Letak Geografis ISLAM MASUK DAN BERKEMBANG DI PATANI

BAB II ISLAM MASUK DAN BERKEMBANG DI PATANI

A. Letak Geografis

Wilayah Patani terletak di antara 6 sudut derajat 10 lintang ke Utara khatulistiwa, di antara 6 dan 7 derajat bujur 101 sampai 102 darat Lintang Timur. 20 Luas wilayah 16.700 kilometer persegi yang mencakupi empat propinsi yaitu : Yala, Narathiwat, Pattani, dan Setul. 21 Patani di sebelah Timur berbatasan dengan Laut China Selatan; di sebelah Barat berbatasan dengan Laut Andaman; di sebelah Selatan berbatasan dengan Malaysia; dan di sebelah Utara berbatasan dengan negeri Siam Thailand. Penduduk Patani terdiri dari tiga kelompok etnis yaitu; Budhis, Cina dan Melayu . Di antara mereka yang mayoritas adalah etnis Melayu beragama Islam yang terkenal dengan sebutan “Thai Muslim” berjumlah sekitar 80 dari jumlah penduduk Patani sekitar 5 juta jiwa. Bahasa dan budaya mereka adalah Melayu, 4 dari jumlah penduduk Thailand secara keseluruhan kurang lebih 80 juta jiwa. Dengan persentase yang kecil ini, sehingga mereka dikenal sebagai kelompok minoritas di negara Thailand bagian selatan. 22 20 Ismail Che’ Daud, Tokoh-tokoh Ulama Semenanjung Melayu, Kota Baru: Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan, 1988, h. 358-362 21 PRC, Patani Pasti Dibebaskan, Kuala Lumpur: t.th, h. 1 22 Dokumentasi Majlis agama Islam propinsi Pattani, Thailand: Majlis Pattani, 2002, h. 15 Secara geografis Patani terletak pada rangkaian pergunungan yang terbentang dari perbatasan Siam hingga ke perbatasan Malaysia yang terdiri dari dua kuala. 23 Patani memiliki beberapa sungai besar sehingga daerah tersebut sangat subur memiliki ragam jenis tumbuhan serta banyak dihuni oleh berbagai jenis binatang. Mandel Slohe, seorang pengembara Jerman seperti dikutip oleh Ibrahim Syukri, menggambarkan daerah tersebut sebagai berikut: Patani adalah sebuah negera yang sangat makmur, penduduk Patani dapat menikmati bermacam jenis buah-buahan sepanjang tahun. Ayam di Patani mengeluarkan telur dua kali sehari, padinya sangat banyak. Ada berbagai jenis daging, seperti daging lembu, kambing, angsa, itik, ayam kembiri, merak, daging rusa kering, pelanduk dan burung. 24 Wilayah Patani memiliki dua musim yaitu musim panas, mulai dari bulan Maret sampai September, dan musim hujan mulai dari bulan Oktober sampai bulan Februari. Rata-rata temperatur adalah 25,2-25,9 derajat celsius. 25 Baik dari segi geografis maupun geologis, Patani kaya dengan sumber alam berupa cadangan- cadangan mineral seperti timah, emas dan gas alam, perairan yang banyak ikan di semenanjung pantai laut China Selatan Timur dan sepanjang pantai laut Andaman di sebelah Barat, serta banyak daratan rendah di pesisir dan lembah-lembah. 26 23 Dalam bahasa Indonesia ‘kuala’ dipahami sebagai pelabuhan. Sekarang lebih dikenal dengan kuala “RU” atau “Tok Aguk”. Di sana, terletak pelabuhan utama yang banyak disinggah oleh kapal yang datang ke Patani pada saat itu. Sedang ‘Kuala Bekah’ adalah kuala sungai Patani sekarang. 24 Ibrahim Syukri, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, Kelantan: Majlis Agama Islam Kelantan, 1985, h. 50 25 SOBT, Phaen Pattana Ha Chandwad Chaidaen Paktai, Yala: 1996, h. 75 26 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai: Nasionalisme Melayu Masyarakat Patani, Jakatra: LP3ES, 1989, h. 14,

B. Masyarakat Patani Pra Islam