Kedatangan Islam di Patani

bergeser arti asalnya dan sama dengan kata sholat lima kali sehari semalam menurut ajaran Islam. Sedangkan kata memohon sama artinya dengan kata berdo’a. Masih banyak istilah lain yang berasal dari kebudayaan animisme yang kemudian dirubah arti dan maknanya setelah islamisasi itu. Proses pengislaman juga terjadi terhadap lembaga-lembaga sosial lainnya seperti perguruan-perguruan silat-warisan tradisi agama Budha. Sebagai contoh, model perguruan yang berasal dari tradisi agama Budha dirubah menjadi pondok yang kemudian berkembang menjadi lembaga pendidikan dan pengajaran di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Patani. 35

C. Kedatangan Islam di Patani

Para sejarahwan berbeda pendapat mengenai masuknya Islam di Patani. Namun masing-masing pendapat didukung oleh fakta sejarah dan argumentasi yang kuat. Di antara pendapat tersebut ada yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Patani pada abad ke 7 M, abad ke 10 M dan abad ke 15 M. Pada tahun 1613 M. Seorang ahli sains, pengembara bangsa Spanyol yang bernama Emanual merefleksikan cara-cara dalam kepercayaan animisme dimana di dalam benda atau pohon-pohon dipercayai dan dianggap keramat. 35 Istilah Tok fakir para santri generasi Islam terdahulu kepalanya dicukur licin layaknya seperti seorang murid kungfu Shaolin Temple. Belakangan ini muncul gerakan Islam yang ingin membongkar semua pondasi Islam yang cukup lama terserap agar masuk ke dalam sekte Islam tertentu tanpa memperhatikan konteks antropologis dari sebuah kebudayaan yang sudah mapan. Malah gerakan itu banyak menimbulkan keresahan dan perpecahan di kalangan masyarakat Melayu Patani sendiri melalui semangat sekterianisme. Gadinho de Ereda mencatat bahwa Aqidah Muhammad telah diterima oleh masyarakat Patani dan Pam Pahang lebih dahulu dari Malaka”. 36 Perbedaan pendapat terjadi, karena perbedaan interpretasi terhadap fakta sejarah, ditambah dengan adanya perbedaan pada pengertian masuk atau datangnya agama Islam ke suatu daerah sebagai berikut: 1. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu daerah ialah kedatangan orang Muslim pertama kali ke daerah tersebut. 2. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu daerah ialah mulainya agama Islam dianuti oleh masyarakat di daerah yang bersangkutan. 3. Yang dimaksud dengan masuk atau datangnya agama Islam di suatu daerah ialah melembaganya agama Islam di daerah tersebut, yakni berdirinya pemerintahan Islam. 37 Dalam konteks masuknya Islam ke Patani, berdasarkan pendapat yang populer serta diterima secara umum oleh ahli sejarah bahwa agama Islam masuk ke Patani melalui jalur perdagangan. 38 Karena perdagangan melalui Samudra Hindia dan laut China Selatan mulai sejak abad ke-7 M dan berkembang sampai abad ke-8 M. Para pedagang yang melintasi jalur ini terdiri dari pedagang Arab, India, Iran Persia dan 36 A. Bangnara, Patani Dahulu dan Sekarang, Penyelidikan Angkatan al-Fathoni Bangkok: 1977, h. 1 37 Dirjen Bimbaga Islam, Departemen Agama RI., Sejarah dan Kebudayaan Islam, Ujung Pandang: IAIN Alaudin, 1983, h. 70 38 Abdul Halim Bashah, Raja Campa Dinasti Jembal dalam Patani Besar, Kelantan: Pustaka Reka, 1994, h. 46 China. Seorang ahli sejarah, Kreamer menegaskan bahwa tidak ada kapal bangsa asing lainnya selain milik orang Islam yang berlayar dan melintasi laut pada abad tersebut. 39 Karena pelabuhan Kerajaan Langkasuka berperan penting dalam perdagangan itu. Dalam catatan sejarah China yang ditulis pada zaman dinasti Liang tahun 502- 566 M dijelaskan bahwa Kerajaan Langkasuka didirikan pada akhir abad pertama Masehi, terletak di laut Selatan yang memiliki daerah yang sangat luas. Pada abad ke- 3 M, Langkasuka menjadi pelabuhan yang banyak dikunjungi oleh para pedagang asing. Pada abad ke-6 M Kerajaan Langkasuka mengirim utusan untuk melakukan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negeri China. 