Aktivitas Tabligh Astri Ivo pada Masyarakat

mengurus suaminya juga sudah baik dan pintar membagi waktu. Yang kesemuanya itu ia standardkan pada al-Qur’an dan as-Sunnah.” 91 Begitu juga dengan anaknya, menurut Adrio Faresi yang merupakan anak kedua, ia mengatakan bahwa: “Astri Ivo sudah bisa dibilang sebagai Ibu yang profesional untuk anak-anaknya, karena menurut mereka “mamah” cara mendidiknya sudah tepat, contonya pada waktu siang hari setelah sekolah mereka boleh bermain dan pada malam hari mereka harus belajar.” 92

2. Aktivitas Tabligh Astri Ivo pada Masyarakat

Setelah Astri Ivo mengamalkan dan menyampaikan pesan-pesan tabligh kepada keluarganya, kini ia mulai melakukan aktivitas tablighnya kepada masyarakat. Walaupun pada awal tablighnya hanya memberikan materi tentang perubahan penampilan yang ada pada dirinya khususnya tentang hijab, tetapi seiring berjalannya waktu materi yang disampaikan sudah semakin meluas dan semakin berkualitas, seperti aqidah, taqwa, istri sholehah, menjadi ibu hebat dan profesional cara mendidik dan mengasuh anak-anak sesuai standard al-Qur’an dan as-Sunnah,serta life style atau gaya hidup yang Islami. 93 Karena pada zaman sekarang, banyak orang Islam tetapi gaya hidupnya tidak Islami, dalam arti banyak orang Islam melakukan ibadah hanya yang ritual saja, tetapi kewajiban yang lain ditinggalkan. Seperti: seorang perempuan yang mengaku bahwa dirinya beragama Islam, ia melakukan salat tetapi ia masih meninggalkan kewajibannya yang lain yaitu perintah untuk menutup auratnya masih enggan mengerjakannya. 91 Dariola Yusharyahya, Wawancara Pribadi, di Rumah Astri Ivo, Selasa 24 Februari 2009. 92 Adrio Faresi, Wawancara Pribadi Via Telepon, Kamis 22 Januari 2009. 93 Astri Ivo, Wawancara Pribadi, di Rumah Astri Ivo, Rabu 10 Desember 2008. Astri Ivo berusaha meningkatkan tablighnya dengan cara belajar dan selalu membaca buku-buku yang berkaitan dengan ajaran-ajaran Islam. Karena ia selalu berpegang teguh pada ayat Allah dalam al-Qur’an surat Al-A’laq ayat 1 yang berbunyi Iqra’ artinya “bacalah”. Menurutnya ayat tersebut menjelaskan bahwa umat Islam diwajibkan untuk selalu membaca. Dalam menyampaikan pesan tablighnya Astri Ivo selalu berusaha untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh jamaahnya. Sehingga mereka mau mendengarkan, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 94 Dalam melakukan aktivitas tablighnya, Astri Ivo tidak memiliki jamaah tetap, dan bisa disebut sebagai “ustadzah undangan”. Ia lebih suka memiliki banyak mad’u daripada memiliki satu jamaah, karena dengan begitu ia tidak pernah merasa lebih hebat dari jamaahya. Bahkan ia selalu berfikir bahwa ada salah satu di antara jamaahnya memiliki ilmu yang lebih darinya. Oleh karena itu dengan banyak jamaah yang didatanginya, banyak pula pelajaran yang dapat diambil dari mereka. Sehingga kriteria mad’u yang ia miliki dilihat dari berbagai segi yaitu: 1. Segi Usia 6 tahun-60 tahun 2. Segi jenis kelamin Laki-laki dan Perempuan 3. Segi pendidikan SD-S3 4. Segi pekerjaan Pelajar, Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Wanita Karier, Artis, dan Karyawan Swasta. 95 94 Astri Ivo, Wawancara Pribadi, di Rumah Astri Ivo, Rabu 10 Desember 2008. 