25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan selama 2 bulan dimulai dari tanggal 20 agustus 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014 di Direktorat Jendral Hortikultura yang terletak
di Jl. AUP No.3 Pasar Minggu Jakarta Selatan.
3.2 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian. Tujuannya adalah untuk lebih mengetahui dan mengenal tanaman hortikultura
sehingga diperoleh data-data umum tanaman hortikultura seperti pengertian tanaman hortikultura, ruang lingkup tanaman hortikultura dan lain-lain. Yang
terpenting dalam studi pendahuluan adalah bertujuan untuk mengidentifikasi adanya masalah
– masalah yang sedang dihadapi, sehingga perumusan permasalahan dapat diteliti dan dibahas lebih lanjut. Pada penelitian ini studi
pendahuluan digunakan untuk menentukan kriteria dan alternatif yang dilakukan dengan wawancara terhadap Kepala Sub Direktorat Pascapanen Tanaman Pohon
dan Perdu Ditjen Hortikultura Kementrian Pertanian RI.
26
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan cara wawancara untuk mendapatkan kriteria pembudidayaan
tanaman hortikultura dan pengisian kuesioner penelitian oleh Kepala Sub Direktorat Pascapanen Tanaman Pohon dan Perdu Ditjen Hortikultura
Kementerian Pertanian RI.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan cara mengisi bobot kepentingan antar kriteria satu dengan yang lainnya dan bobot
kepentingan antar alternatif seperti yang terlihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Bobot Kepentingan
Tingkat Kepentingan
Definisi
1 Sama penting
3 Sedikit lebih penting
5 Lebih penting
7 Sangat penting
9 Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 Nilai diantara dua pilihan yang
berdekatan Resiprokal
Nilai-nilai kebalikan
Kuesioner diisi oleh Kepala Sub Direktorat Pascapanen Tanaman Pohon dan Perdu Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Variabel kriteria yang
digunakan yaitu rasanya disukai oleh masyarakat, rajin berbuah, tidak mudah
27
rusak, mudah dalam pemeliharaannya dan dapat dikembangkan di lahan yang tidak luas. Sedangkan untuk variabel alternatif adalah mangga, rambutan, jambu
biji, jambu kristal, belimbing, nangka, dan sirsak. Lampiran wawancara dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran kuesioner dapat dilihat pada lampiran 2 dan
lampiran 3.
3.4 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan mengikuti tahapan pada metode TOPSIS. Berikut ini adalah tahap-tahapan dalam pengolahan data:
1. Menetapkan kriteria dan alternatif dalam menentukan tanaman hortikultura
yang akan dipilih untuk dibudidayakan. Kriteria yang digunakan adalah rasanya disukai oleh lidah masyarakat, rajin berbuah, tidak mudah rusak,
mudah dalam pemeliharaannya dan dapat dikembangkan di lahan yang tidak luas. Sedangkan alternatif terdiri dari mangga, rambutan, jambu biji, jambu
kristal, belimbing, nangka, dan sirsak. Setelah kriteria dan alternatif ditentukan maka dibuat model TOPSIS seperti pada Gambar 3.1.
2. Menentukan pembobotan kriteria atau bobot keputusan dari sudut pandang
responden terhadap setiap kriteria. 3.
Membuat matriks keputusan yang menggambarkan kontribusi atau pengaruh setiap alternatif atas setiap kriteria. Perbandingan dilakukan berdasarkan
penilaian dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu alternatif.
4. Menentukan matriks keputusan yang ternormalisasi dari matriks keputusan
yang telah dibuat.
28
5. Menentukan matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot dari matriks
keputusan yang ternormalisasi. 6.
Menentukan Solusi Ideal Positif SIP dan Solusi Ideal negatif SIN dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot dengan mengidentifikasi nilai
maksimum atau nilai minimum berdasarkan kriteria keuntungan benefit criteria atau kriteria biaya cost criteria terhadap masing-masing kriteria.
7. Menentukan separasi atau jarak pendekatan antara nilai setiap alternatif
dengan SIP dan SIN. 8.
Menentukan nilai
preferensi untuk
setiap alternatif
dengan mengkombinasikan perhitungan antara jarak pendekatan alternatif dari solusi
ideal positif dan jarak alternatif dari solusi ideal negatif.
29
Gambar 3.1 Struktur Model TOPSIS
Pemilihan Tanaman Hortikultura yang Tepat untuk Dibudidayakan
Rasa disukai lidah
masyarakat Rajin
berbuah Tidak mudah
rusak Mudah dalam
pemeliharaan Dapat
berkembang di lahan yang
tidak luas
Rambutan Jambu Biji
Jambu Kristal Belimbing
Nangka Sirsak
Mangga
30
3.5 Alur Penelitian