1 Fungsional
Fungsi adalah sarana untuk mengkategorikan aktivitas suatu perusahaan, seperti fungsi penagihan atau fungsi produksi. Ada banyak
cara untuk mengkategorikan dan mensubdivisikan fungsi-fungsi. Misalnya, terdapat fungsi akuntansi, tetapi terdapat juga fungsi-fungsi
pengeluaran kas, dan pembayaran gaji. 2
Organisasional Audit operasional atas suatu organisasi menyangkut keseluruhan unit
organisasional, seperti departemen, cabang, atau anak perusahaan. Penekanan dalam suatu audit organisasi adalah beberapa efisien dan
efektif fungsi-fungsi saling berinteraksi. Rencana organisasi dan metode-metode untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas
khususnya penting dalam audit jenis ini. 3 Penugasan Khusus
Penugasan auditing operasional khusus timbul atas permintaan manajemen. Ada banyak variasi dalam audit seperti ini. Contoh-
contohnya mencakup penentuan kecurangan dalam suatu divisi, dan membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi suatu
barang.
e. Standar Pemeriksaan Operasional
Ada lima macam standar professional yang diterbitkan oleh Dewan sebagai aturan mutu pekerjaan akuntan publik :
1. Standar Auditing
Universitas Sumatera Utara
2. Standar Atestasi 3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Standar Jasa Konsultansi 5. Standar Pengendalian Mutu
Kelima macam standar profesional tersebut diklasifikasikan dan dikumpulkan dalam satu yang diberi judul : “ Standar Profesioanl Akuntan
Publik”. Disamping kelima macam standar tersebut, buku standar professional akuntan publik juga berisi aturan etika kompartemen akuntan publik.
Standar Auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri dari sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Auditing PSA. Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang tercantum dalam Standar Auditing. PSA berisi
ketentuan-ketentuan dan pedoman-pedoman utama yang harus diikuti oleh akuntan publik dalam melaksanakan perikatan audit. Kepatuhan terhadap
pernyataan standar auditing yang dikeluarkan oleh Dewan bersifat wajib mandatory bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai
akuntan publik. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditing IPSA, yang merupakan Interpretasi resmi yang dikelurakan oleh
Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan dalam PSA. Dengan demikian IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan
dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi
Universitas Sumatera Utara
ini bersifat mengikat bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai akuntan publik, sehingga pelaksanaan bersifat wajib mandatory.
Standar Atestasi memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam
jasa audit atas laporan keuangan historis maupun tingkat keyakinan yang lebih rendah dalam jasa nonaudit. Standar atestasi terdiri dari sebelas standar dan dirinci
dalam bentuk Pernyataan Standar Atestasi PSAT. PSAT merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing standar yang terdapat dalam standar atestasi.
Termasuk di dalam Pernyataan Standar Atestasi adalah Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi IPSAT, yang merupakan Interpretasi resmi yang dikeluarkan
oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan dalam keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSAT
sehingga merupakan perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSAT. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi anggota Ikatan Akuntan Indonesia yang
berpraktik sebagai akuntan publik, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib mandatory.
Standar jasa akuntansi dan review. Standar jasa akuntansi dan review memberikan kerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang
mencakup jasa akuntansi dan review standar jasa akuntansi dan review dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar jasa Akuntansi dan Review PSAR termasuk di
dalam Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review adalah Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review IPSAR, yang merupakan
Interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan
Universitas Sumatera Utara
yang diterbitkan oleh Dewan dalam PSAR. Dengan demikian IPSAR memberikan jawaban atas pertanyaan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan
yang dimuat dalam PSAR sehingga merupakan perluasan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSAR. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi anggota Ikatan
Akuntan Indonesia yang berpraktik sebagai Akuntan Publik, sahingga pelaksanaannya bersifat wajib.
Standar jasa konsultansi memberikan panduan sebagai akuntan publik di dalam penyediaan jasa konsultansi bagi masyarakat. Jasa konsultansi pada
hakikatnya berbeda dari jasa atestasi akuntan publik terhadap asersi pihak ketiga. Dalam jasa atestasi , para praktisi menyajikan suatu simpulan mengenai keandalan
suatu asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain, yaitu pembuat asersi aserter. Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan, simpulan
dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi
dilaksanakan untuk kepentingan klien. Standar Jasa Konsultansi dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Jasa Konsultansi PSJK. Termasuk di dalam
Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan review adalah interpretasi Pernyataan Standar Jasa Konsultansi IPSJK, yang merupakan interpretasi resmi yang
dikeluarkan oleh Dewan terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan dalam PSJK.
Standar pengendalian mutu memberikan panduan bagi kantor akuntan publik didalam melaksanakan pengendalian mutu jasa yang dihasilkan oleh
kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan
Universitas Sumatera Utara
Standar Profesional Akuntan Publik dan aturan etika kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan
Indonesia. Dalam perikatan Jasa Profesional, Kantor Akuntan Publik bertanggung jawab untuk menyetujui untuk mematuhi berbagai standar yang
relevan yang diterbitkan oleh Dewan dan Kompartemen Akuntan Publik. Dalam pemenuhan tanggung jawab tersebut, kantor Akuntan Publik wajib
mempertimbangkan intergrtitas stafnya dalam menentukan hubungan profesionalnya ; bahawa akuntan public dan para stafnya independen terhadap
kliennya sebagai mana diatur oleh aturan etika, kompartemen akuntan publik dan bahwa staf akuntan publik kompeten, professional, dan objektif serta akan
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama due professional care. Oleh karena itu, kantor akuntan publik harus memiliki sistem
pengendalian mutu untuk memberikan keyakinan memadai tentang kesesuaian perikatan professional dengan berbagai standar dan aturan relevan yang berlaku.
Standar pengendalian mutu dirinci dalam bentuk pernyataan standar pengendalian mutu PSM. Termasuk di dalam pernyataan standar pengendalian
mutu adalah interpretasi pernyataan standar pengendalian mutu atau IPSM, yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan PSM.
f. Penyelesaian Pemeriksaan Operasional Terhadap Proses Produksi