34
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prioritas kriteria yang dipilih oleh Kepala Sub Direktorat Pascapanen Tanaman Pohon dan Perdu dalam memilih
tanaman hortikultura yang tepat untuk dibudidayakan adalah kriteria rasa disukai lidah masyarakat dengan bobot sebesar 33, kemudian rajin berbuah dengan
bobot 27, dapat berkembang di lahan yang tidak luas dengan bobot 19, mudah dalam pemeliharaan dengan bobot 11 dan tidak mudah rusak dengan bobot
10. Dari masing-masing bobot yang diperoleh setiap kriteria, maka dapat dibentuk bobot preferensi yaitu
� = 0,33 0,27 0,10 0,11 0,19. Bobot preferensi ini digunakan dalam mennghitung matriks keputusan ternormalisasi
terbobot pada langkah-langkah pemilihan tanaman hortikultura yang paling tepat untuk dibudidayakan selanjutnya.
4.2 Perhitungan Pembobotan Komponen Masing-Masing Kriteria
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat prioritas dari setiap alternatif terhadap masing-masing kriteria dalam pemilihan tanaman hortikultura
yang paling tepat untuk dibudidayakan. Pembobotan alternatif dilakukan oleh Kepala Sub Direktorat Pascapanen Tanaman Pohon dan Perdu. Pembobotan dari
setiap alternatif terhadap masing-masing kriteria dapat dilihat pada sub bab berikut.
4.2.1 Perhitungan Pembobotan Komponen untuk Kriteria Rasa Disukai Lidah Masyarakat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat prioritas dari setiap
35
alternatif terhadap kriteria rasa disukai lidah masyarakat dalam memilih tanaman hortikultura yang tepat untuk dibudidayakan. Hasil pembobotan dari setiap
alternatif yang diperoleh, diolah dan dimasukkan kedalam PCM seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 PCM untuk Kriteria Rasa Disukai Lidah Masyarakat
Rasa Disukai Lidah
Masyarakat
Mangga Rambutan
Jambu Biji
Jambu Kristal
Belimbing Nangka
Sirsak Mangga
1,00 5,00
5,00 5,00
5,00 5,00
5,00
Rambutan
0,20 1,00
0,20 0,50
0,33 0,50
0,33
Jambu Biji
0,20 5,00
1,00 2,00
3,00 3,00
3,00
Jambu Kristal
0,20 2,00
0,50 1,00
3,00 3,00
3,00
Belimbing
0,20 3,00
0,33 0,33
1,00 2,00
2,00
Nangka
0,20 2,00
0,33 0,33
0,50 1,00
2,00
Sirsak
0,20 3,00
0,33 0,33
0,50 0,50
1,00
Total
2,20 21,00
7,69 9,49
13,33 15,00
16,33
Setelah diperoleh PCM untuk kriteria rasa disukai lidah masyarakat, matriks dinormalisasi dengan cara membagi setiap entri pada Tabel 4.3 dengan total
masing-masing kolom sebagai berikut:
Tabel 4.4 Normalisasi PCM
Rasa Disukai Lidah
Masyarakat
Mangga Rambutan Jambu
Biji Jambu
Kristal Belimbing Nangka Sirsak
Row average
Mangga
0,45 0,24
0,65 0,53
0,38 0,33
0,31 0,41
Rambutan
0,09 0,05
0,03 0,05
0,02 0,03
0,02 0,04
36
Jambu Biji
0,09 0,24
0,13 0,21
0,23 0,20
0,18 0,18
Jambu Kristal
0,09 0,10
0,07 0,11
0,23 0,20
0,18 0,14
Belimbing
0,09 0,14
0,04 0,03
0,08 0,13
0,12 0,09
Nangka
0,09 0,10
0,04 0,03
0,04 0,07
0,12 0,07
Sirsak
0,09 0,14
0,04 0,03
0,04 0,03
0,06 0,06
Total
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
Dari tabel 4.4, diperoleh bobot prioritas row average untuk masing- masing alternatif terhadap kriteria rasa disukai lidah masyarakat dalam memilih
tanaman hortikultura yang tepat untuk dibudidayakan, yaitu mangga dengan bobot sebesar 0,41, rambutan sebesar 0,04, jambu biji sebesar 0,18, jambu kristal
sebesar 0,14, belimbing sebesar 0,09, nangka sebesar 0,07 dan sirsak sebesar 0,06. Setelah diperoleh prioritas dari masing-masing alternatif terhadap kriteria rasa
disukai lidah masyarakat, langkah selanjutnya adalah menguji konsistensi dengan menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector dan menentukan nilai
�, �� dan � .
Weighted Sum Vector WSV diperoleh dengan cara sebagai berikut: Weighted Sum Vector Tabel 4.3
× Row average Tabel 4.4 1,00
0,20
0,20 0,20
0,20 0,20
0,20
5,00 1,00
5,00 2,00
3,00 2,00
3,00
5,00 0,20
1,00 0,50
0,33 0,33
0,33
5,00 0,50
2,00 1,00
0,33 0,33
0,33
5,00 0,33
3,00 3,00
1,00 0,50
0,50
5,00 0,50
3,00 3,00
2,00 1,00
0,50
5,00 0,33
3,00 3,00
2,00 2,00
1,00
0,41 0,04
0,18 0,14
0,09 0,07
0,06
= 3,35
0,32
1,43 1,07
0,67 0,52
0,46
Setelah mendapatkan matriks WSV kemudian dihitung Consistency Vector dengan cara sebagai berikut:
37
Consistency Vector WSV Row average 3,350,41
0,320,04
1,430,18 1,070,14
0,670,09 0,520,07
0,460,06
= 8,13
7,49
7,82 7,77
7,34 7,35
7,25
Setelah mendapatkan consistency vector, dihitung nilai � dengan cara jumlah
consistency vector dibagi nilai n, dimana merupakan ordo matriks yang
bersangkutan. � =
� � � ���
= 53,15
7 = 7,59
Setelah mendapatkan nilai � maka dapat dicari CI dan CR untuk mengetahui
konsistensi data yang diperoleh. �� =
� − − 1
= 7,59
− 7 7
− 1 = 0,10
Lalu CR diperoleh dengan cara membagi CI dengan RI yaitu Ratio Index yang didapat dari tabel RI. Besar RI untuk n = 7 adalah 1,32.
� = ��
� =
0,10 1,32
= 0,07 Nilai CR yang diperoleh
≤ 0,1 yang berarti data konsisten, Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kriteria rasa disukai lidah
masyarakat dalam pemilihan tanaman yang paling tepat untuk dibudidayakan, secara berurutan alternatif yang memiliki bobot paling tinggi adalah mangga
sebesar 41, kemudian jambu biji sebesar 18, jambu kristal sebesar 14,
38
belimbing sebesar 9, nangka sebesar 7, sirsak sebesar 6 dan rambutan sebesar 4.
4.2.2 Perhitungan Pembobotan Komponen untuk Kriteria Rajin Berbuah