33
SWT, karena ketentuannya juga untuk menambah amal perbuatan dan menyempurnakan amal kebajikan dengan cara bershadaqah kepada orang lain yang
membutuhkannya. Karena itu dalam wasiat terdapat unsur pemindahan haq milik harta benda yang diberikan secra ikhlas dan didorong semata-mata untuk taqarrub
kepada Allah SWT.
F. Hal-hal Yang Membatalkan Wasiat
Menurut Sayyid Sabiq wasiat menjadi batal bila tidak memenuhi syarat- syarat sebagai berikut:
1. Orang yang berwasiat itu mengidap penyakit yang sehingga menyampaikannya kepada kematian.
2. Orang yang menerima wasiat meninggal terlebih dahulu. 3. Barang yang diwasiatkan itu rusak sebelum sampai pada penerima wasiat.
27
Apabila dilihat dari pemaparan di atas, dapat dapat diambil kesimpulan bahwa wasiat itu menjadi batal bila pewasiat itu hilang akal, tidak cakap untuk
melakukan hukum, kemudian orang yang menrima meninggal terleebih dahulu karena hak penerimaan wasiat itu baru tetap bila barang yang diwasiatkan itu
dimiliki bila si pewasiat telah meningal dunia. Dan menjadi batal juga bila barang yang akan diwasiatkan itu telah rusak atau musnah sebelum waktunya serta penerima
wasiat tersebut tidak membunuh si pewasiat dan juga bukan dari ahli waris. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam KHI disebutkan tentang
batalnya wasiat, yaitu terdapat pada pasal 197 ayat 1 dan 2, sebagai berikut:
27
Sayyid Sabiq, h. 223-224
34
1 Wasiat menjadi batal apabila calon penerima wasiat berdasarkan keputusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dihukum karena:
a. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat kepada pewasiat.
b. Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewasiat telah melakukan kejahatan yang diancam dengan hukuman lima tahun penjara
atau dengan hukuman yang lebih berat. c. Dipersalahkan dengan kekerasan atau ancaman mencegah si pewasiat untuk
membuat atau mencabut atau mengubah wasiat itu untuk kepentingan calon si penerima wasiat.
d. Dipersalahkan telah menggelapkan atau merusak atau memalsukan surat wasiat dari pewasiat.
2 Wasiat menjadi batal apabila orang yang ditunjuk untuk menerima wasiat itu: a. Tidak mengetahui adanya wasiat tersebut sampai ia meninggal dunia sebelum
meninggalnya si pewasiat. b. Mengetahui adanya wasiat tersebut tapi ia menolak untuk menerima wasiat
tersebut. c. Mengetahui adanya wasiat tersebut tetapi tidak pernah menyatakan menerima
atau menolak sampai meninggal sebelum meninggalnya si pewasiat. 3 Wasiat menjadi batal apabila yang diwasiatkan musnah.
Berdasarkan pada pasal 197 Kompilasi Hukum Islam KHI di atas, maka batalnya wasiat sebagian besar dipengaruhi oleh calon penerima wasiat. Dikatakan
bahwa wasiat menjadi batal apabila calon peneima wasiat dipersalahkan hakim yang telah berkekuatan tetap membunuh atau mencoba membunuh pewasiat.
Wasiat juga mejadi batal apabila calon penerima wasiat telah meninggal dunia sebelum meninggalnya pewasiat sedangkan ia tidak mengetahui akan adanya
wasiat tersebut.
35
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG KOMPILASI HUKUM ISLAM KHI