menyesuaikan jumlah dan jenis yang diramalkan tersebut dengan kemampuan yang ada pada perusahaan untuk memproduksinya.
Untuk keperluan ini perusahaan perlu metode analisa yang baik 4 Perusahaan yang memproduksikan barang-barang untuk
keperluan langganan pesanan Tidakla begitu sulit untuk merencanakan penentuan luas
produksinya. Apa dan berapa yang harus diproduksi tergantung pada apa dan berapa yang dipesan oleh para langganan. Perusahaan
cukup menyesuaikannya dengan kemampuan yang ada padanya.
2. Pemeriksaan Operasional a. Pengertian Pemeriksaan Operasional
Menurut Arens and Loebbecke 1999:434 “mengemukakan defenisi audit operasional digambarkan sebagai kaji-ulang setiap bagian prosedur dan metode
operasi sebuah organisasi untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitasnya”. Menurut Soejono Karni 2000:2 “audit berasal dari bahasa Latin “audire”
yang berarti mendengarkan. Kata audit berarti pemeriksaan akuntan terhadap laporan keuangan historis”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ali Masjono Mukhtar 1999:116 “ pemeriksaan adalah proses yang sistematis dan memiliki objektif yang ditujukan adalah untuk mendapatkan
dan mengevaluasi bukti-bukti yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan kejadian untuk meyakinkan hubungannya dengan hasil yang diinginkan pemakai”.
Menurut Katijo 2008:8 “audit operasional sering disebut sebagai audit manajemen atau audit kinerja dan bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas
dari suatu kegiatan entitas. Audit ini dapat dilakukan terhadap perusahaan atau instansi pemerintah, lembaga-lembaga pemerintah dan juga organisasi non
pemerintah”.
Menurut Boynton, Johnson dan Kell 2002:7 “ audit operasional operational audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi
bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu”.
Menurut Boynton, Johnson dan Kell 2002:498 auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektivitas, efisiensi,
dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil-hasil
evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan.
Menurut Guy, Alderman dan Winters 2001:419 audit operasional operational audit merupakan penelaahan atas prosedur dan metode
operasi entitas untuk menentukan tingkat efisiensi dan efektivitasnya. Pada kesimpulan tentang audit operasional, rekomendasi yang umumnya
diberikan adalah memperbaiki prosedur. Audit operasional kadang-kadang disebut sebagai audit kinerja, audit manajemen, atau audit komprehensif.
Secara internasional, istilah yang paling sering digunakan untuk audit operasional adalah audit nilai uang value-for-money auditing.
Yang melaksanakan audit operasional biasanya dilaksanakan oleh salah satu dari tiga kelompok : yaitu Auditor Intern berada dalam posisi yang begitu
Universitas Sumatera Utara
unik untuk melaksanakan audit operasional sehingga beberapa orang menggunakan istilah auditing internal dan auditing operasional saling bergantian.
Akan tetapi, tidaklah tepat untuk menyimpulkan bahwa semua auditing operasional dilakukan oleh auditor intern hanya melakukan auditing operasional.
Banyak departemen audit intern melaksanakan audit operasional dan keuangan. Seringkali hal itu dilaksanakan secara bersamaan. Auditor pemerintah federal
dan negara bagian melaksanakan auditing operasional, yang seringkali merupakan bagian dari pelaksanaan audit keuangan. Kantor-kantor akuntan melaksanakan
audit atas laporan keuangan historis, sebagian dari audit itu biasanya terdiri dari pengindetifikasian masalah-masalah operasional dan membuat rekomendasi yang
dapat bermanfaat bagi klien audit.
b. Kriteria Pemeriksaan Operasional