Multiple Criteria Decision Making MCDM Multiple Attribute Decision Making MADM

10 4. Implementasi Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

2.3 Multiple Criteria Decision Making MCDM

MCDM adalah suatu metode pengambilan keputusan dengan menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kriteria biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan [7]. MCDM terbagi atas 2 model pendekatan yaitu Multi Attribut Decision Making MADM dan Multi Objective Decision Making MODM. MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas dengan melakukan perangkingan. Sedangkan MODM digunakan untuk menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif dengan jumlah yang lebih luas. Beberapa istilah yang digunakan dalam MCDM antara lain : 1. Alternatif Alternatif adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan. 2. Atribut Atribut sering juga disebut sebagai kriteria keputusan. 3. Konflik antar kriteria Beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik antara satu dengan yang 11 lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan memiliki konflik dengan kriteria kerugian. 4. Bobot Preferensi Bobot preferensi menunjukan kepentingan relatif dari setiap kriteria, � = 1 , 2 , … , . Pada MCDM akan dicari bobot preferensi dari setiap kriteria. 5. Matriks Keputusan Suatu matriks keputusan yang berukuran × , berisi elemen-elemen yang mempresentasikan rating dari alternatif terhadap kriteria � .

2.4 Multiple Attribute Decision Making MADM

MADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. MADM menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi setiap alternatif [8]. Pada dasarnya penentuan nilai bobot kriteria dapat ditentukan berdasarkan subyektifitas dari pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Kemudian dengan cara lain, penentuan nilai bobot kriteria dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Dengan kata lain, MADM merupakan pendekatan yang menkombinasi infomasi pada matriks keputusan dari masalah dengan informasi tambahan dari pembuat keputusan untuk menentukan rangking akhir dan penyeleksian dari setiap 12 alternatif. Beberapa cabang dari MADM adalah Analytical Hierarchy Process AHP, Simple Additive Weighting SAW, Weighting Product WP, Elimination Et Choix Traduisant La Realite ELECTRE dan Technique For Order Preference by Similarity to Ideal Solution TOPSIS. Berkaitan dengan penelitian ini, metode