25
Pada model di atas, pembangunan manusia tidak signifikan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi, sehingga penelitian ini memiliki kelemahan dalam
menjelaskan pengaruh imbal-balik antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Hanya variabel FPS di luar dummy yang signifikan menjelaskan
pembangunan manusia di negara-negara Amerika Latin. Penggunaan tingkat kematian bayi sebagai proksi pembangunan manusia diperkirakan sebagai penyebab
tidak baiknya hasil estimasi. Terutama dikaitkan dengan PEE yang relatif tidak berhubungan dengan tingkat kematian bayi. Akan lebih baik jika menggunakan
variabel pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan.
2.4.3. Aloysius Gunadi Brata 2004
Penelitian Brata ini dilakukan untuk mengkaji secara empiris hubungan imbal- balik antara pembangunan manusia dan kinerja ekonomi kabupatenkota di Indonesia.
Brata dalam model penelitiannya menggunakan variabel-variabel output regional Y proksi kinerja ekonomi, angka harapan hidup LER proksi pembangunan manusia,
persentase rumah tangga yang memiliki air bersih WATER proksi distribusi pendapatan, dummy untuk daerah penghasil migas dOIL dan dummy untuk daerah
perkotaan dCITY. Hasil estimasinya ditampilkan pada Tabel 9. Pada hasil estimasi ditemukan dua variabel penjelas yang berpengaruh
signifikan di luar dummy, yaitu WATER dan Y. WATER berpengaruh negatif terhadap LER
. Secara teoritis antara distribusi pendapatan dan pembangunan manusia berlaku hubungan positif, sehingga ada kemungkinan bahwa WATER masih kurang tepat
26
sebagai proksi variabel distribusi pendapatan. Sementara koefisien positif dari variabel Y menunjukkan bahwa kinerja ekonomi yang baik memungkinkan
pembangunan manusia yang baik pula.
Tabel 9. Hasil Estimasi Penelitian Aloysius Gunadi Brata 2004
Koefisien t
-rasio Y
2,313 8,321
WATER -0,00293
-2,645 d
OIL 0,601
1,326 d
CITY -0,737
-1,410 Konstanta
68,100 110,059
Adj R
2
N Variabel
Independen Variabel Dependen: LER
0,216 632
Koefisien signifikan pada tingkat 5 Koefisien signifikan pada tingkat 1
2.4.4. Aloysius Gunadi Brata 2005
Pada penelitian ini Brata menguji bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah daerah khususnya bidang pendidikan dan kesehatan IPP, investasi
swasta IS dan distribusi pendapatan proksi indeks Gini IG terhadap indeks pembangunan manusia IPM dalam konteks regional antar provinsi di Indonesia.
Hasil estimasi sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 10. Variabel pengeluaran pemerintah bidang pendidikan dan kesehatan
memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan manusia. Semakin besar alokasi
27
pengeluaran bidang pendidikan dan kesehatan semakin baik pula IPM dicapai. Variabel investasi swasta berpengaruh negatif terhadap IPM. Hal ini dimungkinkan
karena karakteristik investasi swasta tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia. Variabel IG berpengaruh positif terhadap IPM, artinya
semakin merata distribusi pendapatan semakin baik pula pembangunan manusia. Variabel lagIG menunjukkan pengaruh negatif yang berarti pada jangka panjang akan
semakin sulit meningkatkan kualitas SDM melalui distribusi pendapatan.
Tabel 10. Hasil Estimasi Penelitian Aloysius Gunadi Brata 2005
Koefisien t
-rasio IPP
0,09 1,99
lag IPP
0,72 8,86
lag IS
-0,99 -2,27
IG 27,85
2,89 lag
IG -19,72
-1,86 Konstanta
25,51 3,92
Adj R
2
F-stat N
Variabel Independen
Variabel Dependen: IPM
0,66 51
20,58 Koefisien signifikan pada tingkat 5
Koefisien signifikan pada tingkat 1
2.4.5. Gustav Ranis Frances Stewart 2005