Definisi Sistem Pendukung Keputusan SPK Penyusunan Pengambilan Keputusan

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan SPK

Sistem Pendukung Keputusan SPK adalah sistem yang dibangun untuk menyelesaikan berbagai masalah bersifat managerial atau mengembangkan efektivitas dan produktivitas para manager dalam menyelesaikan masalah. Hal lainnya yang perlu dipahami adalah bahwa SPK bukan untuk menggantikan tugas manager akan tetapi hanya sebagai bahan pertimbangan bagi manager untuk menentukan keputusan akhir [4] Dalam membuat sebuah keputusan seringkali akan dihadapkan berbagai bentuk kerumitan dan lingkup permasalahan yang sangat banyak. Untuk kepentingan tersebut, sebagian besar pembuat keputusan mengandalkan seperangkat sistem yang mampu menyelesaikan masalah secara efesien dan efektif dengan mempertimbangkan rasio manfaat dan kerugian, yang kemudian disebut SPK. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH. Keputusan adalah suatu kesimpulan dari proses pemikiran tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Pada dasarnya menurut Herbert A. Simon 1996, pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari 9 berbagai alternatif tindakan, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik [5].

2.2 Penyusunan Pengambilan Keputusan

Penyusunan sebuah model keputusan merupakan suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu bentuk model matematis, yang mencerminkan hubungan diantara faktor-faktor terlibat. Simon 1996 mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari empat fase [6], yaitu: 1. Pemahaman Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidetifikasi masalah. 2. Perancangan Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang dapat diambil. Hal tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan verifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. 3. Pemilihan Tahap ini merupakan pemilihan terhadap berbagai aternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan dengan memperhatikan kriteria- kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 10 4. Implementasi Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

2.3 Multiple Criteria Decision Making MCDM