95 Astri Ivo, Wawancara Pribadi, di Rumah Astri Ivo, Kamis 30 Juli 2008. Astri Ivo dalam bertabligh menggunakan ketiga metode yang ada dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125, yaitu: 1. Al-Hikmah Dalam melakukan tabligh bil-lisannya, Astri Ivo selalu menggunakan metode Al-Hikmah, karena inti dari tabligh yang dilakukannya adalah bagaimana ia dapat menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan argumentasi yang logis dan bahasa yang komunikatif. Contohnya: dalam menyampaikan materi tentang hijab, ia menjelaskan bahwa perintah berjilbab merupakan kewajiban setiap muslimah yang telah tertuang dalam al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 59, dan juga ia menjelaskan dengan argumennya yang logis bahwa fungsi jilbab selain sebagai identitas sebagai seorang muslimah, ternyata dilihat dari segi medis dapat melindungi kulit karena pada dasarnya zat melamin yang ada dalam kulit perempuan lebih tipis dibandingkan dengan laki-laki. 2. Mau’idzah hasanah Astri Ivo juga menggunakan metode ini dalam tablighnya, karena ia selalu memasukkan unsur-unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, berita gembira dan peringatan serta pesan-pesan positif kepada jamaahya dengan perkataan yang lemah lembut, agar apa yang disampaikannya bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan sehingga mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Contohnya: dalam menyampaikan materi hijab juga, ia memberikan peringatan tentang konsekuensi yang diterima kepada jamaahnya apabila tidak mau menunaikan perintah tersebut, tetapi ia menyampaikannya dengan perkataan yang lemah lembut. 3. Mujadalah bi-al-Lati Hiya Ahsan Metode ini merupakan metode perdebatan, sehingga ia menggunakan metode ini dalam seminar, diskusi dan kajian Jum’at. Biasanya materi yang diperdebatkan adalah tentang keluarga dan gaya hidup yang Islami. 96 Kemajuan tekhnologi membuat media yang ia gunakan dalam bertabligh semakin berkembang, yaitu dengan: 1. Media Cetak Selain buku, ternyata ceramahnya juga pernah beberapa kali dimuat di koran harian Republika, khususnya “Kajian Jum’at”. Hal itu sangat ia manfaatkan untuk bertabligh. 2. Media Audio Visual Media audio visual yang ia gunakan adalah televisi, radio dan internet. Tabligh melalui televisi yang dilakukannya adalah dengan cara bermain sinetron dan bermain film layar lebar, serta presenter. Biasanya Astri Ivo memilih peran dalam sinetron maupun film yang akan diperankannya haruslah sesuai dengan kriteria yang telah ia tetapkan, seperti: pertama adegan harus menjunjung tinggi nilai-nilai Islami, kedua selama melakukan adegan tidak membatalkan wudhunya, dan ketiga adegan yang ia perankan harus mendidik serta dapat menjadi tuntunan bagi masyarakat. Dengan adanya kriteria seperti itu, seringkali Astri Ivo menolak para produser yang ingin mengajaknya 96 Astri Ivo, Wawancara Pribadi Via Telepon,, Sabtu 21 Februari 2009. bermain dalam sinetron tersebut. Selain itu ia juga masih tetap aktif menjadi presenter dalam acara-acara tertentu di berbagai stasiun televisi. Selain melalui televisi, ia juga memanfaatkan radio sebagai media tablighnya, yaitu dengan mengisi acara-acara ramadhan, Hari-hari besar Agama Islam. ia ternyata tidak hanya mengisi di radio Jakarta, tetapi di daerah Bandung juga. Media elektronik yang terakhir ia gunakan adalah internet. Dengan cara menggunakan facebook, yaitu media yang menampung pendapat dan keluhan isi hati jamaahnya. Biasanya orang yang sedang bermasalah dengan keluarga, pekerjaan, maupun hal-hal lainnya yang berkaitan dengan agama Islam. Ia mencoba memberikan solusi terbaik yang dilandaskan pada al-Qur’an dan as-Sunnah untuk jamaahnya. 97

B. Analisis Aktivitas Tabligh Astri Ivo