Kerajaan Islam Patani di Masa Kejayaan dan Kemunduran

Wan Husein Azmi mengutip dari tulisan H. M. Zainuddin dalam bukunya yang berjudul “Tarich Atjeh dan Nusantara” mengatakan bahwa dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, ada sekumpulan pendakwah yang dipimpin oleh Abdullah al- Malik al-Mubin yang berpusat di Aceh. Para pendakwah ini telah dibagi untuk berdakwah di masing-masing daerah, di antara lain seperti: Syekh Sayid Muhammad Said untuk daerah Campa, Syekh Sayid Ahmad Attawawi untuk daerah Kedah Semenanjung Tanah Melayu dan Syekh Sayid Muhammad Daud untuk daerah Patani di Utara Semenanjung Tanah Melayu. 44 Dari uraian di atas tampak jelas bahwa masuknya agama Islam di Patani pada tahap awal melalui pelabuhan yang sering dikunjungi oleh para pedagang Islam, di antara mereka terdiri dari para ulama yang menyebarkan Islam baik di Patani maupun lainnya. Penyebaran Islam di Patani tidak lepas dari peran ulama yang berimigrasi akibat tekanan politik dan peperangan di seluruh Semenanjung, maupun lainnya.

D. Kerajaan Islam Patani di Masa Kejayaan dan Kemunduran

Patani menjadi sebuah negara Melayu Islam yang terkenal terjadi setelah Raja Paya Tu Antera menganut agama Islam kemudian digantikan namanya dengan Sultan Ismail Syah. Pada saat itu muncul Kerajaan Patani yang dikenal dengan “Patani Dar 44 Muhammad Syamsul, Ulama Pembawa Islam di Nusantara dan sekitarnya, Jakarta: Lentera, 1999, h. 11-12 al-Salam”. Di katakan bahwa kesultanan Patani merupakan salah satu negara di Nusantara yang berhasil melaksanakan hukum hudud. 45 Ketika Sultan Ismail Syah bertahta, Sultan menjalin hubungan persahabatan dengan negeri Malaka dengan mengirim utusan kepada Sultan Malaka yang bernama Sultan Mahmud Syah. Utusan dari Patani disambut dengan baik dan penuh kehormatan. Pada saat utusan tersebut kembali ke Patani, Sultan Mahmud Syah mengirim banyak hadiah kepada Sultan Patani. Beberapa tahun kemudian Sultan Mahmud Syah mengirim utusan ke Ayuthaya Siam untuk menjalin hubungan diplomatik antara kedua negara. Maka sejak itu Kerajaan Islam Patani mulai dikenal oleh dunia luar dan menjadi jalur perdagangan yang maju terutama bagi para pedagang yang datang dari Siam Thailand, China, Jepang, Jawa, India dan Arab. Hanya bangsa Eropa pada waktu itu belum tiba di Patani. 46 Sultan Isma’il Syah mempunyai tiga orang anak, yaitu pangeran Muzaffar, puteri Aisyah, dan pangeran Manshur. Setelah Sultan Isma’il wafat, atas persetujuan kaum kerabat dan pembesar kerajaan untuk melantik pangeran Muzaffar menjadi sultan dengan gelar Sultan Muzaffar Syah 1530-1564 M. Sedangkan Mansur dilantik menjadi Raja muda, dan Puteri Aisyah telah dipersunting oleh Raja Jalaluddin yang memerintah negeri Sai Kabupaten Saiburi sekarang. 45 Reid Anthoni, The Making of an Islamic Political Discourse in Southeast Asia, Clayton: Monash Papers on Souteast Asia, 1993, h. 107 46 Ibrahim, Sejarah Kerajaan Melayu Patani, h. 34 Sultan Muzaffar Syah dikenal sebagai Raja yang adil dan murah hati sehingga pada masa pemerintahannya negeri Patani bertambah makmur dan perdagangan pun semakin maju. Untuk mengembangkan ajaran Islam Sultan Muzaffar Syah membangun tempat ibadah dan melantik Syeikh Safiyuddin, berasal dari Pasai menjadi guru—mengajarkan hukum Islam di dalam istana dengan memberi gelar “Datuk Sri Raja Faqih”. 