Standar pemeriksaan operasional terhadap proses produksi Penyelesaian pemeriksaan operasional terhadap proses produksi

bersih, etiket tidak miring tidak berkejut, isi obat benar, fisik bagus, jumlah benar, No bets, ED, HET benar, brosur, packing list, label luar, kotak karton, benar, rapi, bersih. Setelah itu dilakukan dengan sempurna, baik dan teliti maka obat atau hasil produksi siap untuk dikonsumsi. c Pemeriksaan Fisik Produk Ruahan Pemeriksaan yang dilakukan untuk semua jenis obat atau hasil proses produksi PT MUTIFA dimana pemeriksaan berfungsi untuk memeriksa apakah obat atau hasil produksi sudah bentuk permukaan, tidak capping somple retak warna rata, bersih tidak bintik hitam, tidak berpori dan lain-lain Setelah itu dilakukan dengan sempurna, baik dan teliti maka obat atau hasil produksi siap untuk dikonsumsi.

4. Standar pemeriksaan operasional terhadap proses produksi

Standar pemeriksaan operasional yang dipakai oleh PT MUTIFA adalah standar GMP Good Mananufactured Production. Dimana standar itu dipakai oleh bagian QA Quality Assurance untuk memeriksa obat-obat yang sudah jadi, lalu bagian QA memutuskan apakah obat ini sudah layak untuk dikonsumsi. Lalu kemudian audit operasional memeriksanya, sudah efisien dan efektif kah obat ini, agar tidak terjadi kesalahan dalam proses produksi dan pemeriksaannya. Universitas Sumatera Utara

5. Penyelesaian pemeriksaan operasional terhadap proses produksi

Laporan audit operasional adalah alat formal untuk memberitahukan kepada manajemen mengenai pendapat audit atas kinerja manajemen, profit risiko dan internal control pada aktivitas bisnis. Laporan audit perlu pula menggambarkan aspek-aspek positif dari yang diaudit. Masalah-masalah pertimbangan audit dan rekomendasi- rekomendasi yang diberikan oleh auditor perlu diperiksa dan didiskusikan dengan auditee selama terhadap pekerjaan lapangan. Laporan audit harus disampaikan dengan bahasa yang baik, singkat, mudah dimengerti dan tepat waktu agar dapat bermanfaat bagi manajemen. Auditor operasional perlu memberitahu auditee terlebih dahulu apabila terjadi keterlambatan dalam pelaporan. Ketua tim audit bertanggung jawab untuk merancang laporan berdasarkan kesimpulan audit atau hasil pemeriksaan. Laporan akan diperiksa dan diperbaiki bila perlu oleh manajer audit atau orang yang ditunjuk untuk kemudian disetujui dan diterbitkan ketua tim audit juga bertanggung jawab atas persiapan dan distribusi laporan. Laporan audit harus memuat semua temuan audit yang berhasil diidentifikasi oleh audit operasional dengan terperinci dan jelas. Rincian temuan audit harus disiapkan pada saat masalah diidentifikasi. Tujuan dari memepersiapkan rincian temuan audit adalah untuk memberikan ringkasan awal dari masalah audit yang perlu didiskusikan oleh auditor dengan Universitas Sumatera Utara auditee untuk pembuktian dan mendapatkan reaksi awal auditee, guna memberikan referensi yang menyeluruh kapada ketua tim audit dalam memeriksa rancangan laporan audit dan untuk memberikan dasar lengkap, logis dan terpadu dalam mempersiapkan rancangan laporan audit. Prosedur yang dimiliki perusahaan untuk membuat rincian temuan audit adalah sebagai berikut : a. Temuan-temuan dan rekomendasi audit perlu didiskusikan dengan tingkat manajemen yang memiliki pengetahuan yang sesuai tentang rincian operasi dan dengan orang yang berwenang untuk mengimplementasikan tindakan perbaikan b. Akibat-akibat yang mungkin terjadi dari temuan perlu dikuantifikasi c. Temuan-temuan yang baik perlu dimasukkan kedalam rincian temuan d. Temuan-temuan yang baik harus singkat dan jelas dan perlu dimasukkan ke dalam ringkasan eksekutif dari laporan audit e. Penyajian temuan audit didasarkan hal-hal berikut : 1. Kondisi Merupakan penjelasan singkat mengenai sifat dasar temuan, yang memberikan suatu fakta yang seharusnya tidak boleh terjadi atau berpotensi menimbulkan kerugian Universitas Sumatera Utara 2. Penyebab Merupakan alasan dari adanya perbedaan antara kondisi yang diharapkan dan kondisi yang seharusnya dan kondisi yang sebenarnya 3. Dampak Merupakan akibat yang secara langsung dirasakan atas satu kejadian, baik secara finansial baik kerugian, potensi kerugian ataupun opportumity cost maupun non finansial 4. Implikasi Merupakan akibat yang secara tidak langsung akan dialami atau dirasakan terhadap suatu kejadian side effect yang akan mempengaruhi proses bisnis unit kerja auditee 5. Rekomendasi Merupakan tindakan yang diperlukan atau saran untuk perbaikan guna melakukan prosedur tindakan nyata agar dapat memenuhi kriteria standar. Auditor perlu mempertimbangkan manfaat dan kerugian dalam memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan yang telah diidentifikasi sebagai berikut : a. Rekomendasi yang efektif harus berdasarkan penyelesaian b. Menawarkan solusi yang praktis, biaya yang efektif dan realitis untuk masalah yang diidentifikasi c. Berfokus pada kecelakaan misalnya hal-hal yang perlu dilakukan dan belum dilakukan pada saat ini Universitas Sumatera Utara d. Mintalah orang tertentu untuk mengambil tindakan tertentu. Tindakan tersebut haruslah sesuatu yang dilakukan e. Semua masalah harus sepenuhnya diselesaikan personil tertentu dari auditee untuk memperkecil risiko perselisihan Setelah semua pemeriksaan dilakukan perlu juga dilakukan uji keragaman bobot keseragaman kandungan, uji Disolusi, uji waktu hancur dan uji Lod serbuk kapsul. Hasil produksi obat dinyatakan siap dikonsumsi apabila kesimpulan total = memenuhi syarat. Apabila sudah memenugi syarat maka obat siap untuk didistribusikan dan siap untuk dikonsumsi oleh konsumen.

6. Pemeriksaan Operasional Terhadap Proses Produksi