43
Tabel 4.6 Sarana Kesehatan
No Sarana Kesehatan
Jumlah Tenaga ahli
Jumlah 1
Puskesmas 1 unit
Dukun Bersalin Terlatih
1 orang 2
Apotek 1 unit
Bidan 2 orang
3 Posyandu
1 unit
sumber : Profil Desa Bogak Tahun 2014
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa di desa ini, sarana kesehatan cukup memadai. Meskipun tidak ada rumah sakit namun desa ini memiliki sarana kesehatan lain seperti
puskesmas, apotek, posyandu dan balai pengobatan masyarakat. selain itu ada juga tenaga ahli seperti bidan dan dukun bersalin terlatih.
4.1.3.3 Sarana Ibadah
Di Desa Bogak hanya ada sarana ibadah untuk umat muslim yang berjumlah 2 unit, sedangkan sarana ibadah lain tidak ada, hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat di Batubara
menganut agama islam. Kendatipun begitu keharmonisan antar umat beragama di desa ini tetap terjaga.
4.1.4 Kelembagaan atau Organisasi Desa Bogak
Masyarakat Desa Bogak mempunyai beberapa lembaga atau organisasi untuk mendukung dan mengembangkan kehidupannya sebagai masyarakat pesisir diantaranya melalui
lembaga ekonomi dan organisasi keagamaan. Masyarakat Desa Bogak mempunyai beberapa
Universitas Sumatera Utara
44
lembaga atau organisasi untuk mendukung dan mengembangkan kehidupannya sebagai masyarakat pesisir diantaranya melalui lembaga ekonomi dan organisasi keagamaan.
Adapun lembaga ekonomi masyarakat di desa ini adalah kelompok simpan pinjam yang berjumlah 6 unit, namun berdasarkan hasil wawancara kepada sejumlah masyarakat menyatakan
bahwa kelompok simpan pinjam tersebut tidak berjalan sabagaimana mestinya atau tidak aktif dalam menjalankan fungsinya. Selain lembaga ekonomi, di Desa Bogak juga terdapat lembaga
keagamaan yang juga merupakan suatu kesatuan dari system masyarakat yang ada di Desa Bogak dintaranya adalah pengajian perempuan kahairunisa dan serikat tolong menolong.
Masing masing lembaga keagamaan tersebut berjalan aktif sesuai dengan fungsinya.
4.2. Gambaran Struktur Masyarakat
Masyarakat Desa Bogak merupakan masyarakat pesisir dimana secara geografis, masyarakat pesisir adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir,
yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Sebagian besar masyarakat pesisir di Desa Bogak, baik langsung maupun tidak langsung, menggantungkan kelangsungan hidupnya
dari mengelola potensi sumberdaya kelautan. Dilihat dari aspek sumberdaya ekonomi yang tersedia di kawasan pesisir, masyarakat nelayan terkelompok sebagai berikut:
1. Pemanfaat langsung sumberdaya lingkungan, seperti nelayan
2. Pengolah hasil ikan atau hasil laut lainnya, seperti pemindang, pengering ikan, pengasap
dan pengusaha terasi dan ikan asin 3.
Penunjang kegiatan ekonomi perikanan, seperti pemilik toko atau warung, pemilik bengkel montir dan las, tukang perahu dan buruh kasar.
Universitas Sumatera Utara