47 Dalam bidang diplomatik, Sultan Muzaffar Syah mempererat hubungan diplomatiknya dengan Ayuthya negeri Siam dengan berkunjung ke negeri tersebut. Pada waktu itu Ayuthya diperintah oleh Pra’cau Somdej Pra’maha Cakrapap, 1548- 1569 M. Sultan kembali dari negeri Siam dengan perasaan tidak puas, karena tidak mendapat sambutan yang baik, sehingga sultan segera mempersiapkan pasukannya guna membalas kecongkakan Raja Siam. Pada saat itu Siam sedang berperang melawan Burma. Kemudian Sultan Muzaffar Syah berangkat ke negeri Siam, pada saat itu Siam hampir jatuh ke tangan Sultan Muzaffar Syah, sehingga Raja Muda disuruh pulang untuk mengurus kerajaan. Namun ternyata Raja Siam menghimpun kembali pasukan dan menyerang Sultan Muzaffar Syah dan pasukannya sehingga dapat kemenangan, akibatnya Sultan Muzaffar Syah gugur dalam peperangan itu. Sementara permaisuri Sultan Muzaffar Syah sedang hamil. Jadi, untuk mengenang peristiwa tersebut, maka ketika lahir diberi nama puteranya Patik Siam. 48 47 A. Teew D.K Wyatt, Hikayat Patani, h. 78 48 Ibid, h. 20-21 Pada abad ke-16 dan ke-17 M Patani mencapai puncak kegemilangannya, yakni pada masa pemerintahan para Ratu 1584-1688 M. Patani pernah menjadi pusat kegiatan perdagangan terpenting dan pusat pertumbuhan Kebudayaan Melayu yang unggul di Semenanjung Melayu. Hal ini disebabkan kesetabilan politik dan ekonomi sehingga Patani menjadi salah satu negara yang sangat berpengaruh dan disegani oleh negara tetangga lainnya, termasuk Siam. Pengaruh politik tersebar luas ke Selatan dan dapat menguasai beberapa negara di pantai Timur seperti Kelantan, Terangganu, Pahang bahkan Johor-Riau. 49 Pada masa pemerintahan para Ratu, kebudayaan dan peradaban Patani mengalami perkembangan sangat pesat; antara lain adalah bidang kesenian, arsitektur, persenjataan, percetakan mata uang, kesusastraan dan lain sebagainya. Dalam penulisan ini, penulis akan menyebut aspek-aspek peradaban yang berkaitan erat dengan kebudayaan Islam. Kebanyakan penduduk Melayu Patani sejak dahulu sampai sekarang lebih suka merantau ke negeri orang dengan berbagai alasan dan tujuan. Di antara lain, ingin mengadu nasib di negeri orang, mencari ilmu pengetahuan, mengajar, dan berdagang. Pada masa pemerintahan Ratu Ungu 1624-1635 M banyak para ulama dari Patani pergi menyebar agama Islam ke Johor Malaysia sampai ke Riau, bahkan di Ujungpandang dan Kalimantan Selatan. 50 49 Mohd. Zamberi, Patani dalam Tamadun Melayu, h. 2-3 50 Ibid, h. 57-58 Penggunaan huruf Jawi juga disebut Arab-melayu mulai tersebar luas dari sini. Istana tidak hanya menjadi tempat dalam melakukan kegiatan politik saja, bahkan sebagai tempat tumpuan kaum intelektual dan pusat pengkajian Islam. Para raja selain mengurusi masalah kenegaraan mereka juga mengurusi masalah-masalah kebudayaan dan peradaban Islam. Kegiatan ilmiah mendapat dorongan dan bantuan sepenuhnya dari Istana. Dengan demikian muncul para pemikir dan penyebar agama Islam seperti Syeikh Syafiuddin al-Abbas, Syeikh Muhammad Said Barsisa, Syeikh Gombak Abdul Mubin yang pada masa itu sedang menjalankan kegiatan keislaman di sana. Sehingga pada saat itu Patani dianggap sebagai salah satu pusat kegiatan Islam terbesar di Semenanjung Tanah Melayu dan Nusantara. 