Penyusunan Prioritas LANDASAN TEORI

14 − = Merupakan nilai solusi ideal negatif untuk atributkriteria ke- = Bobot kepentingan yang ternormalisasi terbobot dari alternatif ke- terhadap kriteria ke-

2.6 Penyusunan Prioritas

Setiap alternatif dan kriteria harus diketahui bobot relatifnya satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan elemen-elemen yang berkepentingan dalam permasalahan terhadap kriteria dan sistem secara keseluruhan. Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria adalah menyusun perbandingan berpasangan Pairwise Comparison yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh kriteria. Perbandingan tersebut ditransformasikan dalam bentuk Pairwise Comparison Matriks PCM seperti pada Tabel 2.2 dibawah ini: Tabel 2.2 PCM A 1 A 2 A n A 1 a 11 a 12 a 1n A 2 a 21 a 22 a 2n ⋱ A m a m1 a m2 a mn Nilai a ij adalah nilai perbandingan bobot atau elemen ke i terhadap elemen ke j yang menyatakan hubungan: 1. Seberapa jauh tingkat kepentingan A i bila dibandingkan dengan A j , atau 2. Seberapa jauh tingkat kepentingan A i terhadap kriteria B dibandingkan dengan A j , atau 3. Seberapa jauh dominasi A i terhadap A j , atau 15 4. Seberapa banyak sifat kriteria B terdapat pada A i dibandingkan dengan A j Dalam membuat PCM diperlukan besaran-besaran yang mampu mencerminkan perbedaan antara faktor satu dengan faktor lainnya. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya digunakan skala 1 sampai 9 seperti pada Tabel 2.3 berikut ini [9]: Tabel 2.3 Interpretasi Skala Perbandingan Berpasangan Tingkat Kepentingan Definisi Keterangan 1 Equal importance sama penting Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama. 3 Moderate importance sedikit lebih penting Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya. 5 Strong importance lebih penting Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya. 7 Very strong importance sangat penting Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat kuat, dibandingkan dengan elemen pasangannya. 9 Extreme importance mutlak lebih penting Satu elemen mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi. 2, 4, 6, 8 Intermediate values between the two adjacent judgements Nilai diantara dua pilihan yang berdekatan. Resiprokal Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka diatas ketika dibandingkan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika dibanding elemen i. 16 Dalam pengambilan keputusan diperlukan suatu penilaian, persepsi ataupun perkiraan dari hal atau peristiwa yang dihadapi. Penilaian tersebut dibentuk ke dalam PCM. Berikut ini adalah contoh matriks perbandingan berpasangan. A B C = � 1 1 5 3 5 1 7 1 3 1 7 1 Jika A dibandingkan dengan B, maka B strong importance daripada A dengan nilai judgement sebesar 5. Dengan demikian pada baris 1 kolom 2 diisi dengan kebalikan dari 5 yaitu 1 5 . Artinya, A dibanding B ⇒ B lebih kuat dari A Jika A dibandingkan dengan C, maka A moderate importance daripada C dengan nilai judgement sebesar 3. Jadi baris 1 kolom 3 diisi dengan nilai 3, dan seterusnya.

2.7 Nilai Eigen dan Vektor Eigen