Perkembangan Pegadaian Syariah PROFIL PEGADAIAN SYARIAH CABANG CINERE

57

F. Perkembangan Pegadaian Syariah

Masyarakat Indonesia menyambut dengan baik diadakannya Pegadaian Syariah, terutama bagi mereka yang mengharamkan bunga bank dan tidak mau menggunakan sistem bunga tersebut. Perkembangan Pegadaian Syariah dari awal tahun pertama telah berkembang dengan sanagat baik, bahkan dapat melampaui target yang diharapkan. Begitu pula ditahun kedua omzet yang ditargetkan dapat melebihi target. Pegadaian Syariah sekarang terus melakukan ekspansi dengan dibentuknya cabang-cabang Pegadaian Syariah diseluruh Indonesia hingga mencapai 55 cabang. 36 1. Perkembangan Pegadaian Syariah pada Tahun Pertama. Perkembangan pegadaian syariah pada perum pegadaian merupakan hasil kerjasama antara perum pegadaian dan Bank Mu’amalat Indonesia.bentuk kerjasama yang dijalin adalah dengan sistem Musyarakah, musyarkah berasal dari kata syirkah yaitu persekutuan yang berarti akad atau perjanjian orang-orang yang berserikat dalam hal modal serta pembagian untung dan rugi. Perjanjian kerjasama antara keduanya adalah mereka bersama-sama dalam membangun pegadaian syariah, dimana BMI menyediakan dana perum Pegadaian menyediakan sarana dan prasarana sepeti SDM, dan infrastruktur pendukung lainnya. Yang dibutuhkan dalam pembentukan pegadaian syariah. Penandatanganan kerjasama tentang gadai antara perum pegadaian dengan BMI berlangsung di Jakarta bulan Desember 2002, dan pada bulan 36 Nawiri,SE. kepala cabang Pegadaian Syariah, Wawancara Pribadi, Mei,2008. 58 November 2004, pegadaian syariah mulai beroperasi di Jakarta tepatnya dijalan Karang Tengah Raya Cinere.perkembangan omzet mulai tahun 2004, dengan jumlah nasabah 166 nasabah dengan omzet yang diperoleh sebesar 500.624.000 hingga tahun 2007 dengan melihat perkembangan omzet semakin besar ini, ada keyakinan yang besar para pengelola pegadaian syariah, bahwa gadai syariah ini akan berkembang pesat untuk tahun-tahun berikutnya. 2. Perkembangan Pegadaian Syariah pada Tahun Kedua. Pada tahun kedua, perkembangan nasabah serta omzet mencapai 3382 nasabah dengan omzet 10.417.762.000.ini artinya semakin banyak masyarakat tertarik dengan lembaga keuangan seperti pegadaian syariah. 3. Perkembangan Pegadaian Syariah pada Triwulam Tahun Ketiga. Pada tahun ketiga tak pernah disangka meningkatnya nilai angka nasabah menjadi 6181 nasabah dengan omzet 23.630.806.000.perkembangan serta peningkatan yang sangat fantastis untuk pegadaian syariah. 4. Perkembangan Pegadaian Syariah pada Tahun Keempat. Perkembangan Pegadaian Syariah pada Tahun keempat ini semakin berkembang pesat, hingga mencapai 7.451 nasabah dengan omzet 32.434.529.000, mungkin pada akhir tahun 2008 pegadaian syariah ini akan memiliki kurang lebih 10.000 nasabah. 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pegadaian Syariah. a. Faktor Pendukung Perkembangan Pegadaian Syariah. 59 Setelah berjalan kurang lebih 3 tahun dan mulai berdirinya sampai sekarang, seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa pegadaian syariah ini mengalami perkembangan yang sangat drastis. Hal ini didukung oleh beberapa faktor diantaranya: 1. Faktor Internal. a Pegadaian Syariah dalam operasionalnya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah yang tidak menggunkaan sistem bunga atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah, tetapi mengenakan biaya administrasi dan tarif ijarah jasa simpan untuk merawat dan menjaga marhun. Hal ini lebih mudah dari pada menggunakan bunga pada pegadaian konvensional, dan inilah yang menjadi nasabah muslim maupun non muslim untuk menggunkan jasa pegadaian syariah. b Praktis dengan persyaratan yang relatif mudah, nasabah cukup membawa marhun, disertai foto copy KTP tidak lama kemudian dalam waktu yang hanya beberapa menit saja akan mendapatkan pinjaman karena proses cepat. c Pegadaian syariah menggunkan teknologi yang modern mempunyai sistem pemasaran yang optimal, nilai barang yang dimiliki nasabah benar-benar mempunyai nilai ekonomis secara wajar, jadi tidak terlalu mahal ataupun murah. Dengan sistem keamanan yang baik yaitu dengan bangunan yang didesain khusus yang cukup bagus 60 dengan pintu depan dibuat tiga lapis dari besi dan dijaga 24 jam oleh petugas satpam. 2. Faktor Eksternal a Pegadaian syariah secara umum merupakan lembaga keuangan yang banyak diminati oleh masyarakat yang rata-rata pertumbuhannya dari tahun-ketahun mencapai 50 dari tahun sebelumnya. b Jumlah penduduk yang beragama Islam cukup banyak di Indonesia. Perkembangan pengetahuan penduduk masyarakat yang semakin baik tentang perekonomian yang berbasis syariah yang ternyata dengan sistem ekonomi syariah ini lebih menentramkan hati dan juga memberikan keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik oleh orang yang profesional dibidang syariah. c Fatwa MUI yang menegaskan tentang bunga bank, dimana dalam fatwanya menyatakan bahwa bunga bank haram. Hal ini sedikit mempengaruhi pihak-pihak yang sudah ragu terhadap haramnya bunga bank. Dengan adanya fatwa tersebut banyak nasabah yang memindahkan dana dari bankpegadaian konvensional ke bankpegadaian syariah. Namun hal ini belum terlalu banyak berpengaruh, karena selain ada yang kontra terhadap bunga bankpegadaian konvensional ada sebagian masayarakat yang masih setuju halal terhadap bunga bank 61 b. Faktor Penghambat Perkembangan Pegadaian Syariah. 1. Faktor Internal. a Sumber daya manusia di pegadaian syariah belum memahami secara baik tentang operasional pegadaian syariah. Mereka direkrut oleh perum pegadaian yang kemudian diberikan pendidikan dan pelatihan, sehingga kualitas dari mereka masih kurang cepat, serta kurangnya pemahaman terhadap pegadaian syariah. Dari para Instansi pegadaian syariah ini mereka kurang cepat dalam mencari inovasi baru. b Cabang pegadaian syariah sudah banyak di Indonesia dikarenakan makin banyaknya permintaan nasabah yang disebabkan operasional yang ada dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan. 2. Faktor Eksternal. a Sosialisasi yang kurang kepada masayarakat luas, sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu tentang pegadaian syariah. b Citra pegadaian yang sudah ada sejak dahulu, bahwa pegadaian hanya untuk golongan ekonomi kecil menengah, sehingga banyak orang yang merasa malu dan gengsi untuk datang ke pegadaian. Citra tersebut masih melekat pada sebagian masyarakat sampai sekarang walaupun telah dilakukan perbaikan. c Adanya lembaga keuangan lainnya seperti bank yang juga mempunyai fasilitas rahn atau lainnya. 37 37 Ibid 62

G. Prospek Pegadaian Syariah