40 Pada awal abad ke-15 M Kerajaan Langkasuka tidak disebutkan lagi dalam catatan sejarah bangsa asing, kemudian muncul Kerajaan Patani yang diduga letak pelabuhannya di lokasi yang sama dengan pelabuhan Langkasuka. 41 Berikut penulis akan menjelaskan beberapa pendapat yang berkaitan dengan masuknya agama Islam di Patani: 39 Team Penyusun Textbook SKI Bimbaga Islam Departemen Agama RI, Sejarah dan Kebudayaan Islam , IAIN Alaudin Ujung Pandang: 1983-1984, h. 70 40 Ahmad Omar Capakia, Politik Thai dan Masyarakat Islam di Selatan Thailand, Malaysia: Pustaka Darussalam, SDN. BHD 2000, h. 4-5 41 Mohd. Zamberi A. Malek, Patani dalam Tamadun Melayu, Malaysia: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1994, h. 20 a. Islam masuk ke Patani melalui Campa Vietnam, pendapat didasarkan pada batu nisan tahun 839 M. 42 Argumentasi ini masih diperdebatkan karena kedua daerah ini menganut mazhab yang berbeda. Umat Islam Campa menganut mazhab Hanafi sedangkan umat Islam di Patani bermazhab Syafi’i. b. Islam masuk ke Patani melalui para pedagang Arab yang datang untuk berdagang di Tanah Melayu. Mereka datang dari dan pergi ke India dan Kanton, negeri China sejak awal tahun hijriah. Pendapat ini sangat mungkin karena didasarkan pada fakta bahwa adanya hubungan perdagangan Arab dengan dunia Timur. Hal ini sangat masuk akal apabila terjadi transaksi perdagangan karena pelabuhan Patani terletak di jalur perdagangan ke negeri China. c. Islam masuk ke Patani ada hubungannya dengan Kerajaan Samudra Pasai. Pendapat ini berdasarkan persamaan antara kedua Kerajaan itu karena masing-masing penduduk menganut mazhab yang sama. Hal ini diperkuatkan oleh bukti-bukti arkeologis lihat lampiran. Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa agama Islam yang masuk ke Patani tidak berasal dari satu tempat. Berdasarkan uraian tadi apabila dikaitkan dengan tradisi masyarakat Islam Patani dapat diambil kesimpulan bahwa, agama Islam yang masuk ke Patani berasal dari Kerajaan Pasai karena mazhab dan tradisi keislaman masyarakat Patani hampir sama dengan penduduk Pasai. 43 Agama Islam yang berkembang di Patani mempunyai hubungan dengan para tokoh penyebaran Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Islam Pasai yang terkenal sebagai pusat pertemuan Islam abad ke-13 M. Bukti yang dapat diketengahkan adalah terdapatnya kesamaan bentuk batu nisan Raja Islam Patani yang pertama dengan Raja Pasai pertama yang beragama Islam sebagai bukti terawal Islam di Nusantara. Prof. Dr. 42 A. Hasymy, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandung: al Ma’rif, 1993, cet, ke-3 h. 332; terdapat batu nisan pada tahun 1039 M, terletak di daerah Phang Rang, juga merupakan pelabuhan Campa terpenting pada masa silam. 43 Seni Madakakul, Sejarah Patani, Bangkok: Majlis Agama Islam Bangkok, 1996, h. 183 Wan Husein Azmi mengutip dari tulisan H. M. Zainuddin dalam bukunya yang berjudul “Tarich Atjeh dan Nusantara” mengatakan bahwa dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, ada sekumpulan pendakwah yang dipimpin oleh Abdullah al- Malik al-Mubin yang berpusat di Aceh. Para pendakwah ini telah dibagi untuk berdakwah di masing-masing daerah, di antara lain seperti: Syekh Sayid Muhammad Said untuk daerah Campa, Syekh Sayid Ahmad Attawawi untuk daerah Kedah Semenanjung Tanah Melayu dan Syekh Sayid Muhammad Daud untuk daerah Patani di Utara Semenanjung Tanah Melayu. 44 Dari uraian di atas tampak jelas bahwa masuknya agama Islam di Patani pada tahap awal melalui pelabuhan yang sering dikunjungi oleh para pedagang Islam, di antara mereka terdiri dari para ulama yang menyebarkan Islam baik di Patani maupun lainnya. Penyebaran Islam di Patani tidak lepas dari peran ulama yang berimigrasi akibat tekanan politik dan peperangan di seluruh Semenanjung, maupun lainnya.

D. Kerajaan Islam Patani di Masa Kejayaan dan Kemunduran