41
Nilai CR yang diperoleh ≤ 0,1 yang berarti data konsisten,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kriteria rajin berbuah dalam pemilihan tanaman yang paling tepat untuk dibudidayakan, secara berurutan
alternatif yang memiliki bobot paling tinggi adalah belimbing sebesar 37, kemudian jambu kristal sebesar 20, jambu biji sebesar 15, mangga sebesar
12, nangka sebesar 8, rambutan sebesar 5 dan sirsak sebesar 3.
4.2.3 Perhitungan Pembobotan Komponen untuk Kriteria Tidak Mudah Rusak
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat prioritas dari setiap alternatif terhadap kriteria tidak mudah rusak dalam memilih tanaman
hortikultura yang tepat untuk dibudidayakan. Hasil pembobotan dari setiap alternatif yang diperoleh, diolah dan dimasukkan kedalam PCM seperti yang
terlihat pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
PCM untuk Kriteria Tidak Mudah Rusak
Tidak Mudah Rusak
Mangga Rambutan
Jambu Biji
Jambu Kristal
Belimbing Nangka
Sirsak Mangga
1,00 3,00
0,50 0,50
0,50 3,00
3,00
Rambutan
0,33 1,00
0,50 0,50
0,50 1,00
0,50
Jambu Biji
2,00 2,00
1,00 0,50
2,00 2,00
2,00
Jambu Kristal
2,00 2,00
2,00 1,00
3,00 3,00
3,00
Belimbing
2,00 2,00
0,50 0,33
1,00 3,00
3,00
Nangka
0,33 1,00
0,50 0,33
0,33 1,00
2,00
Sirsak
0,33 2,00
0,50 0,33
0,33 0,50
1,00
Total
7,99 13,00
5,50 3,49
7,66 13,50
14,50
42
Setelah diperoleh PCM untuk kriteria tidak mudah rusak, matriks dinormalisasi dengan cara membagi setiap entri pada Tabel 4.7 dengan total
masing-masing kolom sebagai berikut:
Tabel 4.8 Normalisasi PCM
Tidak Mudah
Rusak
Mangga Rambutan Jambu
Biji Jambu
Kristal Belimbing
Nangka Sirsak
Row Average
Mangga
0,13 0,23
0,09 0,14
0,07 0,22
0,21 0,15
Rambutan
0,04 0,08
0,09 0,14
0,07 0,07
0,03 0,08
Jambu Biji
0,25 0,15
0,18 0,14
0,26 0,15
0,14 0,18
Jambu Kristal
0,25 0,15
0,36 0,29
0,39 0,22
0,21 0,27
Belimbing
0,25 0,15
0,09 0,09
0,13 0,22
0,21 0,16
Nangka
0,04 0,08
0,09 0,09
0,04 0,07
0,14 0,08
Sirsak
0,04 0,15
0,09 0,09
0,04 0,04
0,07 0,08
Total
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
1,00 1,00
Dari tabel 4.8, diperoleh bobot prioritas row average untuk masing- masing alternatif terhadap kriteria tidak mudah rusak dalam memilih tanaman
hortikultura yang tepat untuk dibudidayakan, yaitu mangga dengan bobot sebesar 0,15, rambutan sebesar 0,08, jambu biji sebesar 0,18, jambu kristal sebesar 0,27,
belimbing sebesar 0,16, nangka sebesar 0,08 dan sirsak sebesar 0,08. Setelah diperoleh prioritas dari masing-masing alternatif terhadap kriteria tidak mudah
rusak, langkah selanjutnya adalah menguji konsistensi dengan menghitung Weighted Sum Vector, Consistency Vector dan menentukan nilai
�, �� dan � . Weighted Sum Vector WSV diperoleh dengan cara sebagai berikut:
43
Weighted Sum Vector Tabel 4.7 × Row average Tabel 4.8:
1,00 0,33
2,00 2,00
2,00 0,33
0,33
3,00 1,00
2,00 2,00
2,00 1,00
2,00
0,50 0,50
1,00 2,00
0,50 0,50
0,50
0,50 0,50
0,50 1,00
0,33 0,33
0,33
0,50 0,50
2,00 3,00
1,00 0,33
0,33
3,00 1,00
2,00 3,00
3,00 1,00
0,50
3,00 0,50
2,00 3,00
3,00 2,00
1,00
0,15 0,08
0,18 0,27
0,16 0,08
0,08
= 1,15
0,55
1,42 2,05
1,27 0,59
0,55
Setelah mendapatkan matriks WSV kemudian dihitung Consistency Vector dengan cara sebagai berikut:
Consistency Vector WSV Row average: 1,15
0,55
1,42 2,05
1,27 0,59
0,55
0,15 0,08
0,18 0,27
0,16 0,08
0,08
= 7,45
7,33
7,76 7,66
7,74 7,41
7,28
Setelah mendapatkan consistency vector, dihitung nilai � dengan cara jumlah
consistency vector dibagi nilai n, dimana merupakan ordo matriks yang
bersangkutan. � =
� � � ���
= 52,63
7 = 7,52
Setelah mendapatkan nilai � maka dapat dicari CI dan CR untuk mengetahui
konsistensi data yang diperoleh. �� =
� − − 1
= 7,52
− 7 7
− 1 = 0,09
Lalu CR diperoleh dengan cara membagi CI dengan RI yaitu Ratio Index yang didapat dari tabel RI. Besar RI untuk n = 7 adalah 1,32.
44
� = ��
� =
0,09 1,32
= 0,07 Nilai CR yang diperoleh
≤ 0,1 yang berarti data konsisten, Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk kriteria tidak mudah rusak dalam
pemilihan tanaman yang paling tepat untuk dibudidayakan, secara berurutan alternatif yang memiliki bobot paling tinggi adalah jambu kristal sebesar 27,
kemudian jambu biji sebesar 18, belimbing sebesar 16, mangga sebesar 15, rambutan sebesar 8, nangka sebesar 8 dan sirsak sebesar 8.
4.2.4 Perhitungan Pembobotan Komponen untuk Kriteria Mudah Dalam Pemeliharaan