semang perempuan pelacur. Kata
al- quwwādu ‘germo’ disini terdiri dari lambang-lambang
fonem alif tidak dilambangkan, l, q, w, d merupakan simbol
untuk panggilan orang
3.4.2 Tanda Semiotik Pada Latar
Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan. Sebagaimana dikemukakan diatas, latar terdiri dari 3tiga unsur yaitu tempat, waktu dan lingkungan sosial budaya. Kehadiran ketiga
unsur tersebut saling mengait, saling mempengaruhi dan tidak sendiri-sendiri walau secara teoritis memang dapat dipisahkan dan diidentifikasi secara terpisah.
1. Latar tempat
Latar tempat menunjukkan pada pengertian tempat dimana cerita yang dikisahkan itu terjadi.
Mesir adalah suatu tempat di mana peristiwa-peristiwa dalam novel ‛inda nuqtati al-sifri terjadi. Berikut kutipannya :
- atu haqīqiyyatun min lahmin wa dammin, qābaltuhā fī sijni al-
qanātiri munżu bid’ati a’wāmin kuntu aqūmu yabhasu ‛an syahsiyyati ba’di annisā’I al-mutahammāti aw al-mahkūma alaihinna fi qadāyā mutanawwiatan.
Wa -
- ata hukūma alaihā bil ī’dāmi
Universitas Sumatera Utara
lxx
liinnahā qatalat rajulan“ini adalah wanita sejati, saya berjumpa dengannya di penjara qanatir beberapa tahun yang lalu. Saya sedang melakukan penelitian
mengenai kepribadian suatu kelompok wanita yang dipenjarakan dan ditahan, karena dijatuhi hukuman atau dituduh melakukan berbagai pelanggaran. Dokter
penjara, seorang laki-laki, menceritakan kepada saya bahwa wanita ini telah dijatuhi hukuman mati karena telah membunuh seorang laki-laki. Tetapi ia tidak
seperti wanita-wanita pembunuh lainnya yang ada di dalam penjara tersebut. “Anda tidak akan pernah menjumpai orang seperti dia di dalam mauun di luar
penjara ini. Ia menolak semua pengunjung, dan tidak mau berbicara dengan siapa pun juga”
Tanda-tanda semiotik pada kutipan diatas yaitu kata sijnu
al- qanātiri’penjara qanatir’ merupakan ikon menunjukkan sifat ilmiah berupa
gambaran tempat firdaus ditahan dan sekelompok wanita yang dipenjarakan karena dituduh melakukan berbagai pelanggaran. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia 1995 :748, penjara Qanatir adalah suatu bentuk bangunan tempat orang menghukum.
Indeks pada kutipan diatas adalah sebab wanita ini telah membunuh seorang laki-laki, mengakibatkan dirinya dijatuhi hukuman mati. Sekarang ia
menjadi sosok yang berbeda, ia menolak untuk bertemu siapapun dan lebih banyak diam. Hal ini bukan merupakan watak Firdaus yang sesungguhnya,
seorang gadis yang lemah lembut. Kata
sijnu penjara, pada kutipan diatas merupakan symbol terdiri dari kumpulan fonem
‘s, j, n’ merupakan lambang-lambang yang mempunyai arti suatu tempat dimana Firdaus dan sekelompok wanita lainnya
ditahandijatuhi hukuman karena telah melakukan berbagai pelanggaran
3.4.3 Tanda Semiotik Pada Alur