51 Akibat dari perkembangan dalam perdagangan yang sangat pesat dengan para pedagang Arab itu, sehingga menuntut pemerintah Patani untuk mencetak uang logam sendiri. Karena kebutuhan telah mendesak dan besarnya arus penukaran mata uang asing di Patani. Penemuan mas dinar pada tahun 1420 M dengan ukiran nama Muhammad membuktikan besarnya peranan para saudagar Arab dalam urusan perdagangan. Patani merupakan sumber utama pengalian emas. Oleh sebab itu, logam tersebut menjadi patokan nilai pertukaran mata uang asing. Emas Patani pada saat itu setaraf dengan emas Spanyol, serta berlaku pada masa pemerintahan para Ratu. 52 Inovasi yang tidak kalah pentingnya adalah pembuatan senjata sebagai alat pertahanan negara pada saat itu. Tiga pucuk mariam yang terbuat dari kuningan dan 51 Ibid, h. 94 52 Ibid, h. 158 masing-masing diberi nama; mariam Sri Negara, Sri Patani, 53 dan mahalela yang diletakkan di atas pedati sebagai senjata utama dalam peperangan saat itu. Namun, kejayaan dan kegemilangan yang dimiliki oleh Patani hilang ketika Patani mengalami kekalahan dalam peperangan dengan Siam. Kerajaan Siam Thailand beberapa kali melakukan penyerangan terhadap Patani, misalnya pada tahun 1603 M, yaitu pada masa pemerintahan Ratu Hijau dan pada masa pemerintahan Ratu Ungu 1634 M, pasukan Siam dapat dikalahkan oleh Patani. Selanjutnya pada masa pemerintahan Sultan Muhammad, Siam berada di bawah kekuasaan Raja Pra’ Puthayordfa Chulalok Rama I: 1782-1809. Dia mengirim pasukan yang dipimpin oleh Pra’ya Kalahom dan Pra’ya Chasaenyakorn 1786 M guna menyerang Patani. Dalam penyerangan ini Patani tidak mampu bertahan dari serangan Siam, menyebabkan Sultan Muhammad meninggal, harta benda dirampas dan istana dibakar. 54 Ketika Patani jatuh ke tangan Siam menyebabkan pemerintah menunjuk para pemimpin yang berpengaruh di dalam masyarakat menjadi Raja atau pemimpin. Pada masa pemerintahan Raja Chulalongkorn Rama V: 1868-1910, dia bertekad untuk mengintegrasikan daerah Patani ke dalam sistem administrasi Thai. Raja mengambil langkah dalam memperluas birokrasi pusat dan semua tingkat kekuasaan dialihkan kepada para pejabat yang diangkat oleh Bangkok. 55 53 Mariam Sri Patani, diabadikan oleh pemerintah Thai, terletak di depan gedung Departemen Pertahanan di Bangkok. 54 A. Bangnara, Patani Dahulu dan Sekarang, h. 57-61 55 Surin Pitsuwan, Islam di Muang Thai, h. 48 Beberapa reformasi dilakukan terhadap negara antara lain adalah menerima tuntutan dari kaum elit politik Thai untuk mengubah sistem pemerintahan monarki mutlak menjadi konstitusional, menerapkan sistem pendidikan modern ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk di Patani. Pada tahun 1906 M yaitu empat tahun setelah sistem pelantikan Raja Melayu Patani dan kekuasaannya dihapus. Patani digabung menjadi sebuah ‘monthon’ __ satuan daerah administratif __ baru, diberikan nama ‘Monthon Patani’ . Setelah Patani digabung ke dalam sebuah satuan daerah administratif, masyarakatnya tidak memiliki otoritas serta kekuasaan. Kehilangan pemerintahan sendiri mempunyai makna yang khusus bagi masyarakat Melayu-muslim karena sebelumnya mereka hidup berdasarkan Syariah. Bagi mereka, masyarakat dan struktur kekuasaannya terjalin erat antara satu dengan lainnya dalam rangka menjamin semua urusan kemasyarakatan dan ide-ide keagamaan. Santilana, seorang sarjana hukum, sebagaimana yang dikutip oleh Surin Pitsuwan mengatakan: Ta’at kepada syariah merupakan suatu kewajiban sosial dan perintah agama; barang siapa melanggar syariah tidak hanya melanggar tata tartib hukum tetapi juga berbuat dosa, karena tidak ada hak di mana Allah tidak mempunyai bagian- Nya. 56 Dari kutipan di atas, dengan kata lain hilang pemerintahan sendiri dan digantikannya hukum agama oleh hukum perdata, berarti suatu kewajiban agama tidak dapat dipenuhi. Oleh karenanya, merupakan suatu keharusan bagi masyarakat 56 Ibid, h. 49-50 Melayu Muslim Patani, bahkan bagi setiap komunitas Muslim lainnya dalam rangka mempertahankan kekuasaan politik tersebut.

BAB III GERAKAN PERJUANGAN MELAYU MUSLIM DI PATANI